JS•34

900 86 39
                                        

"Ayo skyllne, hujan mulai turun kamu akan kedinginan di sini terus menerus. Apalagi kamu sedang memandangi mereka." Ujar lelaki berambut blonde yang mempunyai mata hijau dan bernama Hunter mencoba membujuk gadis tak berdaya yang sedang terduduk dengan perasaan berkecamuk seperti kecewa, sakit, sedih, tidak sangka atau lebih tepatnya 'terkejut', dan di temani air hujan yang mulai turun deras.

Gadis itu hanya terduduk lemah sambil mengulang kejadian saat melihat seorang lelaki yang dulunya ia cintai dan sahabat perempuannya berciuman di depan matanya. Ia mendengar apa yang lelaki itu ucapkan tetapi ia terlalu lemah untuk berdiri seakan dirinya telah terlelap pada moment tadi.

"Hey,apa kau dengar perkataanku?" Lelaki bermata hijau ini terus melambaikan tangannya berkali-kali untuk menyadarkan lamunannya dan mencoba menyeret tangan gadis itu untuk berdiri. "Oh..,C'Mon," kini lelaki yang bernama Hunter itu menyuruh gadis itu untuk menoleh dan alhasil dia tetap tidak menoleh. Hunter menggeram kesal lalu mencoba mengangkat badan gadis lemah yang berada di hadapannya.

Dengan air hujan yang terus mengguyuri tubuh mereka, Hunter tetap bertahan menggendong gadis kecil dan lemah itu sampai ke kedai terdekat di pantai. Kemudian lelaki itu menaruh tubuh gadis itu di kursi pojok dekat kaca. Lelaki itu melepaskan hoodie nya dan memasangkan ke tubuh gadis yang mulai menggigil karena hujan deras mengguyuri mereka saat Hunter mencoba menyari-nyari tempat berteduh. sekarang ia hanya memakai kaos putih yang polos dan tipis.

Kemudian ia bangkit hendak memesan sebuah cokelat panas.

***
Lelaki itu berlarian sambil menarik lengan kekasihnya yang sedang mencoba menutupi kepalanya menggunakan telapak tangannya yang kecil. Alhasil nihil, mereka sama-sama basah kuyub terkena hujan. Sampai pada akhirnya mereka menemukan sebuah tempat untuk berteduh.

"Jacob?" Panggil Gadis berpakaian hitam dengan balutan rok pendek berwarna putih. Sekarang baju mereka benar-benar basah karena tidak cepat-cepat untuk berteduh.

"Wait,di mana mereka?" Tanya Lelaki bermata cokelat serta bulu matanya yang lebat, memakai pakaian baju santai serta celana jeans selutut.

Gadis yang bernama Reva itu mengernyitkan dahinya, "siapa?" Tanyanya seraya masuk ke dalam toko yang Jacob yakini ini tokoh baju. Kemudian Reva memeras roknya yang basah dan kotor.

"Ava dan sih pipi merah itu," jawab lelaki itu yang bernama Jacob sambil memeriksa ponselnya apakah terkena air atau tidak.

"Aku tidak tau, aku rasa kita berpisah dengannya." Kemudian gadis itu duduk di lantai sambil merapikan rambutnya yang sudah basah berantakan seperti baru mandi.

Jacob berdecih, "Ponselku basah lagi," ujarnya kesal.

"Pakai saja punyaku, Ponselku tidak kena air hujan karena aku menaruhnya di tas kulit." Reva mengeluarkan ponsel bercasing hijau dari tas kulit bewarna cokelat hitam. Kemudian mengulurkan tangannya untuk mengasih ponselnya kepada kekasihnya itu.

"Baiklah, sementara itu kita ganti baju saja." Jacob mengulurkan tangannya untuk menerima ponsel yang diberinya. Gadis itu bertanya-tanya di dalam pikirannya.

"Baju?" Sahut gadis itu kemudian, Jacob mendongak lalu melempar lirikan ke dalam toko itu. Mata gadis itu membulat lalu senyumannya mulai mengembang. "Let's go." Seru gadis itu sambil menarik tangan kekasihnya.

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jacob Sartorius •DEFINITELY•Where stories live. Discover now