Chapter 16

910 95 30
                                    

Tangan mungil seorang namja manis bernama Kim Jinhwan masih saja berada di genggaman tangan namja tampan yang berjalan satu langkah di depannya. Dia lah Kim Hanbin, mantan kekasihnya. Namja itu membimbing langkah kecilnya ke sebuah gedung apartemen mewah begitu keduanya turun dari taxi. Jinhwan berusaha mengimbangi langkah lebar Hanbin. Tangannya yang masih saja berada di genggaman Hanbin, membuat tubuh mungilnya terpaksa harus tetap mengikuti kemana orang yang menariknya itu melangkah. Fikirannya masih berantakan. Yang terlintas di fikirannya hanyalah sebuah tanya, apa yang sedang Habin lakukan kepada dirinya saat ini ? Kenapa mantan namjachingunya itu membawanya kabur dari jadwal latihan yang sudah ia buat sendiri. Lalu mengapa sekarang Hanbin membawanya ke sebuah aparteman ? Apartemen siapa ini ?

Sampai akhirnya Hanbin berhenti di salah satu pintu apartemen. Jinhwan yang berada dibelakangnya pun ikut berhenti. Salah satu tangan Hanbin yang sejak tadi menganggur memencet pasword pintu apartemen.

"Masuklah."

Begitu pintu terbuka, Hanbin menyuruh Jinhwan untuk masuk ke dalam. Tapi Jinhwan masih berdiri mematung. Tak menuruti perkataan Hanbin.

"Kenapa kau membawa ku kesini ?"

"Sudahlah ayo cepat masuk hyung."

"Apartemen siapa ini ?"

Hanbin yang sudah berdiri di ambang pintu segera menarik tangan Jinhwan. Ia segera menutup pintu begitu ia berhasil membawa Jinhwan masuk ke dalam.

"Duduklah dulu. Aku akan mengambil minuman."

"Kau belum menjawab pertanyaanku Habin-ah."

Kini giliran Jinhwan yang menarik salah satu tangan Hanbin, begitu namja itu hendak berlalu dari dekatnya.

"Apa ?"

"Apartemen siapa ini ?"

"Tentu saja punyaku." Seru Hanbin sambil menepis tangan Jinhwan. Lalu kembali berjalan.

"Kau orang pertama yang ku bawa ke tempat ini."

Hanbin lalu menghilang masuk ke sebuah ruangan. Jinhwan mengernyitkan dahinya. Sejak kapan leadernya itu mempunyai apartemen sendiri ? Selama ini dia tak pernah tau. Bahkan dulu saat dia menjadi kekasihnya pun, Hanbin tak pernah bercerita apa-apa tentang apartemen pribadinya ini.

Jinhwan lalu berjalan masuk ke ruangan. Matanya bergerak-gerak melihat seisi ruangan. Mengamati setiap benda yang ada disana. Ia lalu mendekati sebuah rak dinding yang menempel di samping jendela. Ada beberapa foto yang terpajang rapi. Jinhwan mengamati foto-foto itu satu persatu. Foto Hanbin semasa dia masih kecil, foto Hanbin bersama adik perempuannya, Hanbyul. Dan foto Hanbin bersama keluarganya yang lain.

Bibir tipis Jinhwan bergerak menyimpulkan sebuah senyum manis saat ia menatap foto Hanbin yang sedang menggendong Hanbyul di bahunya. Kedua kakak beradik itu tampak sedang tertawa bersama. Hanbyul kecil yang berada di atas bahu Hanbin dengan kedua tangannya yang mencambak rambut sang kakak. Hanbin tampak menahan sakit meskipun dia tertawa. Foto itu terlihat begitu lucu bagi Jinhwan. Seperti itulah sosok Hanbin yang ia kenal selama ini. Dia tau, Hanbin adalah seorang kakak yang sangat menyayangi adiknya itu. Dia akan selalu tertawa bahagia jika sedang bersama Hanbyul.

Setelah cukup lama memperhatikan foto itu, Jinhwan kembali berjalan melihat-lihat seisi ruangan. Apartemen itu sangat tertata rapi. Apa Hanbin sendiri yang merawat apartemen ini ? Yang benar saja, bukankah selama ini dia sibuk dengan jabatannya sebagai seorang leader di dalam iKON. Dia juga sibuk menulis lagu, mengaransement lagu untuk artist YG lain. Mana ada waktu untuk merawat apartemen ini sendiri ? Kedua mata Jinhwan lalu tertuju ke sebuah benda kecil yang ada di rak TV. Ia lalu mendekatinya, dan meraih benda itu.

Between Me And YouWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu