Chap 2

12.6K 653 2
                                    

Flashback

Peluh membasahi sekujur tubuh sepasang kekasih yang tidak tertutupi sehelai benang pun. Ritme percintaan mereka semakin lama semakin menggila hingga keduanya mengerang puas saat bersama mencapai puncak kenikmatan.

"Aagghh..."

"Oh...Erick..."

Erick ambruk diatas tubuh telanjang kekasihnya yang begitu ia puja. Senyum terlukis saat merasakan belaian halus di punggungnya. Erick mengangkat tubuhnya dan mencium bibir indah wanitanya dengan penuh cinta. Mata mereka saling menatap, saling memuja.

"Aku mencintaimu, Erick"

"Aku juga mencintaimu, Ruri. My Mate"

Erick langsung menarik Ruri dalam pelukannya.

"Selamat tidur" ucap Erick lembut dan mengecup puncak kepala Ruri mesra. Yang dicintai hanya bergumam dan memeluk Erick tanpa bersuara. Erick merasakan nafas Ruri mulai teratur. Dan ikut menyusul mate-nya ke dunia mimpi.

Keesokan paginya Ruri mendapati dirinya terbangun sendiri. Walaupun tubuhnya sangat lelah namun senyum kebahagiaan terus terlukis diwajah cantiknya.

"Hah, aku kesiangan" ujarnya sambil berjalan menuju kamar mandi. Masa bodoh dengan tubuhnya yang polos. Toh, dia hanya sendiri dikamar.

Setengah jam yang dibutuhkan Ruri untuk menyiapkan dirinya. Tangannya terjulur membuka pintu kamar dan mendapati seorang maid sedang mengelap lukisan disamping kamarnya.

"Casey, apa kau melihat Erick?" tanyanya lembut

Maid itu segera membungkukkan badan, "Pagi Luna..."

"Hey! aku belum menjadi Luna jika kau lupa, Casey" Ruri memotong namum Casey hanya tersenyum geli.

"Alfa sedang berada bersama para penasehat dan Alfa berpesan kalau dia menunggu anda disana, Luna" jelas maid itu.

Ruri menghela nafas lelah, "Baiklah. Aku akan kesana dan kau hentikan memanggiku Luna. Kau baru boleh memanggilku dengan sebutan itu setelah pesta ulang tahun Alfa, Casey"

Casey, maid terdekatnya itu malah tertawa geli, "Hanya seminggu dari sekarang Ruri. Se-ming-gu!"

"Terserah!" Ruri yang sewot meninggalkan Casey yang tertawa dibelakangnya.

Sesampainya didepan pintu ruang rapat Ruri menarik nafasnya pelan. Samar-samar dia mendengar pembicaraan dari dalam.

Tok tok!

Tanpa mengunggu jawaban dari dalam, Ruri langsung membuka pintu kayu itu dan mengintip kedalam.

"Apa aku mengganggu?" tanyanya ragu-ragu

"Tidak sayang, masuklah" Erick tersenyum dengan tampannya.
Ruri membayangkan malam pertama mereka kemarin perlahan memunculkan rona merah dipipinya.
Senyum Erick semakin lebar saat melihat rona indah itu.

Ruri berjalan mendekati Erick dan menyapa semua penasehat dengan ramah. Para penasehat itu terkagum-kagum dengan suasana romantis yang langsung tercipta dari pasangan mate didepan mereka.

"Hahaha! Masa muda memang yang paling indah. Kau beruntung mendapatkan mate secantik nona Ruri, Alfa" seru Paman Albert dengan semangat membara. Erick dan Ruri ikut tertawa. Oh, betapa Ruri menyayangi paman Erick yang satu ini. Namun senyumnya terasa kikuk saat menatap mata seseorang yang terus memperhatikannya dengan tajam. Paman Max, dia sepertinya tidak menyukai-ralat-membenci Ruri. Apa karena dia, Erick dan putrinya Chloe, putus. Ruri menggelengkan kepalanya berusaha berfikir positif.

"Kau kenapa, sayang?" tanya Erick disebelahnya.

"Tidak. Aku tidak apa-apa" balas Ruri sambil membelai tangan Erick yang ada di pipinya.

"Ehm. Daripada menghabiskan waktu seperti ini sebaiknya kita membahas lagi tentang pasukan elit para tetua!" ujar Paman Max dingin.

Ruri sedikit kaget, ternyata mereka sedang membahas pasukan elit para tetua. The Gold Guardian. Mari kita ulas satu persatu.

Para tetua adalah para penguasa alam supranatural yang terdiri dari sepuluh orang. Mereka adalah orang-orang tertangguh dijenisnya seperti Monash, sang pemimpin yang berasal dari bangsa vampir. Laura, wakilnya dari bangsa elf dan anggota lainnya. Merekalah yang membentuk hukum untuk menjaga kedamaian dan kerukunan para mahluk supranatural. Memberi reward pada yang berprestasi dan memberi hukuman pada yang bersalah. Dan mereka melakukan itu melalui para Warriornya. Pemberi reward disebut The Gold Angel sedangkan Para penghukum disebut The Gold Guardian.

Erick berdehem dan berkata, "Bagaimana laporan dari para tetua, Paman?"

Paman Albert membuka file ditangannya dan beberapa detik kemudian berkata

"Kapten The Gold Guardian, Amanda Rufio mengundurkan diri, sampai saat ini hanya para tetua yang tau apa alasan pengunduran dirinya. Dan Semua penjagaan teritori sementara ditangani sendiri oleh para bangsa. Sampai saat ini belum ada yang sanggup menyamai ketangguhan Amanda untuk bisa menggantikannya..."

Paman Albert menarik nafas dan melanjutkan kembali, "...bagaimana menurut anda, Alfa?"

Erick terdiam dan merasakan Ruri menggenggam erat tangannya, memberi semangat.

"Kita terlalu lama dimanja oleh pasukan The Gold Guardian. Sudah saatnya kita menjaga pack kita sendiri. Carlo, yang merupakan salah satu anggota tetua dan Amanda Rufio yang merupakan kapten pasukan The Gold Guardian sangat melindungi bangsa Werewolf karena kita semua dari bangsa yang sama. Sudah saatnya kita tidak bergantung lagi pada mereka. Sudah seharusnya kita melindungi pack kita sendiri..." Erick menoleh ke Betanya

"...Mark! Siapkan pasukan pengaman perbatasan dan semakin tingkatkan kekuatan pasukan inti!" perintah Erick mutlak.

"Siap, Alfa!"

"Dan untuk para penasehat, Aku mohon dukungan kalian" ujar Erick kembali dengan mantap.

"Tentu saja, Alfa!" balas semua penasehat serentak.

Saat itu juga kening Ruri berkerut, menyadari satu orang tidak menjawab permintaan sang Alfa. Paman Max.

He Reject MeNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ