Chapter 7

943 100 7
                                    

Setelah selesai pertemuan semua member iKON dengan sajangnim, Junhoe sang sassy diva langsung memisahkan diri dari member lain. Dia begegas menuju ke rooftop gedung YG. Dia merasa butuh ruang untuk menyendiri. Sejak kejadian yang ia lihat di dapur tadi pagi, hatinya jadi merasa gundah. Pikirannya menjadi tak fokus untuk memikirkan hal-hal lain. Dia hanya ingin menenangkan diri sejenak. Melepas keresahan yang ia rasakan.

Sebuah minuman kaleng bersoda berada di genggamannya. Pandangannya lurus ke langit-langit senja. Silauan matahari senja menembus pandangannya. Tapi matanya tetap melawan cahaya matahari itu. Hanya sedikit menyipitkan kedua matanya saja, Junhoe diam. Duduk di lantai atap gedung, menyandarkan punggungnya di dinding.

Aku yang terlalu bodoh masih selalu mengharapkanmu hyung. Sudah sangat jelas hatimu hanya mencintai dia. Tapi aku masih saja menyimpan perasaan ini.

Junhoe menjambak rambut tebalnya. Hatinya benar-benar terasa kacau. Bayang-bayang apa yang ia lihat di pagi hari tadi tak henti-hentinya membayangi dirinya. Rasa cemburu di hatinya semakin terasa.

Sudahlah.. mungkin sudah saatnya aku berhenti. Semua akan tetap sia-sia. Kau tak akan pernah membalas perasaan ini hyung. Selamanya kau hanya akan mencintai dia.

Kali ini Junhoe meremas kaleng minuman yang ada di tangannya. Emosi di dalam dirinya sudah sangat membara. Dia tak bisa seperti ini terus. Hatinya hanya akan terluka semakin dalam jika dia masih memendam perasaannya kepada Jinhwan. Dia harus berhenti. Melupakan semua tentang Jinhwan. Menghilangkan perasaan itu. Dan yang pasti, merelakan Jinhwan untuk Hanbin.

BRAK

Pintu atap gedung terbuka kasar. Junhoe menolehkan kepalanya, melihat ke arah pintu. Orang yang sejak tadi memenuhi pikirannya tiba-tiba saja keluar dari pintu itu. Namja yang ia cintai, Jinhwan melangkah keluar gedung sambil menutupi wajahnya dengan salah satu tangannya. Dia berjalan begitu saja menuju ke tepi atap. Junhoe yang masih duduk di tempatnya memperhatikan hyungnya itu. Hatinya kembali terasa sakit. Tapi ini sakit yang berbeda.

Jinhwan menangis. Itulah yang membuat hati Junhoe terasa sakit. Orang yang sangat ia cintai menangis di depannya, Junhoe tak bisa melihat itu. Dia tak pernah rela orang yang ia cintai harus menitihkan airmata. Apalagi Jinhwan menangis karena Hanbin. Junhoe tak akan pernah merelakan hal itu terjadi.

Junhoe mulai berdiri. Tatapannya masih tertuju ke namja mungil yang sudah berdiri di tepi atap gedung. Suara isak tangis Jinhwan terdengar jelas di telinga Junhoe.

"Aaarrrrggghhh !!!!"

Jinhwan berteriak ditengah-tengah tangisnya. Tangannya memukul-mukul besi pembatas yang ada di hadapannya.

Hati Junhoe tiba-tiba seperti tertusuk menyaksikan hal itu. Teriakan Jinhwan membuatnya merasa sesak.

Hyung.. sepedih inikah hatimu ? Apa hatimu benar-benar terluka ?

Junhoe melangkahkan kakinya pelan, mendekat ke arah Jinhwan. Tapi dia berhenti beberapa langkah dari tubuh Jinhwan. Jinhwan sepertinya sama sekali tak menyadari keberadaannya.

Between Me And YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang