Senandung Merdu

1.1K 84 5
                                    

"Mungkin sejatinya, aku hanyalah seseorang yang akan terus berdiam dibalik layar."

"Aku hanyalah manusia yang terkurung dalam berjuta mimpi indah yang mungkin takkan pernah menjadi nyata."

.

.

Maapeu, yang atas itu... err... yaaa gitulah, yang pasti bukan bagian dari cerita atau apapun, itu cumaaa yaaaa begitulah(?) jadi abaikan saja yang diatas itu xD dan maapeu selalu dan selalu typo bertebaran :)

ya udah mari kita lanjut ke update between yaksss

.

.

Sasuke terdiam diambang pintu kamar sang ibu. Berdiri mematung dengan hati yang teriris pilu.

"Tidurlah anakku sayang, ibu akan menjagamu, lihatlah bintang diatas langit bertabur cahaya, menemani bulan dan tidurmu, jangan takut ibu disini..."

Sasuke tak bisa menahan lagi air matanya yang berjatuhan, suara merdu yang selalu menemaninya tidur semasa kecil, kini terdengar jelas ditelinganya.

"Kaa-san sedang apa..." gumamnya seraya memberanikan diri untuk berjalan mendekat. Ia begitu terkejut ketika melihat sang ibu sedang menidurkan bantal yang ia anggap sebagai...

"Itachi anakku, tidurlah nak. Hari sudah sangat malam dan tidak baik untuk pangeran kecilku terjaga."

Miris sekali memang. Ingatan Mikoto semakin hari kian memburuk. Wanita itu semakin kacau. Sesaat ia menganggap bahwa Itachi sudah dewasa dan dendamnya kepada Yugao begitu berapi-api. Namun dapat berubah begitu saja seolah Ia baru saja melahirkan Itachi. 

Mikoto sama sekali tidak mengenali Sasuke. 

"Mikoto-sama, ini makananmu," ucap Sasuke.

Mikoto tersenyum, "Kenapa anakku sendiri memanggilku begitu?" ucapnya.

Sasuke terkejut, terakhir kali Ia mengantarkan makan siang, sang ibu menganggapnya sebagai seorang pelayan baru.

Tapi kali ini? apakah...

"Kaa-san..."

"Itachi, berhentilah bercanda, aku ini ibumu, Hm?"

Harapan Sasuke hancur, ternyata sang ibu masih belum mengingatnya. Tadi bukankah bantal itu adalah Itachi? dan sekarang, Sasuke juga.

"Kaa-san, bantal itu..."

"Bantal apa?  ini anakku Ita—"

 Sasuke terkejut saat sang ibu mendorongnya hingga nyaris Ia jatuh terjengkang.

"Siapa kau!? mau apa kau datang kekamarku!? pasti kau mau menculik anakku?!!" bentak Mikoto.

Ingatan wanita itu berubah lagi.

.

.

"Ponselmu dicuri?" 

Itachi mengangguk, Ia kehilangan ponselnya siang tadi.

"Kutinggalkan sebentar dimeja, dan saat aku kembali ponselku sudah tidak ada," jawab Itachi apa adanya.

"Banyak nomor penting disana bukan?" tanya Hinata lagi.

"Tentu saja, terutama nomor-nomor keluarga kita," jawab Itachi.

Hinata memutuskan untuk duduk disamping pria itu dan menenangkannya. Dengan hilangnya ponsel Itachi, mereka tidak akan pernah tahu, bagaimana kondisi Mikoto yang sebenarnya.

.

"Hinata, aku mau bicara padamu."

Yugao datang dari arah kamarnya membawa sebuah tas berisi pakaiannya. Hinata beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menemui wanita itu.

Between [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang