12. Berbanding Terbalik

3.4K 439 200
                                    

Serial HAMASSAAD – 12. Berbanding Terbalik

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2016, 23 Agustus

-::-

Dari Sa'ad Bin Abi Waqqash, 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari Sa'ad Bin Abi Waqqash, 

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alayhi Wasallam bersabda;

"Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwahamba yang hatinya selalu merasa cukup dan hamba yang suka menyembunyikan amalan."

( HR. Muslim )

♥   

"Hati-hati ya, A..." Fatima berkata seraya memeluk erat kakak lelakinya yang hendak bertolak ke Jakarta.

Saad membalas pelukan Fatima dengan mengusap-usap bagian belakang kepala adiknya yang tertutup hijab kelabu. "Ipat baik-baik di rumah. Jagain ibu."

"Iya atuh, A. Yang begitu mah otomatis," kata Fatima dengan kepala terdongak. Sementara ibu mereka dan Hamas memerhatikan keakraban keduanya. Fatim alalu melepas pelukannya, membiarkan Saad menghampiri sang ibu.

"A ke Jakarta dulu ya, Bu," kata Saad, merundukkan kepala, meraih jemari kanan ibunya, lalu menciumnya dengan khidmat.

"Iya, A, hati-hati di jalan," jawab ibunya dengan tangan kiri diletakkan di atas kepala Saad, membelainya dengan penuh kasih. Saad berganti memeluk ibunya, lalu begitu pelukannya terlepas, senyum lebarnya terlihat.

"Ibu jaga kesehatan. Harus sehat. Pekan depan insyaaAllah A pulang lagi, kangen sama Ayah juga," kata Saad, mengingat ayahnya yang sedang bekerja ke luar kota.

"Ayah pasti juga kangen diimamin Aa kan," balas ibunya, menepuk pundak Saad.

"Jalan dulu ya, Bu," Hamas merundukkan kepala dan berlagak sopan. Tapi dia memang sudah menganggap orangtua Saad seperti orangtuanya sendiri. Begitu juga ke Fatima, sudah dia anggap seperti adiknya sendiri.

"Hati-hati, Hamas, bawa mobilnya pelan-pelan..." pesan Ibu. "Salam buat orangtua kamu nya."

"Jangan ngebut, A," tambah Fatima. "Kan belum hafal dua juz?" lanjutnya seraya tertawa geli.

Hamas pundung, "Iye, Pat, elah pake dibahas..." sahutnya, merasa tersindir. "Tar kalau gue hafal, lo kaget lagi..."

Tertawa, Saad menepuk pundak Hamas, "Kuy, Mas, udah setengah enam nih."

Hamas mengangguk, melambaikan tangan pada Fatima dengan senyuman kelihatan giginya. Fatima melengkungkan senyuman dan melambaikan tangan bersama ibunya juga. Hamas mengambil tempat duduk di belakang setir, sementara Saad duduk di sebelahnya.

[✓] HAMASSAAD Ukhayya HabibiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang