First Date, "It means "worst" date ?"

302 13 0
                                    

Hari ini Dateing pertamaku bersama dengan Keenan, sebenarnya sih kami sudah sering nge-date tapi hari ini dia janji kepadaku untuk nge-date dengan serius like other couple.

Agar terlihat beda hari ini ,aku ingin pergi ke Salon, Aku memutuskan memotong rambutku ,karena kupikir ini awal dari semuanya. Awal menggantikan Nicholas, awal dari hubungan baru dan pastinya hubungan yang serius.

Aku bersiap menuju ke Salon yang telah ku browsing, jaraknya hanya 8 blok dari sini dan cukup dekat jika aku pergi menggunakan mobil, Aku bukan tipe orang seperti Keenan ,dia itu seorang pejalan kaki yang sesungguhnya, jika ku ingat kebiasaanyw itu aku selalu tersenyum sendiri.

Kupakai sepatu Chuck taylor putihku agar lebih cocok dengan pakaian ku saat ini. Saat ini aku memakai tshirt putih dan outter kemeja putih dengan bawahan Tennis-American Skirt yang pendeknya 15cm diatas lutut. Sengaja ku pakai baju yang sedikit bebas agar aku lebih mudah bergerak.

......

Baru lagi rasanya aku menyetir mobil ku karena akhir akhir ini Keenan lebih sering mengantar serta menjemputku dengan mobilnya, Alasannya melakukan itu agar aku lebih aman dan lebih sering bersamanya, tapi akhirnya aku jadi jarang mengendarai mobilku sendiri.

.....

Aku tiba di Salon sesuai dengan alamat , aku suka dekorasi setiap Ruko dan bangunan disini. Salah satunya seperti Salon yang ku datangi saat ini, Dari luar saja sudah terlihat sangat girly. Aku masuk kedalam, Sejak pertama kali masuk Wangi wangian sudah masuk ke hidungku, ternyata bukan cuma dekorasi luar , dekorasi dalam Salon pun sangat cantik dengan nuansa warna pastel. Setelah memesan treatmen datanglah seorang hairstyleish perempuan yang bertanya kepadaku memakai bahasa Prancis. Aku hanya dapat berbicara dengannya dengan bahasa Inggris, akhirnya dia mengerti apa yang telah ku minta.

.....

Setelah memotong rambutku ,hair styleish ini menawarkan ku untuk mengecat rambutku dengan warna yang menarik ,awalnya aku menolak tapi ketika melihat hasil dari pelanggan lain aku langsung memintanya untuk mewarnai rambutku, kupikir ini wajar wajar saja kan. Aku keluar dengan tampilan yang lebih segar dengan rambutku yang pendek dan berwarna ungu.

Ketika sedang menyetir tiba tiba ponselku berbunyi.

"Hallo ?"
"Jenn, aku udah jalan ke café ,hari ini kita mau kemana aja ?"
"Di café aja mgomongnya aku lagi nyetir"
"Lho, kan aku udah bilang jangan nyetir"
"Ihh ,aku capek di jemput mulu , nanti mobilku rusak lagi kalau nggak di pake"

"Okay okay ,yang penting kamu hati hati aja"
"Iyaa..., bye ,see ya in café"

Aku nggak memberitahunya kalau aku dari Salon, karena aku ingin ini menjadi kejutan.

Aku tiba lebih dulu darinya, ku ambil tempat duduk di outdoor agar bisa melihatnya, baru beberapa saat ku tunggu, kulihat dia sudah ada di trotoar penyebrangan. Dia masuk ke cafè, kulambaikan tangan kearahnya ,awalnya dia terlihat heran menatapku, malah tatapannya itu seperti tak mengenaliku. Dia mendekat dan duduk didepan ku dengan muka herannya.

"Gimana ?, bagus kan" pamerku kepadanya sambil mengibas rambut unguku

Dia nampak diam dan menekuk wajahnya.

"Dimana Jennifer dengan tambut Blonde nya ?, emangnya kamu mau jadi Ellie Goulding atau malah mau jadi Demi lovato huh ?" Jawabnya dengan muka yang terlihat cemberut.

"Aku kan cuman mau ngubah suasana biar lebih segar"

Dia mengerinyitkan alisnya
"Kamu tau gak rambut kamu itu udah kayak topping dessert ?"

Sudah cukup aku nggak tahan lagi, emangnya kenapa sihh, apa salahnya coba dengan rambutku ?.

This is gonna be a worst date ever.

Aku berdiri dari kursi café dan berjalan meninggalkannya dengan dengan wajah yang tak kalah marah. Aku sudah sampai di depan pintu café tapi Keenan tak kunjung menahanku. Aku masuk ke mobil dan hanya terduduk sambil melihat wajahku yang memerah karena terlalu marah, aku mencoba menenangkan diriku.

"Emang apa salahnya dengan rambut unguku ini" tanyaku didepan cermin mobil
"Emang sih terlalu terang tapi kan ,ini trend masa kini"

Keenan datang mengetuk kaca mobilku. Aku tak membukanya karena masih sedikit marah dengannya.

Kubuka pintu mobilku ,keluar berdiri dihadapannya dengan tetap menunduk, jika menatap matanya pasti aku akan menangis karena perkataanya yang kuanggap kasar tadi.

"Jenn, sorry aku udah bicara kasar kayak tadi ,tapi please ubah warna rambut kamu ya"
"Iya tapi kalau hanya minta ngubah warna gak perlu sekasar itu, dan kenapa juga tadi pas aku pergi kamu gak nahan?"

"I know all your little things, aku tahu kamu itu kalau naik di mobil pasti gak langsung jalan pasti berlama-lama dulu di dalam mobil, jadi kayaknya lebih romantis kalau aku minta maaf di dekat mobil kamu, biar ngingatin kamu juga pas pertama kita ketemu"

Aku sedikit tersenyum ternyata dia masih ingat pertama kali kami bertemu. Ku naikkan wajahku dan memberanikan menatap mata nya, walaupun sebenarnya aku malu karena aku sempat menangis sedikit dan air mataku membuat maskara ku sedikit luntur.

Kulihat wajahnya yang masih juga tak tersenyum, tiba tiba saja ku tarik kedua pipinya agar ia terlihat tersenyum. Wajahnya tersipu, pada akhirnya dia menyerah dan tersenyum kepadaku.

"Kamu juga harus ganti gaya rambut , penampilan aneh ,dan berantakan kamu"
"Iyaa Jeje, I Promise" katanya mengangkat dua jarinya

"Jeje ?"
"Jeje mean Jennifer Jennifer"
"Cihhh" cibirku
"Jadi kita kemana sekarang? "
"It's up to you"

Keenan merangkulku dari samping dan berjalan bersama menuju tempat yang ia rencanakan.

Sebenarnya dengan terjadinya kejadian ini aku jadi teringat kembali pada kejadianku bersama Nicholas didepan M'c D, tapi kejadian saat ini berbeda ,kejadian ini lebih manis dan cute rasanya jika mau dibandingkan dengan kejadian M'c D.

Tapi tak bisa ku hindari kejadian itu masih membekas di ingatanku.

Lie (FriendZone means Friends Gone)  [SELESAI]Kde žijí příběhy. Začni objevovat