-6- Reda

98 2 0
                                    

"Hei" sapa seseorang yang telah berdiri dihadapanku.

Ia mengejutkanku. Segera ku hapus air mata yang mengalir dipipiku dan menghentikan tangis.

Saat ku lihat ke atas, ku perhatikan wajahnya yang samar, lalu perlahan terlihat. Itu adalah ferdy. Aku menundukkan kepala lagi.

Ia lalu duduk dihadapanku, memperhatikanku Sejenak.

Aku kembali menatapnya, bingung Apa yang akan Ia lakukan.

Ia lalu tersenyum manis, begitu manis...

Ia menyeret tubuhnya kesampingku. Hingga kini berada tepat disampingku.

"Udaah keluarin aja, gausah sok kuat deh. Nih sini" ucapnya tersenyum sambil menepuk pundak.

aku hanya menatapnya dan diam.

"Dih, ngeyel yaah" ucapnya sambil menarik kepalaku ke pundaknya.

Saat aku mau menarik kembali kepalaku, namun tangannya menahannya. Lalu mengelus-elus kepalaku.

"Cerita dong sama gue ada Apa" ucapnya. "Eh tapi gue gamaksa juga kok, serah elu itumah Ay mau Cerita ato ngganya"

Akhirnya aku menyerah dan menceritakan tentang kejadian tadi dan soal masalalu Linda, hanya itu. Sebisa mungkin aku tak menceritakan tentang masalaluku pada ferdy, cukup hanya aku yang tau.

Hingga tanpa kusadari, air mataku mengalir dengan deras karena teringat akan masalalu kelamku.

Ia membuatku nyaman, amat teramat nyaman. Hingga aku tertidur dipundaknya.

*********

Hari ini adalah Hari dimana resminya aku menjadi murid di sekolah ini.

Syukurlaah, aku sedikit lega.

Jika diingat-ingat lagi, aku jadi sedikit lebih dekat dengan ferdy.

Saat malam penutupan MOS, aku bercerita Hingga tertidur dipundaknya. Keesokan harinya Ia mengantarku pulang.

Entah bagaimana, ayah dan ibuku menyukainya. Ia cepat akrab dengan semua orang -sepertinya-.

Lalu Apa kabar yah dengan risa?

Aku tak bermaksud untuk marah padanya kok. Aku pergi hanya untuk menyembunyikan tangisku. Bukan menghindarinya.

Dan tentang Linda? Aku tak mempermasalahkannya lagi. Toh nanti juga dia jelek sendiri.

Aku memang cepat melupakan masalah Setelah menangisi semuanya. Karena sudah terbiasa dengan orang seperti Linda itu.

Hari ini ferdy bilang akan menjemputku. Ia sudah izin pada ayah. Dan ayah pun percaya padanya, sampai-sampai menitipkan aku pada ferdy.

Ayahku memang baik dalam menilai orang. Ia tau mana orang yang baik dan tidak baik hanya dengan melihatnya secara langsung.

"Aya, ferdy udah dateng nih!" Teriak ibuku dari teras rumah.

Seperti biasa, ibuku selalu menemani ayahku disaat ayah sedang duduk santai dipagi hari.

"Iyah mah suruh tunggu bentar lagi" balasku sambil memasukkan kotak bekal kedalam tas.

Setelah pamit kepada ayah dan ibu, kamipun berangkat.

saat sampai disekolah, ferdy memastikan aku masuk kelas. Lalu dia? Dia pergi lagi.

Ferdy pergi ke warung sebelah sekolah kami, karena ditempat itu ia bebas merokok dan ngopi sambil ngobrol bareng temen-temennya -termasuk akbar-

Saat tiba dikelas, tumben sekali risa sudah datang. Biasanya ia datang mepet sama jam masuk.

Thanks Ferdy!Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα