Chapter 14

848 83 13
                                    

Alarm yang berdering dari handphone milik Jinhwan berbunyi membangunkan tidur lelapnya. Namja mungil itu mulai membuka kedua matanya samar-samar. Ia kedipkan kedua matanya itu berulang-ulang, membuat wajah mungilnya nampak semakin cute. Baru saja ia ingin mengeliatkan badannya, ia merasa ada sesuatu yang menindih dada kecilnya.

"Omo.. sejak kapan dia tidur bersamaku ?"

Jinhwan kaget begitu ia menyadari ada sebuah kepala bersandar di atas perutnya. Tangannya lalu bergerak untuk memindahkan kepala seorang namja yang berbaring di sampingnya sambil memeluk tubuh kecilnya itu.

"June-ya.. kenapa kau ada disini ?" Seru Jinhwan seraya mengguncangkan tubuh seorang namja di sampingnya. Menyuruh namja itu untuk bangun dari tidur.

Junhoe mulai mengeliatkan badannya. Matanya perlahan mulai terbuka. Ia mempoutkan bibirnya maju kedepan, memasang wajah cemberut. Lalu mulai melirik Jinhwan.

"Yaa kau. Sejak kapan kau masuk ke kamarku ?"

"Aaiishh kau pagi-pagi sudah berisik saja hyung. Aku masih mengantuk, ayo kita tidur lagi."

Bukannya menjawab pertanyaan Jinhwan, Junhoe malah kembali menutup matanya. Tangannya lalu melingkar kembali ke tubuh Jinhwan.

"Ini sudah waktunya untuk bangun June."

"Hhhhhmmm."

Junhoe malah semakin mendekap tubuh mungil Jinhwan. Kepalanya lalu bergerak manja mendekat ke arah Jinhwan.

"Aku masih ingin dekat denganmu hyung."

"Yaa.. bukankah tiap saat kau memang selalu menempel padaku ?"

"Aku suka suara nafasmu."

Perkataan Junhoe barusan membuat Jinhwan sedikit menyunggingkan bibirnya. Dia tersenyum. Tangannya lalu perlahan mulai bergerak menyusup di balik tubuh Junhoe. Ia membalas dekapan namja itu.

Di pagi hari seperti ini dia sudah di beri sebuah kenyamanan dari Junhoe. Tubuh Junhoe yang menempel pada tubuhnya, kepala Junhoe yang berada di atas bahu kecilnya, rasanya membuat Jinhwan merasa tenang. Aahh namja satu ini memang sudah membuatnya semakin merasa nyaman. Jika sudah begini Jinhwan selalu merasa lemah. Bukan lemah untuk menghadapi kehidupannya. Tapi lemah pada situasi yang Junhoe buat. Mungkin memang dirinya sudah benar-benar takhluk pada pesona namja ini. Sudah benar-benar jatuh pada kenyamanan yang Junhoe berikan sewaktu dirinya merasa down karena kisah percintaannya bersama Hanbin.

"Hyung.."

Suara serak Junhoe memecah keheningan.

"Hhhmm."

"Jangan pernah pergi dariku."

Deg.

Jinhwan tertegun mendengar ucapan Junhoe. Kenapa namjachingu nya itu tiba-tiba bicara seperti itu ? Harus sepagi inikah Junhoe mengatakan itu ? Ia hanya melirik melihat ke arah Junhoe. Yang tentu saja dia tak bisa mendapati raut wajah Junhoe, karena namja itu masih memposisikan kepalanya bersandar di bahu dan sela-sela lehernya.

"Jangan pernah tinggalkan aku."

Lagi-lagi Jinhwan tertegun. Jantungnya langsung berdegub tak karuan. Ia mulai merasa aneh dengan sikap Junhoe. Kenapa namja itu tiba-tiba sudah berada di kamarnya, padahal tadi malam dia tidur sendirian di kamarnya ini. Jinhwan tidak berfikir bagaimana Junhoe bisa masuk ke kamarnya, karena memang dia tak pernah mengunci pintu kamarnya itu. Dia hanya heran saja namjachingu nya itu pindah ke kamarnya dengan tiba-tiba. Apalagi sekarang Junhoe bersikap manja seperti ini. Tak biasanya ia bermesraan di pagi hari begini, itupun keduanya masih berada di atas kasur. Dan ucapan Junhoe barusan, menambah keanehan yang ada.

Between Me And YouWhere stories live. Discover now