Chapter 7

5.1K 428 44
                                    

Preview

Jeonghan menjulurkan lidahnya. Ia segera turun dari bus dan berlari menjauhi Seungcheol. Seungcheol melakukan hal yang sama dan mengejar Jeonghan.
Hingga Seungcheol berhasil menangkap Jeonghan

"Awas kau hyung.." Seungcheol mulai menggelitik badan Jeonghan.

"Hahahaha.. mianhe habisnya kau terlihat sangat lucu. Hentikan Seungcheol-ah."

"Ehm."

Seungcheol benar-benar menghentikan aksinya. Ia menoleh ke sumber suara. Begitupun dengan Jeonghan. Mereka melihat seorang pemuda yang sedang bersandar di mobil sedan hitam mewahnya. Pemuda itu menghampiri mereka berdua dan tersenyum tipis.

"Jisoo?"

***
warning nc 21

"Jisoo?"

"Hai Jeonghan-ah." Jisoo menghampiri Jeonghan dan juga Seungcheol yang berdiri disamping Jeonghan.

"Kau ngapain kesini?"

"Aku ingin memastikan kamu baik-baik saja. Kata Minghao kamu tidak masuk kan."

"Maafkan aku Jisoo-ya. Ada urusan mendadak."

"Ah begitu. Dia siapa? Sepertinya umurnya dibawah kita. " tanya Jisoo sambil melihat ke arah Seungcheol yang juga masih menatapnya tajam.

"Dia.. dia adik sepupu ku. Namanya Seungcheol." Seungcheol menatap ke arah Jeonghan tidak percaya. Dia dianggap sebagai adik sepupunya. "Hyung!" Seungcheol sempat berteriak pada Jeonghan tapi ia langsung terkena cubitan di pinggangnya. Seungcheol meringis kesakitan.

"Seungcheol ini temanku Jisoo, dan Jisoo ini sepupuku Seungcheol." ucap Jeonghan.

Jisoo mengulurkan tangan pada Seungcheol untuk berkenalan. "Namaku Jisoo. Hong Jisoo."

Seungcheol hanya melihat uluran tangan Jisoo dan tidak membalasnya. "Seungcheol. Choi Seungcheol."

"Eum, Jisoo-ya sepertinya sudah malam. Maaf bukan aku mengusirmu tapi hari ini aku sangat lelah."

"Ah tidak apa Jeonghan-ah. Aku mengerti. Aku pulang dulu. Aku juga akan menunggu jawabanmu. Selamat malam." Jisoo baru saja akan mengusapkan tangannya pada rambut Jeonghan namun tangannya langsung ditangkap oleh Seungcheol dan dihempaskannya begitu saja.

"Jangan kau sentuh dia." ucap Seungcheol dengan sinis. Jisoo tersenyum tipis. Ia berjalan memasuki mobilnya dan langsung menjalankannya meninggalkan Jeonghan dan juga Seungcheol.

Jeonghan bernafas lega. Ia segera merogoh tas nya untuk mengambil kunci dan membuka pintu rumahnya. Seungcheol mengikutinya hingga masuk ke dalam rumah.

"Seungcheol-ah? Kau tidak pulang?"

"Hyung. Jawab pertanyaanku. Siapa dia? Kenapa kau bilang padanya kalau aku adik sepupumu? Apa kau suka padanya?"

"Kau bisa tidak tanya satu-satu?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan. Jawab aku Yoon Jeonghan!"

"Yah aku lebih tua darimu. Kau bisa sopan tidak?!"

Karena terbawa emosi, Seungcheol menghimpit Jeonghan ke tembok. Ia mulai mencium Jeonghan kasar. Jeonghan tidak membalasnya. Seungcheol terus memaksakan Jeonghan agar membuka mulutnya dengan cara menggigit bibir Jeonghan hingga berdarah. Sampai ia tersadar suatu cairan asin yang terasa di bibirnya. Seungcheol langsung melepaskan ciumannya itu. Jeonghan menangis.

"H-hyung mianhe mianhe. A-aku hanya terbawa emosiku. Mianhe."

Seungcheol menghapus air mata yang sudah menetes di pipi halus Jeonghan. Ia membawa Jeonghan ke pelukannya.

Baby Cheol and Nanny HanWhere stories live. Discover now