Tidak Berujung

171 23 3
                                    

Tidak Berujung

Dengan matanya yang melebar, Kim menatap lurus ke arah Kyle yang duduk berhadapan di sebuah kafe dengan perempuan yang sangat dikenal Kim. Perempuan yang sering disebut Kim sebagai perempuan gila. Kyle dan Venna terlihat asyik bercakap-cakap di depan mata Kim tanpa mereka tahu. Sesekali Kyle menunjukkan sesuatu dalam ponselnya.

Kim penasaran. Dia ingin melangkah tapi hatinya tidak siap. Ada banyak kenyataan pahit yang pasti akan didapat Kim setelah dia menghampiri mereka. Bahkan jika nyatanya tidak sepahit itu, melihat mereka berdua seperti itu, hati Kim terasa sakit luar biasa.

Beginikah caramu meminta maaf padaku, Ven?

Hatinya ingin berteriak. Tangannya menggenggam erat tas jinjing yang sedang dipegangnya. Dia pergi meninggalkan kafe itu sambil menangis.

-

Demy terlihat sedang mengatur bukunya yang sedikit berantakan di meja belajarnya. Dia menemukan secarik kertas berwarna magenta dengan hiasan-hiasan lucu di pinggirannya.

Demy menarik kertas yang terselip di antara buku-bukunya.

"Apa ini?" gunamnya.

Dibacanya isi dalam kertas itu.

Berikan ini pada Kim saat kamu sedang luang.
Aku hanya ingin mengatakan apa yang pernah kusesali saat benar-benar meninggalkannya.
Aku sadar betul aku salah.
Saat dia sedang terpuruk, aku menambah itu dengan berpacaran dengan Venna, perempuan yang benar-benar hebat merusak hidupnya.
Bahkan sampai saat ini, aku tahu Venna masih ingin melakukan itu pada Kim.
Bahkan dengan caranya berpura-pura sadar.
Tolong aku, Demy, berikan ini pada Kim.
Jangan berpikir aku juga ingin menghancurkan hidup Kim seperti dia, tapi aku menyayanginya.

Kai

"Apakah aku harus memberikan ini pada Kim?" gunam Demy.

Dia menyabet tas jinjing, ponsel dan kunci mobilnya. Dia harus segera menemui Kim sekarang.

-

"DEMY!!!"

"DEMY!!!"

Kim berteriak mengguncang-guncangkan tubuh Demy yang terkapar lemah di ranjang rumah sakit. Dengan wajah yang hampir penuh darah, matanya tertutup rapat. Kim langsung panik saat mendengar bahwa Demy kecelakaan di tikungan dekat rumahnya. Pihak keamanan langsung menghubungi ambulans dan kediaman Kim karena sempat mendengar Demy menyebut nama Kimberly sebelum pingsan.

Begitu mendengar kabar itu, Kim langsung bertolak ke rumah sakit. Hatinya tertusuk. Demy tiba-tiba kecelakaan dan keadaannya seperti ini.

"Demy tolong bangun!" Kim tidak bisa menahan air matanya.

"Dokter! Tolong cepat tangani teman saya!" pekik Kim. Dokter belum juga datang menangani kondisi kritis Demy sekarang.

"Dokter!"

Seorang perawat segera berlari menuju ranjang Demy. Tidak lama kemudian dokter datang ke ruang darutan itu dengan tergesa-gesa.

"Tangani teman saya sebaik mungkin, Dok," ucap Kim lalu pergi membiarkan Demy diperiksa dokter.

Bagai ditusuk ribuan pisau, tubuh Kim sakit semua, dadanya sesak, kakinya bahkan tidak bisa menyangga tubuhnya. Demy, temannya mengalami kecelakaan hingga terluka parah. Dan dia tidak bisa melakukan apa-apa.

-

20 menit sebelum kecelakaan

Hello, Kim [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang