Chap 18

145 18 9
                                    

"I know you"

3 kata yang mampu membuat Calum bungkam. Antara senang dan tidak percaya. Apa Lacey benar-benar bisa mengingatnya secepat ini? Calum mengerjapkan matanya beberapa kali berusaha untuk membuka suaranya.

"Y-you know me?" Tanya Calum masih tidak percaya. Senyum tipis mulai terlihat jelas di wajahnya. Air mata yang tadinya sudah siap untuk terjun kini menjadi mengurungkan niatnya karena melihat kebahagiaan Calum.

"No.. I, I mean.. Yea I know you. Jujur, dari pertama kita ketemu, gue ngerasa gak asing sama muka lo, nama lo, semua tentang lo. Tapi.. Tapi gue gak tau lo itu siapa. Gue gak bisa tau siapa lo sebenernya" Bukan jawaban yang diinginkan Calum.

Dada nya kembali sesak. Ternyata benar, tidak mungkin Lacey bisa mengingatnya secepat ini. Calum kembali menundukkan kepala dan menenggelamkan wajahnya pada kedua telapak tangannya.

"I-I'm sorry" Ucap Lacey lirih. Calum mendongakkan kepalanya dan tertawa miris.

"Ngapain minta maaf? Lo gak salah apa-apa" Kata Calum sambil memaksakan senyumnya untuk keluar.

-----

Casd : Michael

Mike : Wassup?

Casd : Gue mau minta maaf

Mike : Buat?

Casd : Kejadian yang waktu itu

Mike : Santai aja lah kes wkw

Casd : Lo gak marah?

Mike : Ngapain wkwk emang ada hak apa gue buat marah

Casd : Duh bagusdeh, gue kira lo marah Mike wkwkwk

Mike : Engga kok wkwk

"Anjing! Peka dong Cassieee! Gue cemburu!! Cem.bu.ru!" Teriak Michael sesaat setelah membalas pesan Casidy.

Sebenarnya Michael ingin sekali membalas perbuatan Casidy. Ia ingin sekali menunjukan pada gadis itu bahwa sebenarnya ia marah. Namun, punya hak apa ia untuk marah?

Bahkan Michael sendiri tidak memiliki hubungan apapun dengan Casidy, jadi untuk apa ia marah?

Cemburu? Tentu saja. Semua orang ber-hak untuk cemburu meskipun tidak memiliki hubungan apapun. Tapi marah? Tidak. Untuk apa marah pada orang yang bukan siapa-siapa kita?

Dan sekarang inilah yang dirasakan Michael. Hanya bisa memendam. Tidak bisa mengungkapkan.

-----

"Sana masuk, udah malem" Ucap Calum seraya mengacak pelan rambut Lacey. Lacey hanya mengangguk dan melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam rumah.

Baru saja ia menutup pintu, ia melihat ada yang sudah menunggunya. Dia sedang duduk manis di sofa ruang tamu seraya menatap kedatangan Lacey.

"Hai manis.." Sapa Lacey lembut seraya menggendong Mocca. Anjing barunya.

"Jam segini baru pulang? Iyaa tau kok yang pacaran mulu sama Calum" Ejek Louis saat Lacey baru saja memasukki ruang keluarga dan melihat kakak laki-lakinya itu tengah menonton tv. Di dapur terlihat mum dan dad nya yang tengah berbincang. Entah apa yang sedang di perbincangkannya.

"Iya tau kok yang tadi ngebonceng cewe" Balasan Lacey sontak membuat Louis menolehkan wajahnya ke belakang. Begitupun dengan mum dan dad nya yang ikut menghentikan perbincangan mereka.

"Nge-ngebonceng siapa?" Tanya Louis kikuk seraya mengikuti langkaj kali Lacey yang menuju ke arah dapur.

"Hai mum, dad. Maaf ya aku pulang telat" Kata Lacey tanpa menghiraukan pertanyaan Louis.

Remember//CalumHoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang