EXTRA : Tidak Bisa Lari

244 32 0
                                    

Tidak Bisa Lari

Kimberly. Dia menutup matanya sesudah sampai di kamarnya. Setelah bertemu dengan Kyle yang menjelaskan kedekatannya dengan Kakaknya, Kim sedikit lebih lega. Tapi, kini pernyataan-pernyataan itu masih mengambang bebas di pikirannya. Ada tambahan lagi yang masuk di pikirannya dan harus terpikirkan olehnya.

Dia resah. Napasnya tidak stabil. Banyak mengambil napas dalam.

"Apa aku harus balik lagi ke Widland?" batin Kim.

Dia ingin lari lagi. Lari dari segala mimpi buruk yang akan dia alami dan yang telah dia alami. Pilihan ini selalu muncul, untuk selalu lari dari kenyataan yang buruk menghantuinya.

-

"Kamu nggak bisa begitu saja lari dari masalahmu, Kim. Kamu nggak bisa selalu seperti ini. Kamu lari seenaknya saat kamu pening dan sudah di titik akhirmu, lalu datang lagi seolah kamu sudah lupa dengan semua masalah kamu dulu. Nggak bisa seperti ini, Kim. Kamu harus menyelesaikannya, secepatnya dan sendiri. Hanya kamu yang bisa menyelesaikan masalahmu ini. Kenyataan yang kamu anggap kejam ini, harus kamu perjelas dan kamu ubah menjadi kenyataan yang akan menyadarkan kamu bahwa kamu bukanlah orang yang disakiti oleh dunia. Kamu harus kuat."

"Sebenarnya kamu hanya berperang dengan dirimu sendiri. Semuanya sudah kamu dapatkan. Semua kenyataan masa lalu sudah kamu dapatkan. Kamu tinggal bertindak apakah kamu harus selalu membahasnya dalam otakmu atau melenyapkan itu dan memulai segalanya dari awal tanpa menengok ke belakang. Masa lalu memang harus kamu ketahui, tapi nggak untuk kamu ingat terus menerus, Kim."

"Kamu pasti bisa menyelesaikan ini. Aku yakin. Sekarang kamu harus pastikan bagaimana kamu bersikap. Pada ibumu, Kyle, Kai bahkan Venna. Posisikan dirimu dengan baik dan tidak melakukan kesalahan. Pada ibumu kamu seperti apa. Apakah harus berubah menjadi anak yang baik dengan memaafkan semua ketegaannya dulu padamu. Pada Kyle yang pernah dekat dengan kakakmu, apakah kamu bersikap biasa saja setelah ini, menuruti permintaannya untuk menjagamu. Pada Kai yang membuatmu melayang dan terjatuh, apakah kamu melupakannya atau memaafkan dia. Dan pada Venna yang adalah musuhmu, orang yang bagimu paling kejam, merusak duniamu, bagaimana kamu bersikap. Apakah kamu ingin membalaskan kekejamannya dulu atau seperti apa."

"Pikirkan dengan baik," kata-katanya begitu berarti bagi Kim.

Apa yang harus aku lakukan, Tuhan? Aku bahkan tidak bisa begitu saja lari dari masalahku. Tidak bisa dan tidak boleh.

-Kim

-

NEXT!

NOTE :
I just make it short! Sorry hehe
Karena saya sedang STUCK! Selamat membaca yang selanjutnya.

Hello, Kim
Ditulis oleh Nila Resti Alfiani

Hello, Kim [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang