Chap 2

242 39 2
                                    

Sebenarnya hampir tidak pernah ia dibentak oleh Louis. Lacey langsung meninggalkan kakaknya itu yang sedang mematung. Lacey menaruh kardus bawaannya dengan kasar. Ia berlari sambil menutup mulutnya karena ia tak mau ada seseorang yang mendengar isakannya.

Louis terus berteriak memanggil Lacey, tetapi Lacey tidak menghiraukannya, ia hanya duduk sambil menangis di halaman belakang rumah itu.

Tak lama kemudian, Louis berhasil menemukan Lacey dan segera duduk di sampingnya.

"Maafin aku" Ucap Louis dengan sangat tulus. Tetapi Lacey tidak menjawab, ia terus menangis.

"Aku salah Lace, gak seharusnya aku sekasar tadi cuma buat sebuah kamar. Maafin aku" Kali ini Louis membenarkan posisi duduknya hingga ia bisa menatap Lacey dengan jelas.

"iya gapapa" Akhirnya Lacey mau bersuara. Ia juga membenarkan posisi duduknya, sehingga mereka kini saling berhadapan.

"Ambil aja kamarnya" Ucap Louis sambil tersenyum, dan mengusap pipi Lacey yang telah basah oleh air mata.

"Beneraannnn?!" Sorak Lacey kegirangan.

"iyaa beneran, tapi jangan nangis lagi ya, udah tau jelek, kalo nangis nanti makin jelek tau" Ejek Louis sambil mengacak rambut Lacey

"Thank you ma lovely brotha!" Ucap Lacey dan langsung memeluk Louis

Dengan segera Lacey merapikan kamar barunya itu. Ia membuka jendela yang cukup besar disitu, saat ia membukanya, ia mendapatkan jendelanya yang ternyata berhadapan dengan jendela tetangganya.

Dengan tidak sengaja juga ia melihat anak laki-laki yang tengah shirtless di hadapannya itu.

Lacey tidak bisa mengalihkan pandangannya, seakan tubuh lelaki itu sudah menguncinya.
"Hai!" sapa anak laki-laki di sebrang sana

"uh-oh hai" balas Lacey seraya mengerjapkan matanya.

"baru pindah ya?" Tanya lelaki tersebut sambil mendekatkan tubuhnya ke jendela

"iya, baru tadi sampe hehe" Jawab Lacey canggung.

"Ohh iya, kenalin, gue Edward" Ucap lelaki itu yang ternyata bernama Edward.

"Lacey" Balas Lacey sambil tersenyum.

"Oh iya, gue ada urusan, nanti lanjut lagi ya ngobrolnya, byee" Ucap Edward sembari memakai bajunya dan melambaikan tangannya pada Lacey.

Lacey balas melambaikan tangannya dan tersenyum.

Lelaki itu cukup tampan, ia juga terlihat baik. Setelah Lacey merapihkan kamarnya, ia berjalan keluar rumah, katanya sih untuk mencari udara segar.

Diluar, ia melihat sebuah trampoline yang terlihat tidak mempunyai pemilik, karena trampoline itu tidak terletak di dalam rumah siapapun. Lacey menghampiri trampoline tersebut dan mendudukinya. Tak lama, Lacey melihat seorang laki-laki berwajah asia menghampirinya, lelaki itu berjalan sambil tetap mengarahkan pandangannya pada handphone nya.

Setelah lelaki itu tepat berada didepan Lacey dengan mata yang masih tertuju pada handphone, Lacey pun berdiri dari duduknya.

"Hai, ini trampoline kamu? maaf ya, aku cuma numpang duduk tadi" Ucap Lacey sambil menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal sama sekali.

Setelah mendengar suara Lacey, lelaki itu baru mengalihkan pandangannya. Tetapi anehnya bukannya menjawab perkataan Lacey, ia malah mematung disana.

Menatap Lacey tanpa berkedip, seakan berkata 'apa ini mungkin?'

"hei, kamu kenapa?" Tanya Lacey kebingungan

Remember//CalumHoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang