-3-

4.6K 422 1
                                    

                  Aku mendengar tiap kata dari pertengkaran mereka berdua di depan kamarku. Mereka tidak akan pernah sadar aku sudah duduk di dalam sini mendengarkan pertengkaran bodoh mereka tentang hal semalam. Mereka juga menyertakan nama Dylan dan Blake, aku hanya sekadar tahu nama Dylan, namun Blake. Mereka bahkan juga tahu bahwa orang terakhir yang kusukai adalah Blake.

Suara mereka perlahan hilang, aku menunduk melihat ke arah pola perutku yang menonjol, cermin juga tidak berbohong saat menunjukkan wajah bulat, berleher pendek, kusam, berminyak dan ada jerawat di beberapa sisi.

Tok... Tok... Tok...

"Masuk saja." Ucapku sedikit ada kesedihan di sana. Itu Maddi dengan tubuh jangkungnya. Maddi dan Sara hanya datang padaku, jika ada perlu.

"Hey Ella, um, aku butuh sedikit bantuan. Jadi, Dylan, Rossie dan Natalie akan datang, bisa kau beli makanan favorite Dylan di ujung jalan ini?" Tanyanya, aku mengangguk. Makanan kesukaan Dylan yang sering Maddi beli adalah Taco Bells dengan extra daging, "Aku akan memberikanmu satu kardus kool-aids."

Kool aids? Yang benar saja, aku adalah gadis berumur enam belas tahun, bukan enam tahun yang duduk di bangku sekolah dasar dan membawa sebungkus kool-aids dengan varian rasa yang berbeda setiap harinya.

"Hey I'm sixteen." Elakku kemudian dia tertawa, "Just treat me like a normal teen."

"You're normal Isabella."
"Whatever, I said a normal teen."
"Yes normal teen."
"It heard I was forced you much."
"Soo, will you buy me tacos? I will pay you with m&m's."
"Deal."

"Okay, thank you sweetie. Better you go now, because they will come about 20 minutes later." Ujarnya meninggalkan kamarku.

Why I supposed to be am.

Dengan cepat aku membasuh wajahku dan mengganti piyamaku dengan celana longgar dan kaus longgar berwarna hitam. Kini aku tampak seperti bayi raksasa dengan baju kebesaran. Aku memoleskan sedikit make up untuk setidaknya mengubah pandangan orang bahwa aku sudah mandi.

               Butuh waktu hampir sepuluh menit untuk sampai ke tempat yang ramai ini dengan berjalan kaki. Aku tidak menemukan kendaraan yang bisa kupakai, jadi aku memilih alternatif sehat dengan berjalan.

                Aku memesan satu taco dengan extra daging, taco dengan keju dan telur, dan dua taco sayuran, serta dua taco original.

"Yo Ella!" Sapa seseorang di belakangku, aku menoleh perlahan karena itu suara laki-laki. Zach Clayton.

"Hey Zach." Sahutku canggung.

"Aku tidak melihatmu di pesta semalam." Ujarnya. Aku mengangguk kemudian tersenyum singkat.

"Atau pesta-pesta sebelumnya." Ujarku melanjutkan kata-katanya. Dia menatapku terkejut, memangnya apa yang salah denganku? Aku melihat ke bawah, betapa besarnya ukuran pahaku.

"Um maaf. Jadi, kau tinggal di dekat sini atau hanya sekadar menghabiskan hari libur?" Tanyanya,

"Sejujurnya aku memang tinggal satu blok di depan jalan ini dan rumahku hanya berjarak satu blok denganmu." Jawabku sedikit menekannya, berlebihan sekali.

"Oh yeah, maaf aku hanya sedikit bingung." Sesalnya kemudian pesananku datang. Aku tahu tidak ada alasan untuk dia peduli padaku, aku hanya ingin setidaknya ada yang mengenalku. Kami sering berada di bus sekolah yang sama.

"It's okay, I've to go home, see you later Zach." Dengan langkah canggung dan perlahan agar tidak menyentuhnya atau kursi plastik karena ruang sempit yang ada, aku melewatinya dan seorang temannya yang aku tidak ingat tepat siapa namanya.

"I will ride you home." Ujar Zach, aku terpaku. Tidak, untuk apa. Lagipula rumahku hanya berjarak beberapa ratus kaki, maksudku meter. Yang hanya memakan waktu sekitar lima hingga sepuluh menit untuk kembali.

"Um no thank you, bye."
"Okay bye."

               Aku kembali ke rumah setelah melambai pada Zach, aku masih tidak menyangka dia hampir mengantarku kembali ke rumah. Seperti yang dilakukan Blake saat itu. Aku tidak bisa menyingkirkan kejadian tadi dari pikiranku. Hingga aku melihat mobil double cabins sudah terparkir di halaman depan, itu pasti Dylan.

A/N haloo, gimana? Wkwk keep vote untuk next chapt hehe

SIZEWhere stories live. Discover now