Panic Of Love 26

4K 5 0
                                    

Hola ~

Aku balik lagi setelah sekian lama .

*lebay, padahal baru kemarin upload chapter 25*

Maaf ya semakin pendek saja cerita ini =.='

Chapter 26

:: uts :-S

Dadaku berdegup begitu kencang. Aku masih teringat kata-kata shou tadi. Kata-katanya melayang-layang mengitari kepalaku.

/ / "Selesai uts jangan pulang dulu. Nanti kita lanjutkan pembicaraan kita. Ok."

Ia berbicara padaku sambil mengedipkan mata. Ya tuhan, ini shou nih? Kok dia jadi aneh gini ya :s

"Tapi, shou-kun.."

"Riika tenang saja, aku pasti melanjutkan pembicaraan kita yang tertunda ini. Jangan khawatir. Ya sayang?"

Mulutku menganga sangat lebar, saking lebarnya mungkin pantat botol air mineral masuk kedalam mulutku. Aku kaget sekali saudara-saudara!

"Sa-sa apa tadi katamu?" aku menatapnya tak percaya. Ia hanya memainkan jari telunjuknya dibibirku.

"Ra-ha-si-a sayang.." ia tersenyum devil ke arahku, kemudian kakinya melangkah meninggalkanku sendirian dalam keadaan melongo parah.

Aku terus menatap punggungnya dari belakang tanpa bisa berkata sepatah kata pun. Shou nakamura, dia memang paling jago kalau sudah membuatku penasaran. Rahasia apaan sih?! >,< / /

Ia mau bicara rahasia apa sih? Sayang kepalanya peyang! Kenapa tidak sekarang saja bicaranya? Kan aku jadi penasaran! Kenapa jadi seperti acara tebak-tebakan begini sih? Yang menebak dengan benar dapat payung cantik, yang kalah dikasih payung rombeng. Halah, aku jadi nyut-nyutan sendiri :s

Aku memegang kepalaku dengan kedua tangan. Aku penasaran huwaah!!

Saking stres memikirkannya, aku celingak-celinguk keseluruh penjuru ruangan. Berharap mendapat keringanan atas segala pikiran di otakku, eh tapi ternyata malah mendapat beban karena mataku dan shou bertemu kembali.

"Ganbatte kudasai! :-)" bisik shou sambil tersenyum manis.

Aish, orang ini sukses 100% membuat wajahku merah padam. Itu lho, senyumannya manis banget! Aw aw aw >,<

Aku tak berani berlama-lama menatap matanya, aku langsung membuang muka saja. Dari kejauhan tampak shou dengan raut wajah yang kebingungan. Hehe gantian kita shou :p

"Baiklah, persiapkan alat tulis kalian. Ujian tengah semester dimulai sekarang!!"

Pandanganku langsung teralihkan kedepan. Dosen pengawas berwajah killer itu sudah memberi aba-aba agar ujian dimulai. Berarti perjuanganku sudah dimulai sekarang!

Fokus fokus riika fokus! Aku harus menyemangati diriku sendiri, bagaimana pun ujian ini mempertaruhkan harga diriku sebagai mahasiswi dikampus ini. Kalau aku gagal, aku pasti akan dihabisi oleh ibuku. Haha, sedih banget ratapan anak tiri T.T

"Ingat saja kare ya, kare!" aku menggumam tidak jelas untuk membangkitkan semangat perang dunia ke 2 dalam diriku. Hosh hosh, 1 2 3, 3 2 1! Hosh hosh! \*0*//

"Hei, endou! Sedang apa kau? Berhenti bermain-main! Cepat kerjakan kertas soal dihadapanmu itu!" bentak dosen yang aku lupa siapa namanya, dan itu berhasil membuatku menghentikan atraksi mengangkat tinggi-tinggi kepalan kedua tanganku.

Ia menatapku tajam. Matanya seperti seekor singa saja yang siap mencengkramku. Aduh, aku sih lebih pilih doraemon saja ketimbang singa. Kalian pilih apa? Hehe..

"Endou, kenapa malah senyum-senyum? Obatmu sudah habis apa?!"

Sontak, kata-kata dosen bermulut bawel yang tak di ayak tadi, membuatku menjadi bual-bualan peserta ujian dikelas ini.

"HAHAHAHA.."

Mereka tertawa kencang di atas penderitaanku. Awas ya, siapa saja yang menertawakanku, siap-siap ku tepuk bokongnya! =.='

"I-iya sensei. Gomenasai!" sahutku lirih.

"Hahahaha.."

Sial, kurang ajar kalian! Teman macam apa yang menertawaiku habis-habisan gitu sih :@

"Sudah hentikan! Cepat kalian kerjakan! Yang mau berisik silahkan angkat kaki dari ruangan ini!"

Sekejap kelas berubah hening. Efek keganasan dalam diri dosen ini melebihi wali kelasku maupun ibuku sendiri. Aku jadi ngeri, hiiiiy!!

Shou menatapku cemas, aku tahu itu kok! Soalnya ia duduk tepat disamping tempat dudukku huhu T.T

"Hehe.." aku tertawa lirih hampir tak terdengar ke arah shou. Habisnya aku bingung mau ngomong apa, lagipula ngomong keras-keras salah. Contohnya seperti peserta yang duduk 2 bangku dibelakangku.

'Tuiiing'

'Bruuuk..'

"Jangan berbuat gaduh lagi! Sekarang waktunya ujian!"

Dosen melempar benda balok ke arah peserta ujian laki-laki yang sedang asyik mengigau. Aha, kayaknya aku kenal orang bernasib sial itu. Ia ada di chapter 1 bukan?

Lanjut, lanjut! Kembali ke cerita! Ia tepat dilempari penghapus kayu diwajahnya. Wajahnya berubah putih semua, seperti hantu. Heeh..

Tidak seperti tadi, tak ada satu pun yang berkomentar. Mereka kompak menundukkan kepala, termasuk aku. Ya ya ya, cari selamat saja deh =.=

#3 jam berselang#

"Akhirnya!!"

Aku berteriak bahagia sambil merenggangkan seluruh otot ditubuh. Akhirnya hari ini penyiksaan berakhir sudah!!

"Samson wanita sepertinya senang sekali ya?"

Aku begitu mengenal suara menyebalkan ini. Tampaknya aku tahu siapa dia =.=

"Ah, dunia sempit sekali ya. Baru saja aku bersorak gembira tidak melihat wajahmu yang seperti jagung saat ujian, tapi nampaknya hanya bertahan 180 menit saja ya!" ujarku sakratis. Ia hanya menatapku datar.

'Plaak..'

"Jagung kepalamu!"

"Apa-apaan sih memukul kepalaku?!"

Aku mengusap-usap kepalaku yang terasa perih setelah menerima pukulan dari si tangan besi bermuka datar itu.

"Salah sendiri mengataiku kepala jagung."

"Kau.."

"Riika!"

...

Panic Of LoveWhere stories live. Discover now