7. First Laugh And Smile

4.6K 397 18
                                    

Nura berjalan dengan mantap ke arah kelas Aldric walau sebenarnya dalam hati ia dag dig dug. Saat sampai di depan kelas Aldric, Nura celingak celinguk ke dalam kelas Aldric.

Saat sedang mengintip, seseorang menegurnya, "Nyariin siapa?" Tanya orang itu dan membuat Nuragi kaget.

"Ah? Nyari kak Aldric, kak."

"Oke, gue panggilin bentar, ya," Nura mengangguk. Lelaki itu langsung berjalan ke dalam dan menuju Aldric yang sedang mengobrol dengan temannya.

Aldric langsung keluar untuk menemui Nura, "Maaf, kenapa, Ra?"

Nura menyodorkan kotak makan yang semalam Aldric bawa ke rumahnya, "Makasih sekali lagi kak."

Tanpa menjawab, Aldric menerima kotak makan itu dan menyeret Nura ke suatu tempat dengan memegang pergelangan tangan Nura, yang membuat Nura menjadi benar-benar gugup.

"Isinya apa?" Tanya Aldric sambil mencoba membuka kotak makannya saat sudah sampai di taman belakang sekolahnya dan sedang duduk di atas bangku tamannya.

"Liat aja," Nura tersenyum.

"Wiiih, ayam semur! Kesukaan aku banget," Aldric terkekeh dan membuat Nura tak percaya bahwa Aldric baru saja terkekeh. "Makasih, ya," Aldric tersenyum manis ke arahnya, membuat Nura jadi salah tingkah sendiri.

"Nanti pulang bareng lagi, ya," pinta Aldric. Nura mengangguk.

| | | | |

15.34

Nuragi: Nura sudah sampai dengan selamaat!

20.45

Aldric: Bgs. Maaf ya, baru nongol. Abis nongkrong bntr.

Nura tertawa. Untuk apa Aldric minta maaf? Toh, Nura bukan pacarnya.

Nuragi: Ngapain minta maaf kak? Aku kan bukan pacar kakak yang harus dikasih kabar sedetail itu. 😂

Aldric: Oh, jadi mau diresmiin?

Nuragi: Apanya?

Aldric: Gk, dasar lemot.

Nura menautkan kedua alisnya, mencoba mencerna kata-kata yang Aldric kirim melalui chat LINE.

Nuragi: Gapapa, yg penting...uh, apa ya?

Aldric: Yg ptg baik.

Nuragi: NAAH!

22.35

Nura mengecek lagi ponselnya, berharap ada pesan masuk dari sang pujaan hati. Tetapi harapannya kandas saat melihat tak ada pesan yang masuk darinya selain dari grup kelasannya sendiri.

"Ah, ngapain juga gue berharap banget? Toh, seperti yang gue bilang tadi. Gue kan bukan pacarnya. Ya, jadi gapapa," ucapnya pada dirinya sendiri sebelum akhirnya ia memilih untuk tidur.

Selamat malam, kak Aldric. Nura tersenyum.

***

8 Sept 16

Started By LINEWhere stories live. Discover now