"Hwanie.. kau membuatku hampir jatungan saja."

Hanbin langsung mengecup dahi namja manis yang duduk di depannya itu. Ia lalu tersenyum manis ke arahnya.

"Gumawo hyung."

Dengan kelembutan penuh kasih sayang ia mengacak pelan rambut Jinhwan. Sang empunya hanya diam nenerimanya sambil tersenyum imut.

"Palli buatkan serealnya. Aku sudah lapar Bin-ahh."

Saat itu juga Hanbin membalikan tubuhnya. Ia segera meraih kaleng susu sereal yang ada di rak atas. Lalu menyeduhnya.

"Haahh aku selalu lupa mau mengomeli si koki Yunhyeong. Dia selalu saja menaruh serealku di rak paling atas. Sudah tau aku pendek. Mana bisa aku menggapainya. Kalau aku bisa meraihnya sendiri, aku kan tidak perlu repot-repot memanggilmu setiap pagi Bin-ahh. Hanya untuk membuatkan ku serealnya."

Jinhwan mengeluh dengan raut wajah sebalnya. Hanbin yang sedang menyeduh sereal untuknya hanya tersenyum-senyum nakal mendengarnya. Dia seperti tau akan sesuatu hal.

"Kalau kau berusaha meraihnya sendiri, itu bisa membantu tubuhmu agar lebih tinggi hyung. Hitung-hitung setiap pagi kau sedang berusaha menambah tinggi badanmu biar tidak pendek terus."

"Yaa ! Memangnya kenapa kalau tubuhku pendek terus. Memang sudah dari sananya begini mau bagaimana lagi. Kalau kau tak suka pergi saja cari yang lebih tinggi dariku."

"Hwanie.. kenapa jadi ngambek begini." Hanbin mendekati kekasihnya yang sudah memasang raut wajah kesal. Ia lalu menyodorkan segelas susu sereal ke namja manis itu.

"Sudah jadi. Cepat minum, biar kau lekas tumbuh dewasa."

Plak.

"Yaa! Kau kira aku anak kecil !"

Satu pukulan mendarat di perut Hanbin.

"Aaww.. aku hanya bercanda hyung." Hanbin lalu tertawa menggoda kekasihnya.

"Jangan sekali-kali membahas tinggi badan lagi padaku. Kalau kau mengatakannya, kau akan mati."

Jinhwan memelototkan kedua matanya ke arah Hanbin. Ia lalu mencubit lengan kekasihnya itu. Hanbin hanya tersenyum meringis menahan sakit.

Moment indah yang pernah Hanbin lalui bersama Jinhwan di pagi hari kala itu membuat Hanbin semakin menyunggingkan senyum manisnya. Ahh dia benar-benar merindukan teriakan di pagi hari itu. Karena semenjak mereka putus tidak ada lagi teriakan Jinhwan di pagi hari yang memanggilnya. Namja pendek itu akan berusaha meraih serealnya sendiri, menyeduhnya sendiri. Tanpa meminta bantuan Hanbin lagi. Dia bahkan juga pernah memergoki mantan kekasihnya itu sedang berusaha meraih serealnya dengan susah payah. Dan alhasil dialah yang meraihnya. Aahh moment itu, Hanbin masih ingat betul. Setelah meraih sereal itu, ia mencium Jinhwan begitu saja. Itu adalah ciuman pertama mereka setelah hubungan mereka berakhir. Dan pada akhirnya, Junhoe menjadi orang yang memergoki keduanya.

Setelah cukup lama Hanbin memandang wajah imut mantan kekasihnya itu, tak lama kemudian kedua mata namja mungil itu mulai bergerak pelan. Seperti anak bayi yang baru saja terbangun dari tidur lelapnya, Jinhwan mengerjapkan matanya lucu. Hanbin merasa gemas melihatnya.

"Morning hyung."

"Eehhmmm... kau sudah bangun ?"

"Baru saja."

"Kenapa tidak membangunkanku ?"

"Karena aku suka melihatmu sedang tertidur."

Jinhwan mengusap wajahnya dengan telapak tangannya. Mengucek kedua matanya itu pelan.

Between Me And YouWhere stories live. Discover now