14. That Face

3.4K 270 2
                                    

Aldric menunggu Nura di gerbang sampai pada akhirnya Nura berada di hadapan Aldric. Aldric memakai helmnya, enggan melepasnya walau ia berbicara pada Nura.

Nura hanya mengerutkan keningnya, dan alisnya beradu. Ia meminta Aldric untuk membuka helmnya, tetapi Aldric menolak. Nura melepas paksa helm Aldric sampai akhirnya wajah tampan babak belur Aldric terlihat tepat di depan mata Nura.

Nura terbelalak melihat wajah Aldric. Emosinya seketika melambung tinggi. Rasanya ingin melenyapkan orang yang telah membuat Aldric menjadi seperti ini.

"Anterin aku," suruh Nura dingin.

"Pulangkan? Ayok," balas Aldric.

"Ke tongkrongan kakak."

"Ngapain?" Tanya Aldric keheranan.

"Ya buat apalagi kalau bukan omelin orang yang udah bikin kakak kayak gini!" Nura menunjuk tepat di bekas luka wajah Aldric.

"Kamu jangan aneh-aneh. Gak," tukas Aldric dingin.

"Yaudah! Aku ke sana sendiri!" Nura langsung berjalan dengan mantap meninggalkan Aldric.

Aldric menggelengkan kepalanya seraya turun dari motornya, berlari ke arah Nura untuk menahan Nura. "Jangan," ucap Aldric lebih lembut setelah ia menahan tangan Nura.

Nura menangis. Pipinya dialiri oleh tetesan-tetesan air mata. Tak rela kekasihnya terluka lagi dan lagi. "Tapi kenapa? Emangnya hobi kakak berantem?" Tanyanya dengan sebuah penekanan.

"Gak," balas Aldric. "Aku kayak gini karena mempertahankan yang seharusnya aku pertahankan."

"Apa? Apa?!" Bentak Nura.

"Kamu," Aldric menatap lurus ke manik mata Nura.

Tangis Nura tambah menjadi. Untung saja sudah sangat sore, sehingga sudah tidak banyak orang yang berlalu di sekitar keduanya--karena tadi Nura harus piket terlebih dahulu dan bekerja kelompok sebentar.

"Aku lagi aku lagi. Kayaknya aku cuma bikin kakak luka terus," Nura menunduk.

"Gak, sayang," ucap Aldric lebih lembut. "Engga.."

"Udah, jangan nangis terus," Aldric mengangkat dagu Nura dan menghapus air mata Nura dengan jempolnya. "Senyum," suruhnya.

Nura tersenyum, mengikuti perintah Aldric.

| | | | |

17.34

Aldric: Nuragi.

Nuragi: Iya kak?

Aldric: Aku ngilang bentar ya sampe jam 9 kira2. Kalo lbh dr jam 9, km bobo.

Aldric: Ok?

Nuragi: Mau kemana?

Aldric: Gk kmn2 kok.

Aldric: Udh ya.

Nuragi: Hati-hati ya kak.

Read.

***

16 Sept 16

Started By LINEWhere stories live. Discover now