Chapter 21

18.4K 1K 59
                                    


Olla author yang labil dan sok sibuk ini kembali, padahal sebenernya aku lagi dalam posisi dikejar tugas praktek besar yang sangat menyita waktu dan pikiran. Tapi karena aku sedang malas mengerjakan tugas itu *author juga manusia* *punya sisi males* jadi aku memutuskan untuk melanjutkan menulis cerita Olie-Ale khusus untuk yang sudah membaca dari awal cerita abal ini dibuat dan sudah menunggu sampe lumutan. hehehe.

SEBELUMNYA I WANNA SAY THANKS TO YOU ALL GUYS, karena judah menyempatkan membaca cerita abalku ini, dan juga berbaik hati memberi vote dan comment hehehe.

POKOKNYA AKU (author) TANPAMU (para readers) BAGAIKAN AMBULANCE TANPA UWING-UWING. MWAH!

Happy reading guys.LOVE-

***

***

***

Alexa POV

"Datanglah ke jembatan apung bambu, temui kejutanku selanjutnya disana."

Begitulah isi dari notes kecil yang diikatkan di balon yang sedang ku pegang. Olie! Ini pasti ulah lo, mau ngerjain gue huh? Awas aja ya nanti kalo ketemu, gue tendang adik kecilnya sampe impoten!

Tanpa membuang waktu aku langsung berjalan menuju jembatan apung yang diminta sang pengirim notes kaleng ini, meskipun aku tau pasti ini adalah ulah Oliver. Kita lihat sampai mana ia bisa mengerjaiku seperti ini.

Aku telah sampai di ujung jembatan dan memutuskan untuk naik keatasnya, namun sesuatu yang mengejutkan terjadi, pada sisi kanan jembatan adalah sebuah danau buatan yang sangat luas dan ditengah danau itu terdapat sebuah perahu lengkap dengan 'nelayan' yang membawanya, terdapat banyak sekali balon berwarna warni di tangan seorang pria berkemeja putih --dengan lengan panjangnya yang sudah digulung sebatas siku-- yang sedang berdiri tepat di tengah perahu dan sedang tersenyum sangat manis kearahku, dan setelah aku menyipitkan mata untuk melihat siapa orang yang tengah membawa balon itu, aku langsung terpekik. Ya, itu Oliver! Sedang apa dia diatas perahu dan membawa banyak sekali balon?

Suara riuh orang-orang yang melihatnya mulai bermunculan disekitarku.

"Gila itu cowok mau ngapain? Ih ganteng bangeeeet." Itu suara perempuan genit yang tepat berada di sebelah kiriku, aku langsung mendelik kearahnya.

"Beruntung banget itu cewek, Yang aku juga mau dong dibawain balon kayak gitu. Dimalar kayak gitu, romantis deh." Itu suara lain yang entah orangnya ada dimana tetapi aku dapat mendengarnya dengan jelas.

Dilamar? Kenapa tiba-tiba aku jadi keringat dingin gini mendengar satu kata itu? Apa Oliver....

"KANARA ALEXANDRA DYLAN" Seketika lamunanku buyar mendengar nama lengkapku disebut oleh Oliver menggunakan pengeras suara. Aduh malu-maluin banget sih.....

Kulihat sekarang Oliver telah menjadi tontonan gratis dari segala penjuru tempat wisata ini. Seakan semua kegiatan berhenti dan berpusat hanya pada Oliver yang kini sedang tersenyum asimetris menatapku.

"Aku?" Dan dengan bodohnya aku menyuarakan kebingunganku. Doh Ale ya elo lah, siapa lagi coba? Stupid!

"IYA KAMU." Seakan dapat mendengar suaraku yang terbilang cukup pelan, dan jarak kami yang tidak begitu dekat, sempat-sempatnya ia menjawab sambil terkekeh setelahnya. Oliver lo ngapain siiiihhh, gue maluuuuu....

Dan secara otomatis semua mata yang berada di tempat yang sama denganku langsung tertuju padaku. Aku refleks melihat ke sekelilingku, ada segerombolan cewek-cewek ABG yang melihatku dengan tatapan iri tapi tetap tersenyum padaku, ada perempuan yang terang-terangan menatapku dengki, padahal kulihat disampingnya ada seorang pria yang juga sedang bersamanya. Dasar! Dan ada juga sepasang kakek nenek yang berpelukan penuh haru, seakan mereka sedang bernostalgia dengan melihat apa yang dilakukan Oliver.

It's Always been You (COMPLETED)Where stories live. Discover now