ingin

138 1 0
                                    

Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah atas segala Rahmat dan Nikmat yang telah Engkau Karuniakan kepada Hamba dan orang tua Hamba.

Hanya itu yang terucap dari mulut Selfy bersyukur atas apa yang telah dia dapatkan. Memanglah rencana Allah lebih indah dari rencana kita manusia. Selfy tak pernah menyangka, serasa bagaikan mimpi, pada umurnya yang akan memasuki 25 tahun ini dia sudah bisa menyelesaikan S2 nya 5 bulan yang lalu. Pernah teringat dulu ketika ada yang bertanya akan apa keinginannya dan ternyata tidak ada kata tidak mungkin.

Perkataan adalah doa, sekarang Dia menjadi seorang dosen sekaligus penerjemah di sebuah perusahan. Waktu memanglah bukan milik kita. Tak terasa ternyata sudah hampir 5 tahun dia tidak pulang.

Hah selama itu!

Rindu sudah menggebu, di sana sudah ada yang menanti untuk dia kembali. Tak sabar rasanya ingin segera bertemu. Bagaimana ya sekarang wajah-wajah tersayangnya. Terkadang Selfy tersenyum sendiri membayangkan apa yang akan terjadi ketika mereka melihatnya. Tak terasa air mata kembali menetes.

Akhirnya sampai juga di Bandara Sultan Iskandar Muda yang terletak di Blang Bintang kota Banda Aceh. "Masyaallah" ucap Selfy ketika sudah turun dari pesawat.

Cuaca hari ini sangat cerah dan sejuk dengan tiupan angin sepoi-sepoi. "Waktunya untuk pulang, mak, ayah, maafin kakak ya bila kakak pulang tidak beritahu dulu," gumamnya dengan senyuman terus terukir dari bibir.

Dia pun langsung masuk ke dalam mobilnya, lebih tepatnya mobil rental. Karena memang sebelumnya ia sudah menghubungi pihak perentalan mobil yang memang tempatnya ada di kota Banda Aceh, setelah mengucapkan terima kasih kepada awak yang sudah mengantarkan mobil itu. Ia pun melanjutkan perjalanan pulang.

Meski sudah hampir 5 tahun tidak pernah pulang, tetapi dia masih ingat semua jalan pulang menuju rumah. Dia tidak ingin ke tempat sanak saudaranya yang kebentulan juga ada di Banda Aceh. Ia langsung ketujuannya yaitu bertemu dengan ayahanda dan ibunda tercinta, karena orang yang pertama ingin ia lihat adalah sang ibu tercinta dan sang ayah tersayang.

Dengan menikmati suasana keindahan kota-kota yang ada di Nanggroe Aceh Darussalam. Dia melajukan mobilnya dengan perlahan tanpa menambah kecepatan. Sesekali berhenti di sebuah mesjid untuk sholat sunah. Setiap mesjid yang ia lewati selalu ia sempatkan untuk singgah.
Hari sudah mulai gelap, sang mentari pun mulai ingin menggantikan posisinya dengan sang rembulan. Terdengar suara azan maghrib, Selfy melihat arloji yang ada di tangannya. Ternyata sudah jam 18:40. Sekarang dia sudah sampai di kota Sigli. Perjalanannya masih memerlukan waktu 6 jam lagi. Itu pun kalau dia melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Selfy memilih untuk beristirahat dan sekaligus untuk sholat di sebuah mesjid yang kebetulan pas dia lewati.

*****
Rembulan sudah berganti dengan sang mentari. Setelah sholat subuh, dia masih menunggu sang mentari terbit dari ufuk timur. Setelah sang mentari menampakkan sinar keemasannya, baru Selfy melanjutkan perjalanannya. Sesuai perkiraan, jam 14:30 dia sampai di daerah perbatasan kampungnya. Sungguh indah permandangan di kampung dengan sawah yang ada di sebelah kiri dan kanan, apalagi pohon padinya yang baru berbunga, benar-benar sangat indah. Sudah lama sekali dia tidak melihat permandangan seperti ini. Selfy kembali teringat akan dulu saat dia masih di sini. kangen rasanya ingin kembali lagi menanam padi. Dia melajukan mobilnya ke arah jalan yang menuju rumah neneknya. Saat di depan rumah neneknya, dia memperlambat laju mobilnya dengan memandang rumah yang berada di sebelah arah kirinya. Di rumah itu seluruh keluarga berkumpul, dia tersenyum sendiri melihat anak-anak kecil yang bermain petak umpet di halaman rumah nenek yang kebetulan sangat luas, sepertinya di rumah neneknya sedang sedang ada acara. Ia sempat berpikir acara apa bulan puasa begini.
Ia bingung sendiri antara melanjutkan perjalanan menuju rumahnya atau di sini saja.

KEMBALI TERJALINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang