Panic Of Love 36

3K 8 6
                                    

Chapter 36 (Special Chapter)

:: ‘ITU’

(Riika POV)

Hari ini berjalan sama seperti hari-hari sebelumnya. Belajar dan bermain. Heh, apa kau kira ini play group?! Ini kampus! Tempat untuk menimba ilmu dan mempelajari segala sesuatu berunsur kanji (?). ok, itu tidak jelas, kita abaikan (=.=a)

Suasana hatiku begitu cerah, secerah sinar mentari pagi yang menyinari dunia. WTF? Dunia? Haha, duniaku maksudnya :DD

“Riikaku, kenapa kau begitu terlihat gembira hari ini? Apa kau memenangkan jackpot?”

Shou menatapku cemas, dengan kedua mata elangnya yang menawan. Jezzz, I love that sight! Give me more, Shou-kun! #ngarep dicium =.=a

“Hmm, tidak apa-apa Shou-kun. Aku hanya..errr, kau tahulah…masalah wanita, hehe…”

Shou menautkan kedua alisnya. Ok, aku tahu dia bingung. Aku juga bingung soalnya (=.=), aku ngomong apa sih tadi? Haha!

“Riika, aku takut kau sakit atau kenapa-kenapa. Bagaimana kalau kita berobat ke dokter.”

Shou membuat tubuhku bergetar. Dia bilang apa tadi? Dokter? No! Aku SEHAT kok!

Aku mengibaskan kedua tanganku didepan wajahnya. Sambil nyegir gaje, aku mencoba membuka retseleting ransel cokelatku. Dan…MAMAMIA!!

“Shou-kun, ini untukmu…” ujarku malu-malu.

Shou menatapku bimbang sejenak, tapi beberapa detik kemudian menerima pemberianku itu juga. Matanya menelusuri tiap jengkal benda pemberianku yang berbungkus kuning polkadot. Ia mendesah, kemudian kembali menatapku.

“Riikaku, ini apa?” tanyanya polos.

Yaih, Shou! Masa masih tanya itu apa sih? Tentu saja itu hadiah! Surprise, ngerti kan? Lihatlah baik-baik benda itu, warnanya yang terang dan menggoda (?), dan itu dibungkus. Shou, kau sepolos apa sih sampai tidak menyadarinya? =.=a

“Riikaku, ini apa? Dan kenapa kau memberikannya padaku?”

Lagi, masih dengan kepolosan yang sama, pria ini membuatku serasa ingin meninju hidungnya keras-keras. Tapi, aku urungkan. Mengingat aku dan dia baru saja jadian kembali. Oh, Shou kau adalah pria paling hebat! Ckck.. *mendesis sinis*

“Ng, Shou-kun itu hadiah dariku untukmu…” sahutku malas.

Ah, masa bodoh dengan respon Shou. Aku kesal, pria ini polos banget sih?! Tapi kalau urusan cium-mencium dia jagonya *menghela nafas berat sambil geleng-geleng leher (?)* =.=a

“Hadiah? Wow! Apa aku ulangtahun ya?”

Shou terlihat senang dan dalam sekejap ia segera membuka benda berbungkus kekuningan itu. Ia begitu semangat membukanya, sampai-sampai keringatnya mengucur deras. Haduh, Shou…aku bingung mau ngomong apa lagi =A=

“Shou-kun…” aku menoel-noel lengannya yang terbungkus kemeja bermotif kotak-kotak. Shou menoleh dan tersenyum lebar.

“Boleh aku buka sekarang?” tanya Shou yang membuatku ingin menimpuk kepalanya dengan batu bata (penulis: aish, Riika kejam =.=)

Aku hanya sanggup menganggukkan kepala sambil melihat kelangit luas. Lihat, langit mendung…semendung hatiku…aish, gara-gara Shou, yang tadinya ada matahari lagi bersinar tiba-tiba berubah menjadi mendung! Hal itu menggambarkan suasana hatiku saat ini..buruk dan suram…Arrrgh! :@

“Shou-kun, itu sudah kau buka…kenapa masih bertanya meminta ijin padaku?” tanyaku menahan kesal. Shou malah terkekeh dan mengelus pucuk kepalaku lembut. Sial, cakep-cekep ngeselin loe arrggh!! (penulis: Riika akhirnya mulai menjadi mad girl. Yang baca harap menyingkir :s)

Panic Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang