Theater.

261 9 2
                                    

Aku dan Keenan sepakat hari ini dateing kami yang ke 5 akan lebih seru dari nge-date sebelumnya. Awalnya dia ingin mengajakku ke Mc'D ,tapi berhubung aku tidak menyukai tempat itu sejak kejadian bersama Nicho, jadi aku menutupinya dengan alasan bahwa, Aku sedang menjalani diet jadi tidak bisa mengkonsumsi Junk food dulu. Dan Keenan langsung mengiyakan semua itu, kami memang pasangan yang aneh ,kami menjaga rahasia kami dengan baik agar tidak ada gangguan dalam hubungan ini.

Hari ini kusiapkan baju ku yang paling bebas dari sebelumnya, tapi sedikit tertutup. Ku pakai tshirt putih ,dan long black skirt namun ketat dan sedikit terbelah di bagian samping ini adalah mix and match perpaduan formal dan free style. Dan lagi lagi sepatu chuck taylor selalu menjadi andalan ketika aku sedang hangout bersama Keenan. Berhubung hari ini Keenan melarangku menyetir mobilku sendiri karena kami memilih waktu nge-date hingga malam hari.

Aku turun dari Apartemen ku mengambil taksi disekitar situ dan menuju Theater Opera. Yapp hari ini aku dan Keenan akan menonton Opera ,dan tak seperti orang orang lain yang menonton Opera dengan setelan Jas lengkap dan dress indah ,tapi lain halnya dengan Aku dan Keenan kami membuat tema dateing kali ini adalah "break tha rules, and always be weird", itulah mengapa pakaian kami berbeda hari ini.

Aku turun dari taksi dengan bergaya bak artis hollywood yang bejalan di red carpet. Aku menunggu Keenan datang ,aku menunggunya disamping pintu masuk theater. Ketika aku sedang menunggunya semua orang orang yang akan masuk ke theater terus menatapku dengan pandangan aneh. Ku ketik sesuatu di ponselku dan mengirimkannya kepada Keenan.

Keenan selalu begini, gak pernah on time. Kulihat orang orang yang memasuki theater telah mengantri karena 15 menit lagi Opera dimulai. Aku melihat kearah kerumunan orang dan melihat seseorang yang nampak seperti Keenan tapi dia terlihat Rapi, dan warna rambutnya juga lain, tapi orang itu berpakaian bebas, Aku kurang yakin namun ketika orang itu bejalan ke arahku dan tepat didepan ku dia membuka kacamatanya ternyata, orang ini memang Keenan, namun dengan versi yang telah di Upgrade.

"Hai" sapanya kepadaku dengan gaya cool yang di buat buat

"You'r late 15 minute"
"okay stopwatch ,i'm sorry"
"WHAT YA SAY?"

"Gak ada waktu lagi yuk masuk" dia menarik tangaku dengan lembut dan megajakku masuk.

Ketika kami masuk theater, tak henti hentinya orang melihat kami, tapi ada juga orang yang tersenyum kagum melihat fashion kami, padahal kan paris kota fashion tapi kami merusaknya dengan style mix and match kami.

Keenan dan aku duduk dua baris didepan panggung Opera. Aku menatap kearah Keenan , Aku melihat rambut abu- abu nya yang menyilaukan ditambah matanya yang juga gak kalah menyilaukan. Melihat rambut abu-abunya aku jadi teringat ketika ia mencemooh rambut Unguku. Ini gak adil pokoknya aku harus berpura pura marah ,tapi sebenarnya dia terlihat lebih cool dengan rambut abu-abu nya.

"Rambut kamu kok abu-abu ?, ini gak adil" bisikku

Dia masih saja serius menonton Opera. Aku menulang perktaanku. Tiba tiba ia menaruh jarinya di bibirku.

"Sss...hhh keep silent ,just watch and focus" katanya tanpa menatap mataku. Tetapi jarinya terus berada di bibirku, aku mencoba menggigit jarinya tapi tak berhasil.

Opera selesai kami keluar dari theater dan berjalan jalan sekitar theater untun menuju parkiran mobil.

"Kamu kok diem"
"Keep silent and focus" kataku mengikuti perkataanya tadi.
"Ceritanya ngambek nih?"
Aku hanya diam.

Aku masuk ke dalam mobilnya ,dia terus menatapku ketika sedang menyetir.

"Jadi kita ke Cafè atau lanjut nonton konser Jazz ?"
"Up to you"

Kami tiba di café ,dia memakaikan ku Jasnya dan tetap menggenggam tanganku walau dia tau aku sedang marah tapi sebenarnya aku hanya berpura pura.

"2 frappucino ,and 2 red velvet" dia memesan tanpa bertanya dahulu kepadaku.

Aku dan dia hanya terdiam meminum frappucino , sebenarnya tak tahan tapi aku mau lihat sampai dimana kesabarannya.

"Kalau kamu milih terus diam kayak gini, terserah kamu aja, it's your choice"

Kami duduk tanpa berbincang sama sekali, Keenan selalu sabar malah mengiyakan setiap kelakuanku.

Ia mengantarku pulang, setiap date kami selalu saja ada masalah walau berakhir manis tapi sebenarnya jika kupikirkan kembali ini semua berkat ambisiku. Aku memang selalu salah.

Aku sampai di depan gedung Apartemenku ,aku keluar dari mobil Keenan juga turun mengantarku.

"Jen ,what you want ?, i will change my hair style, if you want"

aku tetap tak menjawab, dan berjalan lambat.

"Gracïas" teriak Keenan

Aku kembali teringat pertemuan awal kami yang kebetulan. Dan aku juga teringat dengan janjiku jika dia memang orang yang ditakdirkan menggantikannya, Aku berjanji tidak akan mengulangi apa yang dulu terjadi.

Aku berhenti berjalan, dan berbalik arah berlari sebisa mungkin dan memeluk nya.

"Forgive me, it's all my fault" kataku meminta maaf dan sedikit menagis

"I Forgive you, but please lepasin aku ,this is so dramatic" katanya berbalik
"You have no romantic" aku melapaskan pelukanku ,menampakkan muka datarku dan menghapus air mataku.
"But this is me"
"And i still in love with you even you'r not romantic"

Aku senang bisa mendapatkan Keenan cowok penurut,sabar dan bersikap dewasa layaknya seorang pendamping yang sesungguhnya.

"I can't ever let you go"

Lie (FriendZone means Friends Gone)  [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang