Prolog

1.6K 74 6
                                    

Bunyi alarm menggema diseluruh penjuru kamar membangunkan seorang gadis cantik yang tengah bergelut manja didalam selimut tebalnya. Gadis cantik itu membuka matanya yang masih mengantuk, membuka lebar-lebar mulutnya sambil merentangkan kedua tangannya keatas. Gadis cantik itu mematikan alarmnya yang masih berdering, kemudian ia berjalan menuju jendela yang jaraknya tidak jauh dari kasurnya.

Gadis cantik itu membuka tirai lalu membuka jendela kamarnya lebar-lebar. Ia tersenyum kepada orang yang berlalu lalang didepan rumahnya. Gadis cantik itu menghembuskan nafas dan menghirup udara pagi yang segar. Setelah selesai dengan rutinitas pagi nya, ia mendengar suara ibunya memanggil dari luar.

"Alya, bangun! Keluar dari kamar sekarang, jangan menjadi pemalas. Cepat bantu ibu di dapur!" teriak sang ibu dari arah dapur. Gadis itu yang dipanggil Alya tertawa geli mendengar ocehan ibunya setiap pagi yang sudah menjadi santapan wajib baginya.

"Iya bu, sebentar," Sebelum menghampiri ibunya, Alya terlebih dahulu membereskan tempat tidurnya yang sangat berantakan. Setelah kamarnya rapih, dia keluar kamar dan berlari kearah dapur.

"Ada apa, bu? Apa yang perlu Alya bantu?" tanya Alya begitu ia sampai di dapur.

"Alya, kamu yang masak ya hari ini. Ibu mau ke toko sebentar sekalian mau pergi ke kebun mengambil beberapa sayuran yang sudah panen." ucap ibu sambil bersiap membawa keranjang belanjanya.

"Baik, bu. Kalau ibu mau, Alya bisa bikinin sarapan setiap hari buat ibu" goda Alya pada ibu.

"Anak nakal. Jangan menggoda ibu terus Alya, nanti ibu cepat tua!" sahut ibu sambil tertawa.

"Tapi apa ibu sudah sarapan?"

"Ibu sarapannya nanti saja di toko. Yaudah ibu harus berangkat sekarang. Nanti habis kamu selesai sarapan dan mandi, sebelum berangkat ke restoran tolong buka toko dulu dan bersih-bersih disana ya. Sekalian jaga sebentar toko itu sebelum ibu pulang, oke?" Alya hanya menganggukan kepalanya.

Setelah ibunya pergi, Alya langsung mengambil peralatan masak kesayangannya. Alya sangat suka memasak, jadi dia bekerja paruh waktu di restoran milik sahabatnya, walaupun bukan menjadi kokinya, hanya pelayan biasa.

Alya juga bekerja di toko sayur membantu ibunya kalau sedang ada jadwal kosong saja. Sesekali dia juga ikut menanam dan memetik sayuran di kebun peninggalan kakeknya. Alya tidak malu dengan pekerjaannya saat ini. Menurut orang lain, wajahnya yang cantik persis seperti tuan putri tidak pantas berjualan sebagai penjual sayuran.

Bahkan tidak sekali Alya mendengar beberapa pelanggan di toko membicarakan Alya di depan sang ibu.

"Bu Mawar, ibu nggak kasihan sama anak ibu, Alya? Dia itu gadis yang cantik loh sayang kalau disia-siain jadi jualan sayur doang. Kenapa ibu nggak jodohin aja dia sama anak juragan pemilik toko-toko disini? Kebetulan si juragan itu punya anak laki-laki, dia juga tampan loh nggak kalah tampannya sama artis-artis kita."

Alya suka merasa kesal setiap mendengar ibu-ibu penggosip itu berbicara tentang dirinya. Dan pasti ibu hanya tersenyum mendengarnya dan berkata, "Ibu-ibu, kalau jodoh mah nggak kemana kok. Ya kalau anak saya jodohnya sama anak juragan itu saya bisa apa lagi. Tapi kalau saya maksa dia buat nikah sama lelaki yang dia nggak cinta, saya hanya akan buat anak saya tersiksa nantinya. Jadi saya gimana Alya saja, kalau nanti dia sudah menemukan lelaki yang cocok menurut dia, saya akan ikut keputusannya apapun itu." Itulah jawaban yang sering ibu katakan kepada para ibu penggosip itu.

Alya tidak ingin menikah tanpa cinta. Menikah dengan lelaki yang tidak ia cinta hanya akan membuatnya tertekan dengan pernikahan itu. Alya sudah bertekad didalam hatinya, bahwa kelak ia akan menikah dengan seorang lelaki yang dicintainya.

TBC

------------------------------------------------------
Haloha semuaaa! ^^ ini cerita pertamaku di wattpad, jadi kalau masih banyaaaak sekali typo atau ceritanya absurd(?) mohon dimaafkan kesalahanku~ 😂 *apasih-_-*

Oiya jangan lupa sama vote + comment nya yaa💕 sebelumnya aku mengucapkan terimakasih kepada semuanya dan pastinya Allah swt.

Could It Be Love [COMPLETE]Where stories live. Discover now