Jacob Sartorius •DEFINITELY•

JS•44

Aku menatapi punggung Hunter yang lama-lama semakin menjauh dari kedua bola mataku. Sampai pada akhirnya punggung itu menghilang.

Aku mendesah pasrah. Dan melangkahkan kaki dengan lemah menuju luar gerbang.

Kuputuskan untuk menaiki Halte Bus.

Tidak,tidak!

Bukan melewati jalan yang rumornya banyak anak nakal. Tapi,

Melewati jalan lain yang faktanya memakan waktu lebih lama dan jauh. Jangan lupakan menguras tenaga.

I'm dying!

*****

"Ava, kau mau kemana?"

"Aku akan pulang lewat pintu belakang, kau duluan saja!"

Responku cepat pada Abigail tanpa menoleh sedikit pun ke arahnya seraya membalikan badan cepat-cepat dan segera berjalan memasuki sekolah kembali dengan langkah besar tentunya.

Seperti terlihat terburu-buru huh? Ya, memang benar. Tapi aku tidak memperdulikannya. Karena pikiranku sekarang hanya tertuju pada dua kalimat itu.

Walk away.

Setelah merasa sedikit jauh dari lobi aku pun membetulkan posisiku. Sesekali menoleh ke belakang dan mendapati beberapa siswa yang lalu-lalang.

Aku seperti ini...

Karena. Dia.

Karena tadi aku sempat melihat mobil itu..

Mobil yang sangat familiar sekali di mataku sampai-sampai aku mengingat plat nomor nya.

Mobil Jacob.

Oke, semestinya aku tidak mengira bahwa ia akan menemuiku atau mengantarku pulang.

Ah Tapi..

berhubungan aku punya tugas dari mr.brown. Dan partner? Itu mengingatkanku akan Jacob. Mungkin saja ia ingin bertemu denganku dan melanjutkan tugas itu.

Sunggguh, aku sedang tidak ingin berbicara atau menemuinya sekarang.

Kalian tau bukan?

Hunter lagi-lagi tidak bisa mengantarkanku pulang karena ayahnya yang sakit. Sedangkan tadi nyaris saja aku akan di antar oleh abigail.

Tapi karena aku melihat Mobil Jacob barusan, langkah kakiku langsung membawaku kabur. Seperti terhipnotis akan pikiranku.

Pecundang sekali aku.

Mau tak mau aku lewat pintu belakang sekolah dan memutuskan untuk mengambil ide yang aku buat sebelum berencana pulang dengan Abigail.

Sial.

Setibanya aku di pintu belakang sekolah--

"Hello there."

Demi tuhan.

Kenapa lelaki itu tau aku akan kabur melewati pintu belakang? Semestinya aku melewati halaman samping saja, dan kabur melewati pagar sekolah.