[7]-First Punishment

6.6K 704 15
                                    

      
7.'Hukuman Pertama'

UnEdited

_______________

Jam kosong di kelas membuat Iqbaal keluar kelasnya membawa tasnya yang ia gantung dipunggung. Begitu pula dengan Kiky juga Bastian yang berjalan beriringan bersama Iqbaal.

"Emang belagu kan mereka?!" Bastian berucap dengan tatapan beringas. Mereka sedang menuju pintu samping sekolah untuk membolos.

    Bastian tidak tahu secara pasti apa yang membuat pentolan SMA Mandala sampai mengajak nya balapan, mungkin karna minggu lalu Iqbaal baru mengalahkan pentolan SMA Mandala yang menantang Iqbaal. dan sekarang giliran Bastian.

"Mampus!" Kiky mundur ketika melihat seorang wanita mondar-mandir membawa penggaris kayu tepat didepan pintu samping.

"Kenapa bang?" Bastian dan Iqbaa juga mundur mengikuti instruksi Kiky yang tadi menarik mereka.

"Ada Bu Etty lagi mondar-mandir bawa penggaris kayu," Ucap Kiky sambil membayangkan jika penggaris kayu panjang  kayu itu mengenai dirinya apalagi jika mengenai perut buncit nya, Astaga. Bu Etty kan terkenal Sadis.

     Bastian maju dua langkah mengendap-endap dibalik tembok, benar saja Bu Etty sedang mengedarkan pandangan waspada, sambil memegangi penggaris kayu di tangan kanannya.

"Gila, ngapain sih Bu Etty disana?" Bastian berbalik merasa heran biasanya pintu samping selalu kosong dan tidak ada yang berjaga.

"Baal kayaknya lo harus bertindak deh," Usulan Kiky membuat Iqbaal mengerutkan dahi.

"Hah? Kok gue?" Iqbaal menatap Bastian dan Kiky bingung. Mengapa harus dirinya yangenghampiri Bu Etty.

"Disini yang muka polos cuma elo. Kalo kita nyuruh bang Kiky guru-guru kan udah tau kalo bang Kiky itu gak naik kelas karna bolos," Bastian dengan enteng mengucapkan itu tanpa memperdulikan Kiky yang menatap Bastian dengan geram.

"Gausah diperjelas juga Bas."

"Sorry Bang."

"Oke deh, gue harus gimana?" Tanya Iqbaal di tanggapi oleh Kiky, Kiky mendekat dan berbisik sesuatu ditelinga Iqbaal, sedangkan Bastian dia hanya  ikut menguping.

*****
     Iqbaal berjalan sendirian tanpa Kiky tanpa Bastian, mereka sedang mengamati Iqbaal yang sedang melancarkan aksinya.

"Pagi Ibu Cantik," Iqbaal menunduk sopan dan tersenyum palsu, ini demi Bastian supaya bisa balapan.

"Mau kemana kamu?" Tanya Bu Etty penuh selidik. Memang Iqbaal sering bolos tapi belum ada yang tau, ralat ada sih yang tau tapi kebanyakan sudah Iqbaal sogok agar menutup mulut.

"Itu Bu. Ibu dipanggil Bu Suwita," Iqbaal berusaha sebaik mungkin dalam acting nya sambil menunjuk-nunjuk ke arah kantor.

"Oke saya akan kesana nanti," jawaban Bu Etty membuat Iqbaal sebal. Benar-benar tidak bisa dikompromiin.

"Nganu Bu, katanya penting banget, Bu Citra mau ngelahirin bu."

"Hah? Bukannya kandungan Bu Citra masih lima bulan?"

     Iqbaal meruntuki kebodohannya, jelas-jelas perut Bu Citra masih kecil. Rupanya Iqbaal harus cari tahu dulu sebelum berkata. Kiky dan Bastian dibalik tembok tertawa cekikikan mendengar alasan tidak masuk akal Iqbaal.

"Gatau bu katanya penting."

"Yaudah saya kesana dulu kamu masuk kelas sana!"
Iqbaal mengangguk kemudian dia melihat Bu Etty pergi menuju kantor.

AccidentWhere stories live. Discover now