2. First Face To Face

5.8K 497 16
                                    

Jantung Nura tidak bisa diajak kompromi. Hatinya masih dag dig dug menunggu kedatangan Aldric di dalam kelasnya. Ia tak bisa berhenti tersenyum karena kedua ujung bibirnya tak mau turun-turun daritadi.

Sekarang istirahat pertama, yang mana pasti masih banyak siswa dan siswi lain di sekolahnya dan akan membuatnya lebih gugup lagi untuk bertatap muka dengan Aldric.

Tak lama, salah seorang teman darinya yang terkenal sebagai salah satu teman nongkrong Aldric mendatanginya, "Ra, dipanggil Aldric tuh di depan." Nura mengangguk lalu bangun sambil membawa buku-bukunya.

Tangannya dingin dan rasanya ingin jatuh saat itu juga karena kakinya lemas.

"Lo Nura?" Tanya langsung Aldric saat Nura berada di hadapannya. Nura mengangguk. "Oke. Mana?" Tangannya menengadah ke atas ke arah Nura.

Nura langsung memberikan buku-bukunya. Ia tak mau banyak bicara, takut ketahuan kalau ia sedang gugup. "Makasih," ucap Aldric lembut. Lagi-lagi Nura hanya bisa mengangguk dan tersenyum.

Aldric pun langsung berlalu ke kelasnya, meninggalkan Nura dengan senyuman yang tak kunjung pudar.

| | | | |

20.18

Aldric: PING!!!

Nuragi: Bukan BBM kak, hehe.

Aldric: Biar di respon.

Senyuman lebar tercetak di bibir Nura.

Nuragi: Aih, jadi malu.

Aldric: Td kok gk ngomong?

Nuragi: Kapan?._.

Aldric: Pas gue ke kls lo lah.

Nuragi: Ah? Gak, gak papa, hehe.

Aldric: Ok.

Sepertinya, malam ini, Nura akan mimpi indah.

***

8 Sept 16

Started By LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang