Kembalinya Yugao

2.7K 213 31
                                    

"Yugao  apa yang kau lakukan?!" 

Dengan cepat Itachi  berdiri dari kursinya dan mundur beberapa langkah.

"Kenapa? aku salah? bukan kah dulu tidak apa-apa?" Tanya Yugao terkejut dengan respond Itachi yang seperti itu.  Raut wajah Yugao berubah sedih, Itachi paling tidak bisa melihat wanita itu bersedih. 

"B-bukan begitu.. Tap-" 

"Sudahlah sayang, seharusnya kau bahagia aku kembali untukmu," Ucap Yugao memotong perkataan pria dihadapan nya itu.


"Yugao..." gumam Itachi nyaris tak terdengar

"Sudah ya, besok aku kemari lagi, sampai jumpa!" seru Yugao langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Itachi.
.

.
"Tadaima," Ucap Itachi. 

Tak butuh waktu lama, Ia telah disambut oleh gadis kecil yang berlari menyambutnya serta seorang wanita cantik yang berjalan dibelakang anak itu.

"Okaeri papa!," Seru Himawari ceria. 
"Okaeri," Ucap Hinata lembut.

Seketika Itachi merasa dirinya tidak berguna kala melihat anak dan istrinya yang begitu menunggu kepulangan nya. 
"Hehe.. maaf aku pulang terlambat lagi, banyak dokumen yang harus ku periksa," Ucap Itachi canggung.  
"Papa, biar aku bawakan tas mu ya?" pinta sang anak. Itachi mengangguk dan memberikan briefcase miliknya pada sang anak.

"Dia sangat menanti kepulanganmu lho," Ucap Hinata tersenyum sambil melihat putrinya yang berjalan riang.
"Hehe..ya.." jawab Itachi canggung.
.

"Itachi-kun," Panggil Hinata 
"A-Ada apa?" Tanya Itachi.

"Ada sesuatu yang berbeda dengan parfume mu," Ucap Hinata saat membereskan jas kerja milik suaminya itu.
"B-benarkah? " Jawab Itachi gugup. 
"Oh mungkin aku salah,  aku sedang flu hehe," Jawab Hinata sambil tersenyum.

Itachi cemas Hinata akan curiga, karena memang siang tadi Yugao sangat dekat dengan nya.


"E..Etto.." Ucap Hinata gugup. Itachi menoleh. "ada apa?" 

"T-tidak, hee terimakasih telah menerimaku.. dan menyayangi anak kita," Ucap Hinata dengan semburat merah dipipinya. Itachi berjalan mendekati Hinata dan membelai pipi Istrinya itu."Tentu saja, kalian adalah bagian hidupku," Ucapnya lalu memeluk Hinata yang tersenyum bahagia.

.

.
Malam semakin larut. Hinata telah terlelap sementara Itachi masih melamun, memikirkan semua yang terjadi hari ini. Bagaimana bisa Yugao yang telah menghilang selama tujuh tahun tiba-tiba hadir kembali dalam hidupnya meminta untuk melanjutkan hubungan mereka yang sempat kandas. Kenapa Yugao kembali disaat segalanya telah berubah? saat ini Itachi sudah berhasil mencintai Hinata dan kini ia sangat sayang pada putri sematawayang nya itu. Tapi disisi lain semenjak Yugao menemuinya siang ini, Itachi seolah ditarik kembali oleh bayang -bayang masa lalunya.

Kini Itachi merasa hatinya telah terbagi lagi, dulu ia telah bertekad untuk menyerahkan seluruh hidupnya untuk anak dan Istrinya. tapi sekali lagi, bayang-bayang masa lalu itu seolah memaksa untuk membuka kembali sebuah perasaan yang telah ia kubur dalam-dalam.

Perasaan cintanya pada Yugao..


"Maafkan aku."

.

.

Tiga hari berikutnya Itachi berangkat pagi-pagi sekali, bahkan pria bermata kelam itu melewatkan sarapan bersama yang biasanya tak pernah ia lewatkan.

"Papa sudah berangkat lagi ya?" Tanya Himawari sedih. Ia tak berselera untuk memakan sarapan yang telah disediakan oleh sang ibu. Hinata tersenyum walau sebenarnya ia pun bingung kenapa Itachi sekarang ini begitu tergesa gesa.
"Tidak apa-apa kan sayang? Mungkin papa sedang sibuk dan harus tiba dikantor secepatnya," Hibur Hinata. Akhirnya Himawari kembali tersenyum dan mulai memakan sarapan yang disediakan.


"Mama," Panggil Himawari saat tiba disekolah. 
"Ada apa sayang?" Tanya sang ibu melihat wajah putrinya yang tampak lesu. 

"Tidak hehe," ucap Himawari lalu berjalan memasuki kelasnya.

 Hinata hanya tersenyum namun dalam hati ia khawatir, pada suami dan putrinya itu. Beberapa hari ini tampak berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Itachi tak pernah sekalipun melewatkan sarapan meski ia sudah terlambat ke kantor, dan biasanya Itachi selalu memberitahu Hinata jika ada meeting atau sebuah proyek semalam sebelumnya. dan kali ini dia tiba-tiba pergi tanpa alasan yang jelas. Hinata bisa faham mengapa Himawari bersedih, bagaimanapun Himawari sangat menyayangi sang ayah, dan karena waktu bertemu mereka sempit, Himawari selalu menunggu saat kepulangan Itachi dan tentu, dipagi hari saat sarapan.

.

"Mama.... kenapa papa belum pulang juga?" tanya Himawari yang sudah tampak sangat mengantuk. 
Jam sudah menunjukan angka sebelas, dan Itachi belum juga tiba dirumah. 

"Hima sayang, jika mengantuk tidur saja, biar mama yang menunggu?" Ucap Hinata. Himawari menggeleng dan tetap ingin menunggu sang ayah pulang untuk menyambutnya.

"Itachi-kun kenapa belum pulang..." gumam Hinata.


"Tadaima," Ucap Itachi memasuki rumahnya. 
"Okaeri," Ucap Hinata menyambutnya seorang diri. "Kenapa baru pulang?" Tanya Hinata.
"A-aku ada meeting," Jawab Itachi. Ia pun melihat  Himawari tertidur di sofa.
"Kenapa Himawari tidur disini?" Tanya Itachi. 
"Dia ingin menyambutmu, tapi Itachi-kun tak pulang-pulang, dia tak mau dipindahkan," Ucap Hinata.
"Begitu ya.." Jawab Itachi lalu menggendong Himawari menuju kamarnya. 

"Papa......." gumam Himawari setengah sadar. 
"Tidurlah, papa sudah pulang Hima," Ucap Itachi. Himawari tersenyum dan kembali tertidur dalam gendongan sang ayah, sementara Hinata mengikuti dibelakangnya.

.

"Kau sudah makan?" tanya Hinata sambil membantu Itachi membuka dasinya. 
"Sudah.." Jawab Itachi. Hinata tersenyum. 
"Baiklah, air mandi mu sudah ku panaskan lagi, silahkan," ucap Hinata. Itachi mengangguk dan pergi untuk membersihkan dirinya setelah memberikan kemeja dan jas nya pada Hinata. 

Lagi-lagi Hinata mencium wangi parfume yang sama seperti kemarin. Flu Hinata sudah membaik dan indera penciuman nya sudah normal. Akhir-akhir ini Itachi selalu pulang sangat larut dan pergi pagi-pagi sekali. Himawari seolah tak pernah bertemu dengan sang ayah. 

Hinata merasa tak enak hati, namun ia berusaha berfikit positif dan meyakini bahwa semuanya baik-baik saja.

"Ada apa?" Tanya Itachi yang baru selesai mandi. 
"T-tidak, hehe" Ucap Hinata memasukan pakaian kotor Itachi kedalam keranjang yang akan ia cuci esok hari.  "Mau kubuatkan teh?" ucap Hinata. Untuk pertama kalinya Itachi menerima tawaran Hinata.
Hinata pun turun kebawah untuk membuatkan teh.

Itachi pun duduk di sofa dan memandang langit-langit dengan tatapan kosong.  

.

.

"Yugao, kenapa kau kembali?" Tanya Itachi siang itu. 

Yugao tersenyum manis. "Karena sekarang aku sadar, bahwa aku mencintaimu," ucap Yugao menyandarkan tubuhnya di bahu Itachi yang sedang duduk di sofa. 

"Ini sudah tujuh tahun kau meninggalkanku," Ucap Itachi.

Yugao melihat kearahnya. "Aku memang bodoh baru sadar sekarang, aku harap kau masih mencintaiku," Ucap Yugao memejamkan matanya. Itachi tak bisa berkata apa-apa. Bagaimanapun dulu wanita ini adalah wanita yang sangat ia cintai. 

Itachi hanyalah manusia biasa

"Itachi-kun,Aku mencintaimu..kau mencintaiku kan?"

"Iya..A-aku.. Mencintaimu."

.

.

.
TBC









Between [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang