17. The Kiss

3.6K 264 14
                                    

Sudah seminggu semenjak kejadian tersebut. Braga sangat membenci Aldric semenjak kejadian itu pula. Ia bahkan tak mengucap sepatah kata saat Aldric sudah mulai bermain lagi ke tongkrongannya, pun Aldric.

Aldric sedang melangkahkan kakinya ke kelas Nura untuk menjemputnya agar mereka pulang bersama. Aldric menunggu di ambang pintu kelasnya sampai akhirnya seseorang berdiri di hadapannya.

"Aldric!" Orang itu tersenyum lebar setelah berdiri di hadapan Aldric.

Salah satu alis Aldric naik seiring dengan senyuman perempuan yang berdiri di hadapannya, "Apaan?"

"Ngga papa, Lia cuma lewat terus liat lo ada di sini, yaudah nyamperin deh. Ngapain di sini?" Tanyanya.

"Jemput pacar," kata Aldric agak tak peduli.

"Ih, masa gini doang minta jemput sih. Kan dia punya kaki buat jalan," kata Lia seakan-akan mengompori Aldric.

Tiba-tiba Nura pun keluar dari kelasnya dan melihat Lia sedang berdiri di hadapan Aldric, sangat dekat. Kedua alisnya terangkat, "Yuk?"

Aldric mengangguk, "Misi, Li. Mau pulang."

"Oke," Lia menyunggingkan senyumnya. "Hati-hati, yah," dengan cepat Lia langsung memajukan kepalanya ke sebelah kepala Aldric dan mulai membiarkan bibirnya menyentuh pipi Aldric secepat kilat. Lia menyeringai, lalu kabur begitu saja.

Mata Nura terbelalak melihatnya. Aldric masih mematung karena Lia. Air muka Nura berubah dengan cepat. Nura marah. Nura cemburu. Nura benci.

Nura langsung pergi begitu saja setelah melihat adegan itu. Aldric tersadar, lalu mengejar Nura yang sudah berjalan duluan.

Aldric mencoba meraih tangan Nura, tapi Nura menghempaskannya begitu saja. "Apa sih?!" Bentaknya.

"Kamu kenapa, sih?"

"Kamu kenapa, sih? Pertanyaan macam apa itu, kak? Bisa gitu nanya gitu setelah ceweknya ngeliat cowoknya dicium sendiri sama mantannya yang belum bisa move on?" Nura langsung meninggalkan Aldric.

"Nura! Tunggu!" Aldric mengejar lagi. Ia mencoba menahan Nura dengan memegang pergelangan tangan Nura dengan erat dan kencang, "Jangan ninggalin aku. Biarin aku ngejelasin."

Nura tidak menjawab, ia mencoba melepas genggaman tangan Aldric yang menggenggamnya terlalu erat, membuat ia meringis kesakitan. "Sakiiit," gumamnya.

Aldric langsung melepasnya dan meminta maaf, "Aku mau pulang sendiri. Kakak pulang sendiri aja."

Nura langsung meninggalkan Aldric. Aldric tak lagi menahan Nura, entah mengapa. Mungkin, merasa bersalah.

| | | | |

15.47

Aldric: Udah sampai rumah Ra?

Aldric: Jawab Ra.

Aldric: Kamu kemana?

Aldric: Jawab heh.

Aldric: Untung aku sabar.

Aldric: Sayang.

Aldric: Plis.

Aldric: Bales, sayang.

Aldric: Jangan diemin aku.

Aldric: Aku udah gak singkat2 lagi kan?

Aldric: Kok gak disingkat lagi kak?

Aldric: Sengaja.

Aldric: Biar apa?

Aldric: Biar direspon.

Aldric: Ini udah direspon kak, hehe.

Aldric: Gak, kamu belum respon aku.

Aldri : Sayaaaang!

Aldric is calling...

Not answered.

Aldric is calling...

Not answered.

Aldric is calling...

Not answered.

Aldric is calling...

Not answered.

Aldric is calling...

Not answered.

15.57

Aldric: Kamu marah? Kenapa? Dan untuk apa?

Aldric: Aku gak tau kalau tadi dia mau gituin aku.

Aldric: Aku kena shock attack, sayang.

Aldric: Kalo org kaget itu, bisa langsung negor ya?

Aldric: Freeze dulu bentar kan?

Aldric: Iya, aku juga gitu.

Nura menghela nafasnya. Ia masih enggan mengetik kata apapun untuk membalas Aldric. Ia masih marah. Kenapa coba Aldric diam saja setelah ia dikecup oleh Lia? Demen? Masih sayang? Makanya diem?

16.28

Aldric: Udah jam segini masih belum dapet kabar kamu.

Aldric: Syg.

Aldric: Jgn terlalu bocah.

Aldric: At least, km udh hampir dewasa.

Aldric: Please, Ra. Trust me. Aku sbnrnya jg gk mau ky tdi.

Nura menyerah.

Nuragi: Alasan.

Aldric: ALHAMDULILLAH!

Read.

Aldric: Ih, kok di r doang?

Aldric: Kyk tuyul, ilang trs.

Nuragi: Gak ilang.

Nuragi: Chat aja sana sama Lia kalau Nura dianggap ilang terus.

Nuragi: Kayaknya juga yang ilang kakak mulu.

Nuragi: Entah have fun sama temen lah. Nongkrong lah. Apalah Nura gatau.

Nuragi: Atau berduaan sama Lia juga ya?

Aldric: Stop!

Aldric: Km hrs prcy, aku sm Lia udh gk ada apa2.

Aldric: Td bnr2 reflek mematung.

Aldric: Km gk ky cwek2 lain yg gampang bgt utk cemburu.

Aldric: Pls, kamu beda.

Aldric: Km lbh mature.

Nuragi: Gak untuk ini.

Nuragi: Udah ah, Nura mau tidur sampe besok.

Nuragi: Sampai ketemu besok.

Nuragi: :)

Aldric: Ok.

Nura mendengus sebal. Ternyata hanya sampai sana usaha Aldric. Nura memilih untuk tidak membalas dan bahkan tidak membacanya, ia pun lebih memilih untuk meletakkan ponselnya di atas nakasnya.

Dan ia tidur.



***

20 Sept 16

Started By LINEWhere stories live. Discover now