CHAPTER 25 (Goes to Ending)

19.3K 875 30
                                    


Siapa yang nungguin?


Langsung aja kalo begitu yaaaa. Selamat membacaaaaa semuanyaaaa :D

*

*

*


Enam bulan kemudian........

Alexa POV.

Hari ini akan menjadi hari terpanjang dan terberat dalam hidupku. Masih ingatkah kalian kalo Oliver dulu pernah berjanji bahwa pernikahan kami akan berlangsung satu tahun setelah kami resmi menjadi pacar? Tapi lagi-lagi Oliver mengingkari janjinya, ia MEMAKSA memajukan pernikahan kami menjadi bulan depan karena lagi-lagi Oliver salah paham saat aku kembali bertemu dengan Samuel seminggu yang lalu. Dan Oliver tidak mau mendengar penjelasanku.

Flashback on

"Le lo mau belanja berapa banyak lagi sih? Ini troli sampe penuh begini." Protes kak Vino padaku saat ia 'sedang' berbaik hati karena mau mengantarku berbelanja bulanan.

"Duuuuh gausah banyak omong deh kak, gue juga ngambil belanjaan sesuai sama apa yang udah di tulisin mama sama bi Imas." Jawabku sambil terus memilih-milih lobak yang menurutku 'bagus'.

"Le lo ngapain sih lobak lo liatin begitu? Ambil aja yang paling gede." Kali ini kulirik kak Vino yang daritadi cerewetnya melebihi ibu-ibu lagi arisan.

Tanpa kupedulikan, akhirnya aku menaruh lobak yang menurutku 'paling cantik' dan kembali berjalan mencari bahan selanjutnya diikuti kak Vino dari belakang bersama dengan trolinya.

Namun baru mau berbelok ke tempat penjualan susu aku merasa ada seseorang yang meneriaki namaku dari jauh.

"Alexa...."

Sontak aku dan kak Vino langsung menoleh ke arah asal suara itu.

Betapa kagetnya aku saat melihat ternyata Samuel-lah yang memanggilku. Ia terus berjalan kearah kami sambil terus melambaikan tangannya dan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.

"Le itu kan....."

Belum sempat kak Vino melanjutkan omongannya, Samuel ternyata sudah sampai di hadapan kami.

"Wah ga nyangka ketemu lagi." Ujarnya sambil tetap mempertahankan senyum cemerlangnya.

"Kamu ngapain disini?" Tanyaku berusaha santai, takut tiba-tiba Oliver akan muncul tiba-tiba seperti hantu dan memergokiku sedang bersama Samuel.

"As you can see." Jawabnya sambil mengangkat keranjang belanjaannya bermaksud menunjukkan padaku dengan senyum yang terus mengembang, seperti tidak ada masalah.

"Ekhm....!" Tiba-tiba obrolan kami terhenti saat kak Vino tiba-tiba berdeham.

"Masih ada gue kali. Ga sopan lo berdua malah ngobrol sendiri." Ujar kak Vino dengan tatapan kesalnya pada Samuel, sejak awal aku berhubungan dengan Sam kak Vino memang tidak terlalu menyukainya karena menurutnya Samuel adalah tipe laki-laki yang cuma bisa mematahkan hati perempuan. Namun nyatanya malah aku yang sepertinya meninggalkannya Karena tidak mau LDR.

"Eh Vin, apa kabar lo?" Samuel yang sedari tadi entah sadar atau tidak akan kehadiran kak Vino akhirnya menyapa dan menepuk pundak kak Vino akrab.

"Ga usah sok akrab lo." Sahut kak Vino ketus, seperti perempuan PMS. Aku yang mendengarnya hanya menatap bingung sedangkan Samuel hanya terkekeh pelan, sepertinya tidak terlalu menanggapi sikap kurang bersahabat dari kakakku itu.

It's Always been You (COMPLETED)Where stories live. Discover now