Chap14

180 22 1
                                    

"Mampus! Baru mau gue kasih tau" Ucap Luke sembari menepuk dahinya.

Semua mata tertuju pada gadis yang memanggil nama Calum tadi. Semua pasang mata terbelalak sempurna kecuali Luke yang sudah mengetahuinya, dan Lacey yang tidak tau apa-apa. Lacey hanya menolehkan kepalanya ke kanan kiri karena ia merasa hanya dirinya lah satu-satunya yang nampak bodoh karena tidak tau apa yang terjadi.

"Calum! Aku kangennnn!" Seru gadis itu seraya berlari ke pelukan Calum. Namun Calum tidak membalas pelukan gadis itu.

"N-Natasha?" Akhirnya Calum bisa membuka mulutnya dan melontarkan satu kata, yang tidak lain adalah nama gadis itu.

"Ya ampun Caluumm.. Kita udah lama gak ketemuu" Seru Natasha lagi sembari melepaskan pelukannya. Calum masih belum bisa mencerna semuanya. Ia masih bingung dengan apa yang terjadi.

Mantan pacarnya, yang telah mengecewakannya, yang ia kira sudah hilang ditelan bumi, kini terlihat jelas ada di hadapannya.

"K-kok kam.. Lo ad--" Belum sempat Calum melanjutkan pertanyaannya, Natasha sudah mengambil start duluan untuk memotongnya.
"Aku masih ada urusan, nanti pulang sekolah temuin aku di starbucks oke? Oh! Hai Michael, Ashton, Luke, Leisha, um.. Oh! Casidy, dan... Gue gak tau yang itu" Ucap Natasha seraya berjalan meninggalkan Calum setelah sebelumnya memberi sapaan pada yang lainnya, kecuali Lacey.

"Gue ke sana dulu ya" Pamit Lacey sembari pergi meninggalkan kantin. Hatinya terasa hancur saat melihat gadis itu memeluk Calum tadi. Hatinya serasa terbakar, mungkin sekarang sudah menjadi abu.

"Gak! Gue gak boleh suka! Dia temen deket gue!" Lacey terus saja meyakinkan dirinya agar tidak jatuh hati pada Calum. Namun apa daya jika hati berkata lain. Mudah untuk di ucapkan, tetapi sulit untuk dilakukan.

-----

"K-kok dia muncul lagi Cal?" Tanya Ashton setelah kejadian tadi

"Ya mana gue tau. Gue aja kaget" Jawab Calum seraya menenggelamkan wajahnya ke kedua telapak tangannya

"Apalagi gue, tadi pas dikelas di umumin ada murid baru. Pas tau itu Natasha, anjir!" Ujar Luke yang juga sama kagetnya dengan yang lainnya

"Kok perutnya gak buncit?" Pertanyaan yang berbeda dengan yang lainnya. Siapa lagi yang akan menanyakan hal itu kalau bukan Mang Gordon?

"Si goblok!" Calum menoyor kepala Michael yang hanya dibalas dengan dengusan kesalnya.

"Tapi iya juga sih" Namun kemudian Calum juga mulai memikirkan pertanyaan Michael.

-----

Apa harus kutanyakan siapa gadis tadi itu? Apa tidak lancang jika aku menanyakannya? Ahh sudahlah, akan aku tanyakan nanti malam.

Aku berjalan menyusuri koridor sekolah ini. Namun, langkahku terhenti saat melihat Edward tengah berbincang dengan seorang gadis, sayangnya aku hanya bisa melihat gadis itu dari bekalang. Tapi nampaknya itu perbincangan yang cukup serius karena terlihat jelas dari bagaimana cara Edward berbicara pada gadis itu.

Damn! Bukankah itu gadis yang memeluk Calum tadi? Terlihat jelas itu adalah baju yang sama yang dipakainya tadi. Aku berjalan mencoba melihatnya lebih jelas. Tapi langkahku terhanti saat aku mendengar namaku diserukan.

"Lacey!" Pas sekali, Edward mendapatiku tengah memerhatikan perbincangannya. Aku bisa melihat Edward menyuruh gadis itu pergi dengan kode matanya. Yasss!! Itu benar-benar gadis yang memeluk Calum tadi.

"Ngapain Lace?" Tanya Edward seraya berjalan ke arahku.

"Eh? E-enggak hehe" Jawabku kikuk. Mataku membulat saat aku merasakan Edward melingkarkan tangannya di bahu ku.

Remember//CalumHoodWhere stories live. Discover now