Chapter 22

2.7K 289 56
                                    

Doyoon mengambil ponselnya, sebuah pesan masuk. Doyoon tersenyum ketika melihat pesan dari seseorang tersebut. Ia pun menelponnya.

"Ya kau benar. Kau culik dia. Biar aku saja yang menghabisinya" Doyoon memutuskan sambungan teleponnya.

"Sekarang giliranmu Yoon Jeonghan.."

.

.

Jeonghan semakin gelisah, ia terus menghubungi Seungcheol tetapi tidak ada jawaban darinya.

"Hyung  bagaimana? Apa ada jawaban dari Seungcheol?"tanya Seungkwan yang baru saja duduk di samping Jeonghan.

"Belum. Dia tidak mengangkat telepon dari ku. Aku harus ke kantornya." Jeonghan pun berdiri dan hendak menuju pintu.

"Apa perlu ku antar?"

"Tak perlu. Aku titip Hana di sini. Jaga dia."

Jeonghan segera berjalan tergesa keluar dari rumah Seungkwan. Pikirannya terus tertuju pada Seungcheol. Ia melambaikan sebuah taksi untuk mengantarnya menuju kantor suaminya tersebut.

Selama di dalam taksi, Jeonghan masih terus menghubungi Seungcheol. Namun Jeonghan merasa bingung. Arah taksi yang ditumpanginya bukan ke arah tujuan pertamanya.

"Ahjusshi, bukakah tadi saya bilang untuk mengantarkan saya ke Han Group Corp?"

Bukannya menjawab, supir taksi itu terus diam. Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah gedung tua yang sudah tidak dipakai.

Supir taksi itu membuka pintu penumpang dimana Jeonghan berada, dan menarik paksa Jeonghan hingga ia terjatuh keluar dari mobil.

"Si-siapa kau sebenarnya? Apa yang akan kau lakukan?"

"Diam kau!" Supir taksi itu menarik Jeonghan untuk berdiri dan membawanya ke dalam gedung tua tersebut. Dikeluarkannya sebuah pistol dan diarahkannya pada kepala Jeonghan. "Jalan!"

Jeonghan terus berjalan menuruti supir taksi tersebut untuk memasuki gedung tua itu. Ketika sampai di dalam ruangannya, di dorongnya Jeonghan hingga terjatuh.

"Kau mau kemana? Yak!"

Supir taksi itupun berjalan keluar ruangan tanpa mempedulikan teriakan Jeonghan. Ia pun mengunci pintu nya dari luar. Jeonghan merogoh saku nya untuk mengambil ponselnya. Namun sayang, ponsel miliknya tertinggal di dalam taksi.

Jeonghan mengelilingi ruanga gelap tersebut berusaha untuk keluar dari sana. Tiba-tiba saja pintu pun terbuka, dan seseorang masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Kenapa kau bergelapan seperti ini? Bodoh sekali."

Orang itu menyalakan lampu. Jeonghan bisa lebih jelas melihat siapa yang baru saja datang.

"Kau Doyoon?"

"Benar sekali, aku Jang Doyoon. Senang bisa bertemu denganmu pria tua!"

"Mau apa kau?"

"Menurutmu? Hmm, sepertinya membunuhmu pasti mengasyikkan." Doyoon mengeluarkan sebuah pistol dari dalam saku nya dan diarahkan nya pistol tersebut pada Jeonghan.

Jeonghan terkejut, ia mundur beberapa langkah agar bisa menghindarinya. Ia melirik ke arah pintu yang tidak tertutup dengan sempurna. Ia berpikir mencari cara agar bisa keluar dari pintu tersebut.

"Kau tak perlu takut seperti itu Jeonghan-ssi. Pistol ini akan mengantarkan mu untuk menyusul suami mu itu." ucap Doyoon.

"Maksudmu?"

"Ah kau belum tau? Hmm, tadi aku menyuruh seseorang untuk membunuhnya. Dan mungkin sekarang dia sudah mati."

"A-apa? Seungcheol?"

Baby Cheol and Nanny HanNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ