[15]-Tante Linda (END)

8.3K 733 22
                                    

UnEdited

A/n:

Sorry baru ngenext, gue lagi baca novel Dear Nathan sampe lupa ngenext, sumpah ya Baper tahu bacanya*jadipennangis*

Last part Happy Reading

-----------

      Iqbaal memarkirkan motor miliknya di depan rumah (Namakamu), Dingin karena angin  kembali menerpa kulit lengannya yang telanjang, belum lagi pakaian basah yang dia kenakan, seharusnya dia datang ke pesta tadi memakai mobil.

"Makasih," Ucap (Namakamu) setelah turun dari motor milik Iqbaal.

"Astaga, (Namakamu) lo kenapa?" Suara milik Steffi memecah keheningan antara (Namakamu) dan Iqbaal.

"(Namakamu)" pekik ke dua orang tua (Namakamu) diambang pintu.

"Ayo masuk dulu." Ajak Andika pada Iqbaal dan (Namakamu).

     Setelah (Namakamu) menceritakan semuanya pada papa dan mamanya juga Steffi mereka semua sangat berterimakasih pada Iqbaal.

"Yaudah tante om, Iqbaal pulang dulu." Pamit Iqbaal sambil mencium tangan kedua orang tua (Namakamu).

"Yaudah hati-hati ya Baal." Ucap Linda dan Andika berbarengan.

     Iqbaal mengangguk sopan kemudian melangkah keluar rumah dengan jaket milik Papa (Namakamu) tidak mungkin Iqbaal pulang basah kuyup, setidaknya orangtua (Namakamu) tidak mencap Iqbaal cowok nakal.

----------

     Iqbaal mengerutkan dahi ketika melihat sebuah mobil putih terparkir di depan rumahnya. Pikirannya mulai menerka-nerka

"Ada tamu kayaknya."

     Iqbaal melangkah masuk kedalam rumahnya, ternyata Melina dan Alvaro tamunya, mereka hendak menjemput Aldi, Iqbaal mulai tersenyum samar...

"Tante, om." Iqbaal menunduk sopan kemudian mencium tangan Melina dan Alvaro, mereka berdua sedikit tersentak, biasanya Iqbaal tak pernah sesopan ini, apalagi ketika dia juga mencium tangan Rike dan Herry membuat Rike tersenyum bangga.

"Iqbaal ke kamar dulu ya, mau ganti baju." Iqbaal melangkah menuju kamarnya, dengan langkah yang terkesan santai.

     Setelah sampai di kamarnya, Iqbaal melihat Aldi yang sedang membereskan bajunya. Aldi benar-benar ingin pergi dari rumahnya, dan Iqbaal sekarang bersikap biasa saja, biasanya dia akan joged-joged semalaman jika Aldi kembali pulang ke rumahnya. Ada apa sebenarnya dengan Iqbaal? Kenapa dia tiba-tiba menjadi sosok yang lain.

"Gue bangga sama lo," Ucap Aldi secara tiba-tiba. "Makasih karena udah jagain (Namakamu)" lanjutnya.

Iqbaal mengerutkan kening, "Makasih juga karena lo udah jagain Zidny," Ucap Iqbaal santai.

"Lo masih cinta sama dia?"

"Menurut lo?"

"Cinta gue sama Zidny itu lebih besar dari pada cinta lo ke Zidny." Ucap Aldi.

Iqbaal mendengus, Aldi sok romantis  Iqbaal tersenyum jijik. Tahu apa Aldi tu tentang rasa cinta yang Iqbaal miliki pada Zidny, jelas-jelas lelaki itu tidak tahu apa-apa.

"Lo juga cintakan sama (Namakamu)?" Tanya Iqbaal disertai senyuman licik, Apakah Aldi mencintai dua orang cewek sekaligus?

"Baal, lo masih belum sadar sama perasaan lo ke (Namakamu), tapi gue yakin secepatnya lo bakal sadar." Bukan itu jawaban dari pertanyaan Iqbaal. Tapi ucapan Aldi membuat Iqbaal sejenak berpikir, setelah kejadian tadi, setelah Iqbaal yang dulunya tak pernah ingin tahu masalah apapun tentang orang lain kini mendadak kepo dengan utusan (Namakamu), entah kenapa cewek itu punya daya tarik sendiri.

AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang