Chapter 26 -FINALE-

32.6K 1K 39
                                    


Langsung aja. Tapi habis chapter ini, akan ada Epilog dan mungkin Extra part lainnya. Jadi maaf kalo pendek, hehehe.


Terima kasih untuk yang sudah membaca dan menyukai cerita ini. Semoga dilain waktu aku bisa membuat yang lebih bagus dan lebih bisa di terima oleh kalian para pembaca.


Sekali lagi, terima kasih. -Author-


Oliver POV.

Akhirnya.....

Akhirnya saat ini tiba, akhirnya hari ini tiba. Hari dimana aku bisa mengikat cintaku dan Alexa selamanya dihadapan Tuhan. Setelah jungkir balik, kaki di kepala, kepala di kaki akhirnya aku bisa memiliki Alexa, wanita yang sangat sangat aku sayangi dan cintai yang mungkin tanpa aku sadari sudah aku lakukan sejak kecil dulu. Sejak belum mengenal cinta dan segala macam di dalamnya.

Hari ini aku mengenakan tuxedo putih lengkap dengan pita berwarna hitam yang semakin membuat penampulanku sempurna. Setengah jam dari sekarang aku akan sah menjadi suami Alexa, suami dari wanita yang sangat aku cintai.

"Woi udahan kali ngacanya, bisa pecah tuh kaca lo liatin terus." Siapa lagi yang bisa bicara sepedas itu padaku kecuali kakakku, Jessica.

Ia berdiri dengan anggun di depan pintu dengan gaun semi kebaya berwarna coklat muda. Dan memberiku tatapan yang tidak aku mengerti.

"Kenapa?" Tanyaku langsung padanya.

"Apanya yang kenapa?" Tanyanya sambil tetap melipat kedua tangannya di dada dengan senyum yang sangat misterius.

"Kenapa lo ngeliatin gue kayak gitu?" Tanyaku pada akhirnya, gemas dengan tingkah anehnya. Namun bukannya langsung membalas Jessica maju menghampiriku dengan tawa yang tidak lepas darinya.

"Gue ngeliatin lo karena ga nyangka aja, adek gue yang biasanya gue kerjain sekarang udah gede. Udah mau nikahin anak orang. I'm so proud of you, ma little brada." Ujarnya di akhir kalimat sambil menepuk kedua pundakku mantap.

"Gue ga nyangka, ternyata jodoh lo itu adalah anak gadis kecil yang dulu, duluuuu banget ninggalin lo tanpa salam perpisahan. Gadis kecil yang buat adek gue uring-uringan sebulan lebih gamau main sepeda di luar rumah, padahal itu adalah hobby lo dulu. Gadis kecil yang lo claim sebagai seseorang yang wajib lo lindungin kapanpun dan dimana pun." Celotehnya tanpa henti dengan senyum yang semakin mengembang, mau tak mau dengan mendengar omongannya yang seperti itu aku juga ikut tersenyum, mengenangnya. Kenangan yang sangat indah menurutku, namun tidak pada bagian Alexa meninggalkanku.

"Dan sekarang disinilah lo. Adek gue yang bukan hanya menepati janjinya untuk melindungi gadis itu, tapi juga memberi bonus cinta dan kasih sayangnya."

"Dan gue juga beruntung dapetin wanita seperti Alexa, yang walau pada awalnya ga inget apapun tentang gue tapi dia mau berusaha, dia mau berusaha buat inget siapa gue, dan siapa kita dimasa lalu." Tambah gue, dan Jessica hanya mengangguk dan seketika menunduk, setelahnya terdengar suara isakan darinya. Membuatku mau tak mau khawatir.

"Lo kenapa Jess....."

Aku meraih dagu kakak tersayangku ini untuk dapat melihat wajahnya. Ternyata benar, ia menangis.

"Nope. Gue gapapa. Ini karena saking bahagianya aja gue." Ujarnya sambil mengelap jejak air matanya dengan sapu tangan yang dari tadi ada di genggamannya. "Gue seneng ternyata happy ending berkenan juga hadir di hidup lo. Gue kira lo bakalan selamanya merana. Hahaha." Mendengar omongan itu aku langsung berpura-pura memasang wajah cemberut dan membalikkan badanku, membelakangi Jessica.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

It's Always been You (COMPLETED)Where stories live. Discover now