Chap20

130 18 8
                                    

Kini Lacey tengah terlelap dalam pelukan Calum. Mungkin matanya lelah karena terus saja menangis. Dan Calum dengan setia masih mendekap gadis itu seraya mengelus rambutnya dengan sangat lembut.

Edward sendiri telah diamankan oleh tiga orang yang memukulinya tadi. Ya, siapa lagi kalau bukan Ashton, Luke, dan Michael.

Mata Lacey terlihat begitu merah dan bengkak. Mungkin sekitar 3 atau 4 jam ia tidak berhenti menangis. Hingga akhirnya kini ia bisa terdiam karena lelah.

Calum memiringkan wajahnya untuk sekedar memperhatikan wajah Lacey. Gadis itu masih sama seperti 5 bulan yang lalu saat terakhir Calum melihatnya. Menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah Lacey, lalu mengecup pipinya lembut.

"Cal..." Suara lirih Lacey terdengar begitu jelas.

"Iyaa?" Calum benar-benar berusaha terlihat tenang di depan gadis yang ia sayangi itu.

"Jangan tinggalin gue lagi" Perkataan yang mampu membuat Calum semakin merasa bersalah.

"Gak akan. Gak akan pernah" Jawab Calum seraya menahan air matanya untuk jatuh. Lacey masih betah berada dalam pelukan Calum.

"Gue minta maaf kalau gue udah nyakitin lo, sampai lo ngilang gitu" Ucap Lacey semakin mengeratkan pelukannya.

"Nggak Lacey, jangan pernah mikir bahwa ini semua salah lo. Lo gak salah apa-apa" Jawab Calum yang juga semakin mendekap gadis itu dengan hangat.

18.00

Berbeda dengan tadi, Lacey sudah sedikit tenang sekarang. Ia sudah mengganti bajunya dari baju yang bentuknya sudah tidak karuan tadi. Kini ia memakai sweater putih yang terlihat besar di tubuh mungilnya, ia juga memakai hotpants se-paha nya.

Melihat tanda tanda merah di sekitar tubuhnya sempat membuat ia ingin kembali menangis. Namun Calum selalu siap sedia untuk menenangkannya kembali.

"Kok lo sendiri di rumah sih Lace?" Tanya Calum yang sedang berkreasi ria di dapur.

"Mum sama Dad pergi ke Melbourne ngejenguk Aunty Leah. Louis nginep di rumah temennya" Jawab Lacey seraya berjalan menghampiri Calum.

"Jomblo sih, jadi sendiri terus" Ejek Calum yang masih sibuk dengan sesuatu yang tengah ia buat.

Lacey mendengus lalu naik ke meja makan untuk duduk diatasnya. Matanya terus memperhatikan Calum yang sedang membelakanginya. Tanpa sadar sebuah senyuman mulai terlihat di wajahnya mengingat bahwa Calum sudah kembali ke dalam dekapannya.

Calum membalikan tubuhnya dengan semangkuk sup panas yang berada di tangannya.

"Heh, gak sopan duduk di meja" Ucap Calum seraya duduk di kursi depan Lacey.

"Suka-suka gue dong" Balas Lacey yang malah mengubah duduknya menjadi posisi sila di atas meja.

"Makan dulu" Calum mengambil sendok lalu menyendokkan sup panas itu ke dalam mulut Lacey.

"Gue baru tau lo bisa masak, biasanya cuma bisa bikin roti panggang doang" Ejek Lacey dengan mulut yang penuh.

"Eehh jangan salah. Gini gini gue juara masterchef" Balas Calum yang terus menyuapi Lacey yang ada di atasnya. //atas meja makan ya wey//

"Iya, masterchef junior" Lacey tertawa renyah, diikuti dengan Calum yang juga tertawa karena melihat Lacey.

Tanpa terasa kini mangkuk itu sudah bersih. Dan perut Lacey telah terisi penuh. Mereka berdua masih betah dengan posisinya masing-masing.

Calum menarik kursinya ke depan sehingga kini posisinya lebih dekat dengan Lacey. Ia menopang dagunya seraya mendongak menatap wajah Lacey yang tepat berada di atasnya.

Remember//CalumHoodWhere stories live. Discover now