CHAPTER 18

22.2K 1K 96
                                    

Holla aku kembali setelah sekian lama vakum menulis hehe. Maaf untuk semuanya yang sudah menunggu ceritaku, kali ini aku update yaaaa, dan semoga aja untuk part selanjutnya bisa cepat aku update.

TAPI aku akan update setelah comment yang meminta cerita ini dilanjut melebihi 50 COMMENT, karena aku sengaja biar tau seberapa diminatinya ceritaku dan seberapa diinginkannya untu terus berlanjut.

Gausah berlama-lama. ini diaaa, selamat membaca jangan lupa VOTE dan COMMENT :)

*

*

*

*


Oliver POV

"Le makan siang yuk." Ajakku pada Alexa saat ia masih sibuk di ruangannya, entah mengerjakan apa.

"Duluan aja deh, gue masih banyak deadline tugas nih." Tolaknya dengan mata yang masih sibuk ke layar komputer dan tidak melirik keberadaanku sama sekali.

"Ya ampun Le, tugas mah entaran aja. Perut utamain." Aku tetap bersikeras mengajaknya, tanpa berniat beranjak dari tempatku saat ini.

"Lagian siapa suruh coba ngasih tugas banyak banget." Gumamnya sambil mendengus, aku yang mendengarnya hanya bisa tersenyum geli melihat tingkahnya.

"Iya deh salah gue. Lagian ini kan lo sendiri yang minta tugas buat minggu depan sekalian di selesein di minggu ini." Ujarku tidak mau berdebat lagi. "Ayolah Leee kasian perut lo ga bahagia tuh lo puasain terus." Lanjutku. Dan kini ia memberiku tatapan yang tidak bisa aku mengerti, dan lalu menghembuskan nafas kasar.

"Haaaah, yaudah deh ayo makan. Tapi masalah tempat makan gue yang pilih." Ujarnya sambil merapihkan kerjaanya diatas meja dan bangkit mengambil tasnya.

"Siap bos"

***

Setelah lama berkendara dan mengikuti arahan Alexa, aku tau kita mau makan di tempat seperti apa. Ternyata restoran yang berlogo M merah besar dan bermaskot badut berpakaian belang-belang yang menurutku menyeramkan. Sesampainya di tempat makan kami langsung ke counter makanan untuk memesan dan mengambil langsung makanan kami dan membayarnya di tempat pula. Pasti kalian tahu kan tempat makan jenis apa ini? Masih belum mendapat gambaran? Oke aku jelaskan spesifikasinya, tempat ini biasanya ramai oleh anak sekolahan 'nanggung' seperti anak SMP yang sedang belajar gaul atau anak SMA yang memang sengaja memilih tempat ini hanya untuk sekedar berkumpul, bergossip tentang teman sekolahnya, atau bahkan pacaran atau pedekate di tempat ini. Mengingat tempat ini lokasinya cukup jauh dari kantorku 'tetapi' sangat dekat dengan lingkungan sekolah disini.

"Le lo ngapain sih milih tempat makan fastfood begini? Gak sehat tau." Dengusku saat ia sedang asik melahap double cheeseburgernya di hadapanku.

"Kan terserah gue. Lagian sekali-kali mah gapapa kali Lie, ga akan mati." Ujarnya sambil tetap asik dengan makanannya. "Ya tapi kenapa? Ga ada romantis-romantisnya tau. tau gini mendingan kita delivery aja terus makan berdua di ruangan gue, lebih asik." Balasku dengan memasukkan sepotong kentang goreng ke dalam mulut.

Alexa tidak bersuara lagi sedangkan aku sudah capek berdebat dengannya. Lebih baik aku nikmati saja makanan yang sudah ku pesan ini. Lagipula dipikir-pikir tak masalah makan dimana dan makan apa, asalkan bisa bersama Alexa. Hehe.

"Lie liat deh ke arah jam 9." Ujar Alexa padaku saat aku sedang asik mengunyah kulit ayam yang baru saja aku pisahkan dari dagingnya. Dan akupun mengikuti perintahnya untuk melihat kearah yang ia minta.

It's Always been You (COMPLETED)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant