Chapter 1

8.3K 681 75
                                    

Seorang pemuda dengan potongan rambut bob berwarna hitam tengah mengantri untuk menunggu gilirannya di sebuah perusahaan. Hari ini adalah hari pertama untuk ia melakukan wawancara. Sudah beberapa kali dia melamar pekerjaan tapi tidak ada satupun perusahaan yang menerima, sekalipun itu adalah perusahaan kecil. Padahal dia adalah lulusan dengan nilai terbaik disalah satu universitas ternama di Korea.

Pemuda itu mengehela nafas nya kasar. 'Semoga saja perusahaan ini mau menerimaku.' batinnya.

"Selanjutnya Yoon Jeonghan."

"Ne." Pemuda yang bernama Jeonghan itu memejamkan matanya sebentar. Ia berdoa agar ia bisa diterima di perusahaan ini. Ia pun memasuki ruang wawancara dengan sang direktur.

"Annyeonghasseo gamdognim.." Jeonghan membungkukan badannya sopan.

"Ah kau bernama Yoon Jeonghan?"

"Ne. Nama saya Yoon Jeonghan."

"Duduklah."

Jeonghan mulai mendudukan dirinya di kursi tepat di depan sang direktur.

"Cantik juga." gumam sang direktur.

"Ne?"

"Ah aniya. Lupakan saja. Apa motivasimu untuk mendaftar di perusahaan ini?"

"Ah saya.. sa-saya ingin..." entah mengapa tiba-tiba semua kata-kata yang telah ia susun sebelumnya hilang begitu saja dari ingatannya.

"Kau tak perlu menjawabnya. Kau langsung diterima di perusahaan ini."

"B-benarkah?"

"Tentu saja. Kau akan bekerja sebagai asisten pribadiku, yang akan menuruti semua perintahku termasuk memuaskan nafsu ku." sang direktur berbisik tepat ditelinga Jeonghan.

"Mworago? Anda pikir saya ingin bekerja disini hanya untuk memuaskan nafsu seseorang? Anda pikir saya sama dengan semua wanita yang menjajakan dirinya setiap malam? Anda salah orang, maaf saya tidak hina seperti yang anda pikirkan. Saya tidak jadi untuk bekerja di perusahaan ini. Saya permisi."

Jeonghan membungkukan badannya dan keluar dari ruangan itu. Ia pun menutup pintu nya dengan kasar. Perlakuannya membuat panik para peserta wawancara lainnya yang masih menunggu giliran.

"Arrgghhh. Dia pikir aku sama dengan wanita jalang?" Jeonghan mengacak rambut nya frustasi. Ia pun memutuskan pulang ke rumah kontrakannya dengan berjalan kaki.

.

.

.

"Tuan muda Choi ayo kita makan dulu!' seorang pengasuh anak di sebuah rumah megah tengah berlari mengejar anak berumur 5 tahun yang tengah bermain pesawat mainannya.

"Aku tidak mau makan!" teriak anak kecil itu lalu melanjutkan mainnya kembali.

"Ayolah tuan muda Choi. Kau harus makan."

"Aku tidak mau ya tidak mau."
untuk menghentikan sang pengasuh yang masih mengejarnya, anak kecil itu mengeluarkan beberapa buah kelereng yang ia simpan di dalam saku celananya lalu melemparkannya.

Sang pengasuh yang mengejarnya tersebut langsung saja terjatuh karena terpleset kelereng-kelereng itu.

"Hahahaha, mengejalku saja tidak bisa hahahaha.." anak kecil itu hendak berlari namun tiba-tiba tubuhnya menabrak seseorang dengan badan yang tinggi dan berkulit hitam menghalangi jalannya. Anak kecil itu mendongakkan kepalanya.

"Yah mengapa kau menghalangi jalanku!"

"Kau harus makan tuan muda." orang itu menyeringai dan memegang tangan anak kecil itu agar tidak bergerak.

Baby Cheol and Nanny HanWhere stories live. Discover now