25. Galau Jadi Kacau

3.4K 489 177
                                    

Serial HAMASSAAD - 25. Galau Jadi Kacau

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2016, 7 September

-::-

Ponsel di genggaman Hamas tercengkram dengan kuat, disertai rasa lunglai yang melingkupi hati si pemilik ponsel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ponsel di genggaman Hamas tercengkram dengan kuat, disertai rasa lunglai yang melingkupi hati si pemilik ponsel. Sepasang mata Hamas memandangi gambar yang ada di layar ponsel dengan lekat, diiringi helaan napasnya yang panjang lagi berat.

Gambarnya biasa saja, tidak ada yang aneh-aneh... hanya postingan instagram tentang sepasang lelaki dan perempuan berfoto bersama dengan tawa semringah si gadis mewarnai bingkai gambar menjadi semakin semarak.

Masalahnya, si gadis adalah Wina.

Betul, gadis yang diincar Hamas beberapa waktu belakangan.

"Fak, gue keduluan," batin Hamas seorang diri. Tapi dia bingung juga, rasanya kecewa, seolah kalah pertandingan basket di detik terakhir. Tapi juga merasa bahwa penat-penat pertandingan perlahan menguap menghilang.

Satu pop-up notifikasi dari aplikasi whatsapp di ponsel terlihat.

Saad Ibnu Umar

14.30 : Dmn?

Gw br kelar kls nh

Lo msh ad kls smp jm brp?

14. 30: D kls

Set jam lg bru kelar x

14.31 : Gw tgg di kntn?

Tp bis Asar lsg plg. Gw mw tidur

14.31 : Tdr ml lw

ok

Hamas memandangi chat-nya dengan Saad. Rasa hati pengin curhat aja gitu ke Saad perihal Wina sudah punya cowok baru. Tapi malu juga. Nanti bisa diketawain Saad dianya. Belum lagi wejangan-wejangan Saad yang pasti bakal bikin Hamas ngantuk.

TAK!

Hamas terkesiap begitu merasa sesuatu menghantam pundaknya. Dilihatnya seisi kelas melirik ke arahnya plus seorang dosen botak berkacamata dengan dasi mencekik leher di bagian depan ruangan.

Dan sesuatu itu spidol yang dilempar si dosen pada Hamas.

Itu dosen ngga tahu orang lagi broken heart apa?!

Dengan malas, Hamas memungut spidol tersebut dan maju ke depan untuk diserahkan kembali pada Pak Dosen yang terhormat. Dia mendapat semprotan bahwa sang dosen tidak akan segan mengeluarkan dirinya dari kelas jika kedapatan bermain ponsel saat jam pelajaran berlangsung.

Rasanya Hamas kian malas meneruskan hidup.

Tepat jam tiga, Hamas keluar kelas dengan gontai. Ayu merepet tentang tugas dari dosen barusan, bertanya apakah Hamas ingin sekelompok dengannya atau tidak.

[✓] HAMASSAAD Ukhayya HabibiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang