Beautiful Lie 5

782 66 5
                                    

Tangan Sungyeol yang bergetar membuka knop pintu itu, ia harap kedua gambaran siluet itu hanya sebuah fatamorgana, dan harapannya sirna, karena dua siluet tubuh seseorang itu memang ada.

"Oh Tuan Lee, kau datang?"

"Ne." jawab Sungyeol kikuk.

"Sepertinya Daeyeol sudah mulai mununjukan tanda-tanda yang baik." yeah ternyata dua siluet itu adalah seorang dokter dan suster yang sedang memeriksa Daeyeol, Sungyeol mengusap dadanya seakan ada rasa lega yang menjalar di tubuhnya.

Setelah dokter dan suster itu pergi. Sungyeol duduk di samping tubuh adiknya, Ia mengusap pelan surai hitam milik Daeyeol, Sungyeol takut..ia takut akan kehilangan Daeyeol.. dia menarik nafasnya dalam.. dan saat melihat kalung Daeyeol ia kembali mengingat sesuatu. Masa kelam itu kembali berputar di ingatannya.

Flashback

Rumah tradisional ala Jepang yang terlihat sangat klasik. Di dalam rumah tradisional itu terlihat beberapa orang-orang yang sedang berkunjung.

"Sungyeol kun.Tersenyum." bisik seseorang dengan wajah tak kalah manis dari Sungyeol. "Kau harus tersenyum mengerti?"

Sungyeol mengangguk pelan. "Hai..! Arigato Jong-kun." Terimakasih Sungyeol pada Sungjong yang telah mengingatkannya.

Sungjong tersenyum hangat pada seorang pelanggan yang baru saja datang.

"Selamat datang!"ucap Sungjong sambil membungkuk, Sungyeol dan Sungjong berdiri di dekat pintu masuk, mereka memakai yukata yang terlihat manis untuk tubuh mereka berdua. Membuat kedua laki-laki ini terlihat lebih manis dan indah.

Sungyeol mendesah pelan.. Ia melirik temannya Sungjong sudah berjalan masuk ke dalam menuju ruangan minum teh.. Yeah Sungjong sudah mendapatkan pelangan kali ini. Sungyeol berdiri di ambang pintu. Dia terlihat sedikit gugup. Ini pekerjaan pertamanya sebegai pelayan atau teman minum teh. Ia sebenarnya sedikit takut dengan pekerjaan ini. Tapi apa boleh buat, Sungyeol tidak bisa melakukan apa-apa lagi saat kedua orang tuanya meninggal. Saat perusahaan orangtuanya diambil alih oleh orang lain. Ia dan adiknya menjadi gelandangan  dan seseorang yang menurutnya baik, membawanya juga adiknya untuk tinggal, dan memberi Sungyeol pekerjaan. Sungguh Sungyeol berterimakasih dengan orang itu. Sungyeol pikir ia tidak mungkin mengecewakan orang yang sudah berbuat baik kepadanya.

Sungyeol mengangkat wajahnya, ia tersenyum.

Ting

Suara pintu yang terbuka. "Selamat datang." sambut Sungyeol, dia tersenyum amat manis.

"Hmm.." laki-laki ini hanya berdehem. Ia menatap sungyeol.

"Silahkan tuan, di sebelah sana." Sungyeol mempersilahkan.

Dia berjalan dan di ikuti oleh pelanggan pertamanya.

"Silahkan tuan." ucap Sungyeol setelah selesai menuangkan teh hangat ke dalam cangkir.

"Kau pelayan baru?" Tanya pria itu lalu meminum tehnya.

"iya tuan." jawab Sungyeol kikuk.

Bahasa Jepangnya yang tidak terlalu fasih, membuatnya sedikit kikuk, ya setelah Sungyeol dan adiknya menjadi yatim piatu, mereka berdua di bawa ke jepang.

"Kau bukan orang Jepang?" Tanya pria ini lagi, Sungyeol menggeleng pelan.

"Aku orang korea tuan." aku Sungyeol, Sungyeol mengigit bibirnya tipis.

"Jadi kau orang korea? Pantas. Sudah ku duga dari awal." pria ini tersenyum menatap Sungyeol, Sungyeol menatap pria ini terkejut.

"Tenanglah, aku tidak akan berbuat jahat dengan mu." pria ini tau jika Sungyeol terlihat takut.

Beautiful Lie MYUNGYEOL (END)Where stories live. Discover now