"Ayo aku antar kau pulang."

Seungcheol menuntun jalan Doyoon karena terlihat ia agak sedikit mabuk. Seungcheol pun memasukkannya ke dalam mobil.

Baru saja Seungcheol duduk di belakang kemudi, Doyoon mendekatkan wajahnya dan refleks Seungcheol memundurkan badannya.

"K-kau mau apa?"

"Aku suka padamu."

"Apa?"

Doyoon pun mengalungkan tangannya pada pundak Seungcheol dab perlahan mengusap lembut wajahnya.

"Apa kau tidak meresa bosannya dengannya?"

"Maksud kamu?"

"Aku tahu semua tentang dirimu dari paman Han. Istrimu itu umurnya jauh di atas mu bukan?"

"Kalau iya memang nya kenapa?"

"Kau tidak merasa bosan, huh? Tinggal hidup bersama dengan orang kolot seperti dia. Lebih baik kau menjalin hubungan saja dengan ku. Aku lebih cantik dan muda dari istrimu."

"Menyingkirlah, Doyoon-ah. Turun dari mobil ku!"

"Bukan kah kau yang membawaku ke dalam mobil mu. Aku tak mau turun!" Doyoon semakin memajukan wajahnya dan hampir mencium Seungcheol. Namun Seungcheol langsung menghempaskan tubuh Doyoon ke kursi. Hingga dia tertidur.

Seungcheol pun menjalankan mobilnya dan membawa Doyoon ke apartemen milik Doyoon.

.

.

.

Jeonghan masih saja menangis. Seunghyun dan Jeonghyun menghampiri ibu mereka.

"Mommy sudah bangun?"

"Mommy kenapa menangis?"

Jeonghan langsung menghapus air matanya. Ia menyuruh kedua putranya untuk duduk di kasurnya.

"Mommy tidak nangis sayang."

Jeonghan mengusap kepala kedua putranya itu.

"Mommy tidak sakitkan?" tanya Seunghan.

"Mommy, adik bayi kita beldua gimana?" tanya Jeonghyun

Jeonghan tersenyum kembali, dengan sabar ia menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh keduanya.

"Mommy tidak sakit. Adik bayi kalian di perut mommy sehat sayang. Sini kalian tidur sama mommy. Sudah malam."

Jeonghan membawa kedua nya agar tidur di samping kanan dan kirinya. Seunghyun dan Jeonghyun memeluk erat tubuh ibu mereka hingga akhirnya mereka terlelap. Jeonghan mengusap pelan keduanya, dan sesekali menciumi mereka satu persatu.

.

.

.

Seungcheol membopong tubuh Doyoon yang tengah mabuk ke dalam apartemen milik Doyoon. Sebelumnya ia telah mendapatkan alamat itu dari Doyoon sendiri. Seungcheol membawanya pada kamar apartemen yang diberitahu oleh security disana.

Karena Seungcheol tidak mengetahui password pintu untuk masuk, ia merogoh saku Doyoon dan menemukan kartu pintu aparteman. Ia segera membawanya dan direbahkan di atas kasur. Seungcheol menghela nafasnya lega. Ia ingin segera kembali ke rumah sakit menemani Jeonghan. Namun ketika hendak berbalik, tangannya di tarik oleh Doyoon dan membuatnya jatuh terduduk di kasur. Doyoon merangkul nya dari belakang.

"Cheol-ah, kau mau kemana?"

"Lepaskan aku Jang Doyoon. Aku ingin ke rumah sakit. Menemui istri ku. Dia tengah sakit."

Baby Cheol and Nanny HanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang