Chapter 4

1K 105 14
                                    

Jinhwan hanya diam, tenaganya sudah tak mampu lagi untuk berontak. Dia membiarkan Hanbin memperlakukan apa saja pada dirinya. Dari menidurkan tubuhnya di atas ranjang. Membenarkan posisi kepalanya di bantal. Dan menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal. Semua Hanbin lakukan penuh kelembutan.

Hening tak ada yang memulai pembicaraan. Jinhwan mengalihkan pandangannya ke arah jendela kamar. Ia hanya tak mau tatapannya beradu dengan tatapan Hanbin yang sejak tadi melihatnya lekat-lekat. Jinhwan benar-benar tak nyaman dengan keadaan saat itu. Dia ingin sendiri, tapi mulutnya terlalu kaku untuk menyuruh Hanbin pergi.

Sampai pada akhirnya Hanbin meraih tangan Jinhwan. Menggenggam tangan mungil itu di dalam jemari tangannya.

Jinhwan masih tetap diam. Pandangannya tak berpindah sedikitpun.

"Mianhe." Suara lirih Hanbin memecah kesunyian.

Tak ada jawaban.

Hanbin lalu memegang pipi Jinhwan, mengarahkan wajah mungil Jinhwan untuk menatapnya.

"Kau salah faham hyung. Apa yang kau lihat tak seperti yang kau fikirkan. Aku dan Lee Hi hanya..."

"Keluarlah.. aku ingin tidur." Jinhwan memotong perkataan Hanbin.

"Tapi aku ingin menjelaskan semuanya padamu hyung. Aku tak mau hubungan kita menjadi lebih buruk."

"Hanbin-ahh.. apa kau lupa sekarang kita sudah tak ada hubungan apa-apa lagi ?"

Hanbin diam.

"Jadi kau tak perlu menjelaskan apa-apa padaku. Karena kau bukan siapa-siapa ku lagi. Tak ada yang lebih dari hubungan kita sekarang. Ku mohon, mengertilah."

Raut wajah Jinhwan sudah berubah. Wajahnya tampak merah. Matanya mulai berkaca-kaca. Dia ingin menangis, menumpahkan rasa sakit di hatinya. Keputusan untuk mengakhiri hubungannya dengan Hanbin adalah keputusan yang terbaik. Meskipun ini sangat sulit untuknya. Tapi dia harus merelakan Hanbin. Demi orang lain yang lebih pantas mendapatkan cinta Hanbin. Sebisa mungkin dia akan berusaha melupakan perasaannya.

Airmata Jinhwan akhirnya menetes sudah ke pipi halusnya. Deras dan makin deras.

"Hyung, ku mohon jangan menangis seperti ini. Ini membuatku merasa bersalah hyung."

"Kau tak salah Hanbin-ahh. Ini bukan salahmu. Aku yang membuat keadaan kita menjadi salah. Sudahlah, tak usah kau pedulikan aku lagi. Aku hanya ingin kau menghentikan semua. Dan aku juga akan berhenti. Kita jalani kehidupan masing-masing."

Hanbin meremas tangan Jinhwan. Mungkin dirinya tak bisa menerima apa yang barusan Jinhwan katakan. Semudah itukah hyung nya itu mengucapkan itu semua ? Apa dia tak memikirkan perasaannya yang masih menyayangi dan sangat mencintai Jinhwan ?

"Jika kau sudah tak mencintaiku lagi, aku berjanji akan melepasmu hyung. Tapi jangan paksa aku untuk berhenti mencintaimu."

Hanbin mendekat ke arah Jinhwan. Dia lalu memeluk Jinhwan. Mendekap tubuh mungil namja itu erat.

Jinhwan tak berontak. Dia menerima pelukan Hanbin. Ini akan menjadi pelukan yang dia rindukan. Karena mungkin suatu saat dia tak akan merasakan pelukan ini lagi. Dia dan Hanbin tak akan seperti dulu lagi. Tak ada jalinan yang spesial lagi diantara keduanya. Mereka hanya akan menjadi teman satu member di dalan iKON saja. Tak lebih dari itu. Jinhwan hanya akan menjadi hyung untuk Hanbin. Dan Hanbin hanyalah dongsaeng bagi Jinhwan. Keduanya bukan lagi sepasang kekasih lagi.

Semenjak hari itu, Jinhwan pelan-pelan mulai merubah semuanya. Fikirannya perlahan mulai melupakan satu persatu kenangannya bersama Hanbin. Sikapnya terhadap Hanbin mulai dia rubah agar sama seperti sikapnya terhadap member iKON yang lain. Dia juga jarang melewati waktu ngobrol dengan Hanbin kalau tidak ada keperluan yang penting. Waktunya mulai ia habiskan bersama member lain. Bermain game dengan Chanwoo. Membantu Yunhyeong memasak. Bermain bersama Donghyuk dan anjing kesayangan Donghyuk. Pergi ke supermarket berbelanja kebutuhan bersama Bobby. Dan menghabiskan waktu senggangnya untuk bercanda dengan Junhoe. Semua itu Jinhwan lakukan semata-mata untuk melupakan Hanbin dari hati dan fikirannya.

Between Me And YouWhere stories live. Discover now