Prologüe

3.8K 210 7
                                        

"Kau harus kembali kepadanya." Sahut gadis berpakaian putih sweater besar dan di Balut celana jeans hitam panjang. Ia melangkahkan kakinya untuk duduk di sebelah lelaki itu.

Lelaki berambut blonde dan bermata hazel itu terkesiap kaget akan kehadiran gadis yang sangat familiar di matanya, Kekasihnya.

"Bisa kau jelaskan mengapa kau mengkhianatiku? Dan apa maksudmu kembali kepada siapa?" Tanya Lelaki itu bertubi-Tubi. Lelaki itu kian menahan emosinya karena telah mengetahui kebenaran bahwa kekasihnya itu berkhianat.

"Maafkan aku sebelumnya. Akan ku jelaskan," Gadis itu menghela nafas panjang lalu menatap mata kekasihnya lekat-lekat yang mungkin beberapa menit lagi menjadi mantan kekasih. "Sebelumnya aku mengalami masalah dengan Ingatanku. Kau ingat bukan?" Lelaki itu mengangguk lirih.

"Setelah ingatan ku sembuh pikiranku hanya tertuju kepada dirimu sampai-sampai aku melupakan Robi. Aku menyembunyikan hal itu ke semua orang sampai pada akhirnya kuputuskan untuk memiliki kalian berdua. Aku bingung, aku kacau, aku tidak dapat berpikir jernih. Dan itulah mengapa aku mengkhianatimu." Jelas panjang lebar gadis itu kepada lelaki berambut blonde itu.

Gadis itu mengusap air bening yang sedari tadi mengalir di kedua pipinya. Lelaki itu terlihat termenung ia bingung ingin mengakhiri hubungannya dengan gadis itu atau tidak. Tapi mengingat betapa kejamnya gadis itu menduakan dirinya. Lelaki itu jadi tidak yakin melanjutkan hubungannya.

"Maafkan aku sekali lagi. Aku menyadari kesalahanku sekarang. Aku sungguh kejam Padamu dan pada sahabatku. Jadi,aku kemari untuk membayar kesalahanku." Sahut gadis itu lagi seraya tersenyum tipis. Lelaki itu menatapnya kebingungan lalu menaikkan sebelah alisnya.

"Kembalilah padanya."

Lelaki itu terkesiap terkejut. Dahinya berkerut hebat. "Dia sapa?" Tanya lelaki itu.

Gadis itu tersenyum lebar. "Please, Don't Give up. I Know You can do it. Jika kau berusaha mendapati gadis itu dengan semangat, aku yakin kau pasti berhasil."

Lelaki itu merenungkan sesuatu. Otak kreatifnya berpikir keras.

"Jadi kita putus?" Tanya lelaki itu kemudian,

"Yep." Gadis itu berusaha tersenyum meskipun itu susah.

Lelaki itu tersenyum tipis. Ia tampak senang bila kembali ke gadis yang mantannya maksud. Ia siap bila mendapat caci maki oleh gadis lamanya.

"Thanks." Sahut lelaki itu seraya memeluk mantan kekasihnya. "I will Miss You."

Gadis itu terkekeh pelan. "Me too my ex boyfriend. Ingat! Jangan pernah menyerah. Menangkan hati gadis itu." Lelaki itu bangkit lalu tersenyum lebar seraya keluar dari kedai itu.

Lelaki itu menoleh ke belakang melihat mantan kekasihnya melambaikan sebelah tangannya. Kemudian ia membalas lambaian itu dan pergi untuk pulang menyusun rencana.

*****

Kalian bakal tau siapa mereka kalau udah baca story ini. Gilaaaa seruuu kok :)

Jacob Sartorius •DEFINITELY•Where stories live. Discover now