Siapa Venna?

414 104 18
                                    

Siapa Venna?

Awal pekan membawa Kim mengawali semuanya lebih baik lagi. Dia tidak ingin bersedih sepanjang hari seperti kemarin. Hari ini, Kim ingin bertukar bangku dengan temannya yang duduk di depan. Tujuannya tentu saja menghindari Kai. Tujuannya juga tentu saja agar hatinya tidak terlalu lama sakit.

Pagi-pagi sekali Kim sudah berangkat. Sampai di kelas, temannya yang duduk di depan diajaknya bicara.

"Kamu mau nggak tukar bangku sama aku? Kamu duduk di belakang," pinta Kim yang membuat ekspresi temannya itu kaget.

"Memangnya kenapa, Kim?" tanyanya, Aldo.

"Kamu tahu 'kan jika aku ketua kelas. Aku nggak mau ketinggalan info dari guru. Takutnya jika di belakang, aku nggak dengar. Bagaimana?" alasan Kim, yang bukan alasan yang sebenarnya.

"Ya sudah, deh."

Setelah berhasil bertukar bangku. Kim menduduki bangku itu. Tak lama Kai datang. Dia tahu ada yang berbeda hari ini dengan Kim. Kim berganti tempat duduk.

Kai berlalu melewati Kim. Duduk di bangkunya yang ada di belakang.

"Kenapa dia tukar bangku sama kamu?" tanya Kai pada Aldo yang sudah duduk di sebelahnya.

"Dia ketua kelas. Dia mau mendapat informasi pertama dari guru, jadi kita tukaran," jelas Aldo.

Kai mengangguk-angguk mengerti. Tapi Kai tahu itu bukan alasan sebenarnya. Kai tahu jika Kim ingin menghindarinya. Kau mengetahui hal itu.

Dia menghela napas berat.

Kai : Kenapa pindah bangku? Sudah nggak nyaman lagi duduk di sampingku?

Kimberly : Bukan. Aku cuma ingin mendapatkan info pertama dari guru. Makanya aku pindah. Sorry.

Kai : Aku tahu jika kamu menghindar. Nggak perlu pakai alasan seperti itu.

Kimberly : Oke!

-

Jam istirahat tiba. Kai langsung mendatangi bangku Kim berniat untuk berbicara berdua dengannya.

"Sorry. Aku harus bantu Mrs. Kina. Lain kali saja, ya." Kim berlalu keluar kelas.

Kai tertunduk.

"Kenapa kalian?" tanya Demy.

Penasaran. Kebiasaan Demy yang tidak bisa dihilangkan. Demy tahu raut wajah Kai tidak seperti biasanya. Akhir-akhir ini dia terlihat gelisah seperti ada sesuatu yang dipikirkan.

"Kalian ada masalah? Kok sampai Kim tukar bangku sama Aldo?" tambah Demy.

"Salah paham saja. Aku yang salah," jawab Kai.

"Ya kamu bicara baik-baik sama dia. Nggak enak dilihat anak-anak lain. Kalian sudah jadi perbincangan, tuh!" Demy melirik bangku belakang, dimana anak perempuan sedang berkumpul berbisik-bisik.

Kai ikut melirik. Sial.

Kai keluar kelas tidak peduli anak-anak yang lain.

Belum sampai pintu, terlihat Venna sudah berdiri di depan pintu kelas 1-3 sambil tersenyum manis. Sedang apa dia di sini.

Kai menghampiri Venna dan menariknya menjauhi kelas. Demy yang melihat itu hanya menaikkan satu alisnya tanda dia sedang bingung.

"Siapa dia?" gunam Demy, sambil melihat mereka yang lalu menghilang di balik tembok.

Hello, Kim [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang