Chapter 10

3.7K 385 39
                                    

Preview

"Apa disini ada pasien yang mendaftar dengan nama Yoon Jeonghan?"

"Ah tunggu sebentar tuan. Iya ada. Dia lagi di bagian spesialis kandungan... Tunggu tuan di dalam masih di lakuan pemeriksaan."

Seungcheol terus berlari, ia tidak menghiraukan teriakan pegawai bagain pendaftaran tersebut. Sesampainya di ruangan dokter yang dimaksud. Seungcheol langsung membukanya.

"Jeonghan hyung.."

Ia terkejut dengan apa yang ia lihat. Jisoo sedang duduk disamping Jeonghan berkonsultasi dengan dokter. Seharusnya dialah yang duduk disana.

"Choi Seungcheol?"

***

"Choi Seungcheol?"

Seungcheol hendak masuk dan menarik Jeonghan agar todaknterlalu dekat dengan Jisoo, namun tiba-tiba tangannya ditahan oleh petugas pendaftaran tadi.

"Maaf, dok kami telah memberitahunya, tapi dia tetap saja lari dan masuk ke ruang dokter. Mari Tuan saya antar, untuk saat ini anda tidak boleh masuk terlebih dahulu."

"Lepaskan tanganku!"

"Saya tidak akan melepaskan tangan tuan."

"Tapi saya perlu menemani istri saya, dan saya suaminya!" Jeonghan terkejut dengan apa yang dikatakan Seungcheol barusan.

"Tidak apa-apa, karena dia suami dari tuan Yoon, dia boleh masuk. Dia berhak mengetahui perkembangan anak nya." kata dokter tersebut.

"Ah baiklah jeseonghamnida tuan.." Seungcheol berhasil melepaskan tangannya. Petugas itu membungkukan badannya meminta maaf pada Seungcheol, setelah itu ia pergi.

Seungcheol segera masuk ke ruangan, matanya menatap tajam ke arah Jisoo. Seolah-olah mengatakan Jisoo untuk pergo dari samping Jeonghan.

"Eum, tuan Hong, sepertinya kau sudah selesai menemani istriku. Gamsahamnida. Tapi bolehkah aku duduj disampingnya?"

Jisoo dengan terpaksa mundur dan membiarkan Seungcheol untuk duduk disamping Jeonghan.

"Bagaimana keadaan bayi saya kami dok?" ucap Seungcheol. Jeonghan memutar bola matanya malas.

"Ah kebetulan sekali, tuan Yoon baru datang dan belum melakukan pemeriksaan. Sekarang kita mulai saja. Anda bisa melihatnya di layar USG nanti.Mari tuan Yoon dan anda..."

"Nama saya Seungcheol. Choi Seungcheol."

"Mari tuan Choi."

Jeonghan mulai berbaring di kasur pemeriksaan. Ia membuka sedikit bajunya agar memudahkan sang dokter untuk melakukan pemeriksaan. Dokter mengoleskan sedikit gel pada perut Jeonghan, setelah itu ia meletakkan transducer usg agar mampu menampilkan gambar pada layar usg.

"Nah itu lihat ini bayi kalian tuan Yoon, tuan Choi."

Jeonghan mengatupkan mulutnya, ia terharu melihat gambar yang terpampang pada layar USG. Begitu juga dengan Seungcheol, ia juga terharu melihat calon anaknya tersebut.

"Sepertinya, bayi kalian kembar."

"Ne?" ucap Jeonghan dan Seungcheol bersamaan.

"Coba lihat ini. Ada kantung nya ada dua," dokter tersebut menunjukan sebuah gambar yang memang berbentuk seperti kantung.

"Pemeriksaan nya sudah selesai."

Jeonghan segera membenahi bajunya. Seungcheol berdiri dihadapan Jeonghan dengan tersenyum. "Anak kita kembar hyung. Gomawo." bisik Seungcheol. Ia hendak mencium pipi Jeonghan namun segera ditahan oleh tangan Jeonghan.

Baby Cheol and Nanny HanWhere stories live. Discover now