21. Kuy Wudhu Before Sleep

4.4K 532 155
                                    

Serial HAMASSAAD – 21. Kuy Wudhu Before Sleep

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2016, September 8

-::-

"HOAAAHM!"

Hamas melempar tubuhnya tepat di sisi samping Saad begitu dirinya selesai berkutat dengan PSP barusan. Saad sendiri baru selesai tilawah beberapa menit yang lalu, dan kini sudah bersiap untuk tidur sebab jam dinding sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

"Weh, antum dah wudhu belum, Mas?" tanya Saad dengan mata yang terbuka sedikit. Diliriknya Hamas yang kini telungkup dengan kedua mata terkatup. Rambut pemuda itu berantakan tak berbentuk.

Karena tidak mendapat jawaban, maka Saad mengambil inisiatif meraba wajah Hamas dan merasakan kering nan hangat di sana.

"Belum ya? Belum kayaknya."

"Hmmm..."

"Wudhu dulu, Mas..."

"Kan tadi udah, Ad, pas Isya!"

"Itu mah pas mau shalat, ini pas mau tidur kan belum."

"Ya sama aja sih, gue tetep ganteng."

"La ilaaha illallaah..." ucap Saad. "Emang siapa yang lagi bahas ganteng? Aya aya wae... gih wudhu buruan!"

"Ad, lu bawel bat dah!" Hamas terlanjur sebal. Matanya terbuka lagi dan mendelik ke arah Saad yang sibuk mendorong-dorong pundaknya agar menjauh dari tempat tidur. Namun beberapa detik kemudian, matanya tertutup kembali.

"Ada haditsnya, diriwayatkan oleh Imam Muslim; Tidaklah salah seorang di antara kalian berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, kemudian mengucapkan, Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh kecuali Allah akan bukakan untuknya delapan pintu langit yang bisa dia masuki dari pintu mana saja," jelas Saad lagi. "Delapan, Mas. Bisa pilih. Antum wudhu berapa menit sih? Lamaan juga main PSP..."

Hamas masih bergeming, mencintai seprei kasur yang kini menempel di pipinya.

"Ada hadits-nya juga, bahwa sesiapa yang tidur dalam kedaan suci, maka Allah akan titipkan malaikat di ranjangnya yang setiap kali dia bergerak dalam tidurnya, malaikat akan bilang; Ya Allah, ampuni dia," lanjut Saad panjang lebar. "Hih masa ngga percaya sih Mas? Apalagi lo kalau tidur kan gesrek, ke sana kemari. Mesti banyak tuh permohonan ampunan yang diajukan malaikat buat lo kalau lo tidur dalam keadaan berwudhu."

Hening.

"Mas, wudhu, Mas..." Saad mencolek-colek lengan Hamas dengan kasar. Nusuk-nusuk sih lebih tepatnya. "Oi, Hamas..."

"Yassalaaam..." erang Hamas, seraya bergegas menarik tubuhnya dari rayuan kasur empuk yang ada di kamar Saad. "Iya bawel!"

Dengan menghentakkan kaki, Hamas menuju kamar mandi. Cebar-cebur terdengar sebentar hingga kemudian Hamas kembali lagi dengan air masih menetes-netes di wajahnya nan tampan. Matanya sudah terpicing ketika berjalan menggapai sisi tempat tidur yang ia tinggalkan tadi.

"Doanya mana?" tanya Saad, persis emak-emak sedang ngontrol anaknya cukup vitamin apa ngga.

"Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluh," ucap Hamas setengah ogah-ogahan. Dia menarik bantal dan menjadikannya tumpuan kepala.

Sebenarnya Hamas ngga ngantuk-ngantuk amat sih. Cuma dengar ceramah Saad tuh bawaannya pengin tidur. Berasa banyak salah sih jadinya huhuhu.

Perlahan, Hamas menoleh, mendapati Saad yang baru akan mengatupkan kelopak mata. Merasa diperhatikan, Saad kembali membuka mata, dan melirik Hamas yang rupanya masih memerhatikan dirinya.

[✓] HAMASSAAD Ukhayya HabibiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang