Then I Meet Him, .... Again

248 9 3
                                    

Kutinggalikan Paris dengan sejuta kenanganku , tapi aku berjanji akan terus datang kesana untuk bertemu dia. 'Makamnya'

Setelah pulang dari Paris aku terus diburu oleh kerumunan wartawan 'sialan' , kemanapun aku pergi pasti ada kamera ,sampai sampai aku tak sempat minta penjelasan Zac tentang rumor yang menbuatku seperti ini dan juga masih banyak Acara musik besar yang akan kupimpin, dan terpaksa aku harus menyisihkan Zac untuk kesekian kalinya setelah 6 bulan kami resmi pacaran.

-oOo-

Tepat pukul "7:00" pagi ini aku harus mengahdiri rapat persetujuan pagelaran musik  tahun ini "The Greatest Musical Night" , dan dilanjutkan persiapan para pemain , dan pemilihan komposisi yang harus pula disetujui oleh penyelenggara terlebih dahulu. Sekarang aku hanya terfokus pada pagelaran besar ini , aku malas menanggapi para wartawan yang terus menanyaiku.

Aku turun dari mobil sedan merahku menuju tempat rapat dimulai. Kulihat wartawan yang terduduk menungguiku didepan gedung tempat rapat berlangsung. Terpaksa aku harus parkir di basement. Aku mulai berjalan sambil memikirkan komposisi yang akan kuusulkan dan telah selesai di kerjakan olehku sendiri. Sesungguhnya pekerjaan ini sendiri kuanggap hobi ku karena aku masuk di passion ini karena kemauanku sendiri.

.....

Kutekan tombol untuk menutup pintu lift tapi kulihat seorang pria sedang berlari kearahku, terpaksa aku harus menahan lift itu. Pria itu berdiri tepat didepanku ,aku tak mengenali wajahnya karena mataku yang dulunya jernih melihat , tapi karena seiring waktu dan pekerjaan yang mungkin saja merusak mataku ini akhirnya mengharuskanku mengenakan kacamata. Tiba tiba saja ponselku berdering, suara michael bubleé mulai terdengar, setelah kulihat ternyata telepon dari penyelenggara.

"Ahh.. hallo ,maaf sekali aku tidak on time ,kalian tahu kan ,eummm... wartawan"
"Iya kami mengerti, lagi pula arsitek untuk tata panggung jua belum ada"
"Baiklah aku sudah di lift ,see ya"

'Tingg' bunyi lift menyadarkan ku dan keluar dari lift

Kulihat pria yang bersamaku di lift memasuki ruangan yang sama dengan ruangan rapat, berarti dia Arsitek ruangan. Setelah aku memasuki ruangan akhirnya rapat dimulai sambil menunggu giliran pengajuan komposisi musikku ,aku mulai membolak balik kertas kertas pengajuanku ,aku tak sempat menoleh kedepan aku terfokus di kertas kertas kumalku ini.

"Dan di rapat ini juga membahas perihal komposisi musik yang digunakan, hari ini telah hadir composer musik terkenal yang akan memimpin pertunjukan besar ini ,silahkan mengajukan ide ide anda Miss Palvin"

Kuangkat kepalaku ,berdiri lalu menaikkan kacamataku yang sudah turun hingga di hidungku.

"Baiklah.." perkataanku terhenti ketika aku mulai melihat semua orang yang terlibat di rapat.

I can't believe, right there he sit in front of me. Ia mengenakan kemeja putih , apakah rapat ini menggunakan dress code ?, sampai baju pun kami harus seragam begini, tapi setelah kulihat hanya aku dan dia yang mengenakan baju dengan warna yang sama

"Uhhh.. ohhh astaga kenapa aku memikirkan hal yang tidak penting ini"

Intinya dia ,Nicho , duduk tepat di depanku , rasanya terakhir aku bertemu dengannya ketika kejadian di Airport ,sekarang aku di pertemukan dan malah 'harus' bekerjasama dengannya.

"Yaa Miss bisa dilanjutkan"
"Ah yaa.. baik, pada pembukaan saya akan menggunakan Beethoven Sonata Phatetique Mvt.1  dan Gertrude dream's waltz sebagai penutupan juga komposisi buatan saya sendiri yang khusus dan sama dengan tema pertunjukan ini sendiri"

Lie (FriendZone means Friends Gone)  [SELESAI]Where stories live. Discover now