Chap 12

156 23 1
                                    

"Cal, lo yakin kan mau ngomong semuanya sekarang?" Tanya lelaki berambut merah itu

"I'm not sure. But, mau gimana lagi?" Jawab Calum sembari mengangkat kedua bahunya

"Okay, goodluck dude. Bye!" Ucap Michael yang langsung meninggalkan Calum yang sedang membereskan bukunya.

"Hhh.. I can do it" Calum menghela nafas panjang kemudian meyakinkan dirinya sendiri. Ya, sesuai dengan rencananya. Ia akan memberi tau segalanya pada Lacey hari ini. Ia sudah siap menanggung semua akibat yang akan ia dapatkan.

-----

Di tempat lain di waktu yang sama, terlihat seorang gadis yang tengah memainkan handphone nya di bangku taman sekolah.

"Hey Lace, lama nunggu ya?" Tanya seorang lelaki yang tiba-tiba saja sudah ada di belakangnya

"Engga kok, baru 5menitan. Eh Ed, kita langsung berangkat aja yuk! Gue laper" Jawab Lacey yang langsung memasukkan handphone nya kedalam tas.

"Okay yuk!" Edward menarik tangannya membuatnya berdiri. Lalu menariknya lembut agar mengikutinya.

Ya, mereka berencana akan makan siang bersama di salahsatu cafe dekat sekolah. Entah angin apa yang menyerang Lacey, ia masih melupakan janjinya dengan Calum.

-----

Disinilah mereka, di suatu cafe dekat sekolah. Mereka mengambil meja dekat dinding kaca, yaa kebiasaan Lacey.

"Lo mau pesen apa Lace?" Tanya Edward

"Apa aja lah, samain aja" Jawab Lacey sembari tersenyum

"Oke tunggu ya" Ucap Edward yang langsung bergegas memesankan makanan.

Setelah beberapa saat Lacey menunggu, akhirnya Edward kembali juga dengan dua piring makanan yang telah dipesan.

"Gue mau kesana. Mau nitip gak?" Tanya Edward sembari menunjuk starbucks yang ada di sebrang cafe ini. Lacey hanya menggangguk menandakan ia mau. Dengan sigap Edward keluar dari cafe itu dan bergegas menyebrang menuju starbucks.

-----

"Laper apa doyan Lace?" Ejek Edward sembari terkekeh kecil. Lacey hanya menunduk malu karena sadar akan tingkahnya.

 Lacey hanya menunduk malu karena sadar akan tingkahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perlahan rintik hujan mulai turun di kota Sydney. Semakin lama semakin deras, hingga tidak tersisa lagi bagian kering di luar sana. Ketakutan Lacey mulai muncul. Untung saja hujan deras kali ini tidak disertai petir dimana-mana.

"Gue bakal selalu ada buat lo Lace"

Tiba-tiba saja perkataan Calum terngiang dikepalanya. Ia teringat akan kejadian Calum saat menenangkannya waktu itu.

"Shit! Calum!" Pekik Lacey saat mengingat bahwa ia ada janji dengan Calum. Dengan cepat ia membereskan tas nya dan beranjak dari duduknya. Belum sempat ia melangkah, tangan Edward sudah mencengkramnya erat.

Remember//CalumHoodWhere stories live. Discover now