"Lalu kenapa kau terlihat lemas?" Tanya Ashton lagi.

Aku lalu bangun dari senderanku dan duduk seperti biasa di sofa. "Its complicated," aku menggelengkan kepalaku.

"Just tell me,"

"Maybe later, i should go to Michael's house right now,"

Violin pov:

Aku baru saja sampai di rumah Michael dan Michael menyambutku dengan hangat, dia memelukku dengan erat karena aku datang dengan menangis. Dia menyuruhku duduk di sofa dan dia duduk di sampingku.

"Violin, why are you crying?" Tanyanya masih perihatin denganku. Aku tidak bisa menjawab karena aku masih terisak. "Okay, tell me when youre ready, i gotta get you drink, wait!" Michael lalu pergi ke dapurnya untuk mengambilkan aku minum.

Damn aku merasa bersalah sekarang. Entahlah setiap aku memikirkan Luke aku merasa aku sudah menyakiti hatinya. Tapi aku juga kesal dengan Luke. Aku benci dengan perasaan ini. Aku sedang tidak mau memikirkan Luke, aku sedang tidak mau mendekat ataupun melihat Luke.

"Alright drink this!" Michael duduk di sampingku dan memberikan aku segelas air putih. Aku mengambilnya lalu meminumnya. Aku merasa lebih rileks sekarang. "So, tell me what happened."

"Michael," aku memulainya.

"Hm?"

"Do you know what happened between Luke and Calum?" Tanyaku.

"Aku tidak tahu tapi mereka terlihat renggang?" Jawab Michael tapi lebih ke nada pertanyaan. "Kenapa?"

"Tidak, aku hanya.. Tidak mau melihat Luke sekarang," jawabku jujur lalu aku meminum air putihku lagi.

"Tapi kenapa? Kau putus dengan Luke?" Michael terlihat lebih serius dan dia mendekat ke arahku.

"Tidak, aku tidak putus hanya saja.. Aku merasa Luke dan Calum mempunyai rahasia dan mereka tidak membiarkan aku tahu, tapi aku ini kekasih Luke," jawabku dan aku merasa ingin menangis lagi saat aku bilang 'aku ini kekasih Luke'

"Calm down yourself Violin." Michael mengusap bagian belakang punggungku untuk menenangkanku.

Lalu kami mendengar sebuah mobil yang terparkir di depan halaman rumah Michael. Lalu terdengar langkah kaki yang menuju ke depan pintu rumah Michael. Aku rasa itu adalah ayah atau ibu Michael. Karena di rumah ini terlihat rumah ini sepi dan pasti ayah dan ibu Michael sedang keluar. Tiba-tiba pintu itu terbuka. "Michael do you see Violin?" Shit Luke, dia seharusnya mengetuk pintunya dulu.

Luke melihatku dengan kaget dan juga aku. Kami saling melihat satu sama lain sebentar sebelum aku berdiri dari sofa dan Luke berusaha mendekat ke arahku. "Stay where you stand!"

Luke lalu terdiam. "Violin, we can talk-"

"No we cant!" Aku memotong omong kosongnya. "Luke why are you hiding something from me? Im your girlfriend, you should be honest with me and i should be honest with you. But, youre not. Im trying so hard to be honest with you. Do i still deserve to be your girlfriend, huh?"

"Violin, just listen-" Luke melangkah perlahan mendekatiku tapi aku tahan.

"Dont ever step closer! I dont deserve to be your girlfriend, im not a girl that youre always wanted, im not a girl that fit for you, i know im not. Im not perfect for you Luke," air mata jatuh lagi ke pipiku.

"Violin, please listen to me-"

"No no step back!" Aku berusaha mendorong Luke menjauh dariku. Tapi dia terlalu kuat.

"Violin please.." Luke memohon.

"Luke stop it!" Michael berdiri dari sofanya. "She doesnt want you around so please give her a few minutes without you."

"Michael its not your business, you dont know anything," kata Luke melihat sinis ke Michael yang ada di sampingku.

"I dont have to know, shes my friend and i should comfort her. Shes okay when youre not here so i think its better when youre not around her," Jelas Michael dengan nada menyindir ke Luke tapi aku suka gaya Michael.

"You better shut the fuck up bitch!" Kata Luke dengan nada tinggi lalu dia memukul Michael tepat di matanya. Shit! Ini bukan Luke yang ku kenal.

Michael lalu terjatuh ke sofa. Aku tidak percaya apa yang aku baru saja lihat. Aku tidak pernah melihat Luke semarah ini dalam waktu 4 bulan terakhir. Michael lalu berdiri pertamanya aku kira Michael akan menenangkan Luke tapi Michael malah membalas Luke, dia menendang Luke di perutnya lalu Luke terjatuh dan dia batuk.

"Michael stop!" Aku berusaha menghentikan Michael karena dia mulai berjalan ke arah Luke dan aku takut dia melakukan apa-apa ke Luke. Aku tentu saja tidak tega melihat pacarku terluka.

"You think we're still friends? By hiding a secret, huh? You dont know how sad your girlfriend is, if i were you i would be very ashame hiding a secret from my girlfriend," Michael terdengar dia sedang memanas-manasin Luke. Ugh aku tidak tahu harus melakukan apa.

Luke berdiri dan dia mendorong Michael sampai dia terjatuh terkena meja. "Luke pelase dont do that! Please Luke!" Aku mulai menangis. Mulut Luke berbalut darah karena Michael menendangnya dan dia batuk darah.

"I should protect you Violin, youre my girlfriend," kata Luke sambil berjalan perlahan sempoyongan ke arahku lalu ada seorang yang membuka pintu.

Itu Calum.

Everything I Didn't SayWhere stories live. Discover now