Aku termanggut manggut tanda mengerti. Dan oh? aku baru ingat.. "kenapa kau memberi buku ini?" Aku mengeluarkan buku yang diberi Shinri lewat Leveitto waktu itu

"akira-san masih menyimpannya?!" Dengan cepat ia mengambil buku yang kupegang sebelumnya. Ia membuka perhelai lembaran yang terdapat disana. Dan tunggu, kenapa rasanya lembar halaman yang tertulis semakin banyak?

".. sial. Aku rasa aku harus menulisnya" shinri mengeluarkan sebuah pena dari balik jubah hitam miliknya dan mulai menggoreskan tinta hitam dibuku

"Mereka yang selesai menyegel batu kristal untuk sang nafsu. Mulai menulis ulang kembali buku masa depan. Buku masa depan? Apa maksudnya ya? Memang ada yang seperti itu?

Wajah sang gadis nampak sangat ketakutan dan bingung ia mencoba membenarkan letak jalur takdir dengan baik. Sayangnya sang nafsu akan mengambil kembali kristal tersebut" kuperhatikan wajah Shinri yang seolah ditekuk. Baru pertamakali aku melihat wajahnya yang sangat khawatir begitu. Jari jarinya yang lentik terap menggoreskan tiap kata di atas kertas

".. kenapa?! Kenapa ga bisa di tulis ulang?!" Shinri melempar pena nya frustasi. Ia juga mengacak acakkan rambutnya kebingungan

Secara naluri dan tanpa sepengetahuan tubuh ini bergerak dengan sendirinya memeluk tubuh Shinri yang seolah tengah frustasi hebat

"Tenang lah.. tenanglah.."

".. ga. Aku ga mau akhir cerita yang runyam.. kenapa jadi begini?! Vuuku!! Ucapkan sesuatu!"

Aku semakin mengeratkan pelukan ku pada tubuhnya. Aku ingat Vuuku adalah roh dalam buku tersebut. Dan Shinri mengenalnya, kurasa buku ini memang luar biasa. Seperti buku cerita yang mengatur kehidupan masa depan secara tak langsung. Walau tak sepenuhnya, dan hanya berinti pada tokoh utama nya. Ini tetap mengesankan

"Maaf, nona.. — aku tak.. bisa mengatakannya... diriku juga.. akan lenyap.." seorang gadis, layaknya telegram ia muncul, dan berkata dengan suara tv atau telefon yang kehilangan sinyal

".. sebentar lagi.. epilognya.. akan dimulai.. bagian akhir cerita akan.. dimulai. Edisi.. terbaru.. chapter 46" dengan begitu, ia menghilang bayangkan debu yang tertiup angin secara cepat

Bisa dirasakan nafas Shinri tercekat mendengar semua. Dan apa maksudnya dengan akhir cerita? Ayolah? Ini bukan akhir dari semua kan?

Aku melepaskan pelukan dari tubuh Shinri setelah ia kembali tenang. Ia menunjukkan tatapan kosongnya seperti diruang dimensi ketika aku, Veto, Veont, Leveitto, dan Leveio pertama kali bertemu. Sayangnya aku sekarang mungkin kehilangan Veto. karna aku telah berdiri didepan kristal yang akan disegel. Dan kata Veto, jika menyegelnya butuh kekuatan besar. Walau Shinri sudah melarang, tapi ini tetap kemauan sendiri dari otakku. Jadi ketika aku selesai menyegel kristal ini Veto akan menghilang

"Aku tak akan menghilang, hanya akan menjadi sebagian dari tubuhmu" itu ucapannya ketika aku dan Shinri selesai melakukan penyegelan. Shinri mengambil kristal dan menyakukannya kedalam saku

Tapi kenapa kini ia menodong pedangnya sendiri kearah ku?!

"Hei, Shinri? Kenapa kau menodongkan pedangmu padaku?" Dengan sneyuman simpul bingung aku dengan refleks mengangkat tangaku sendiri keatas, seperti seorang penjahat yang tertangkap pihak berwajib

"... penghalang lebih baik dimusnahkan" ia semakin memaju dan aku semakin memundur

".. sayangnya aku harus ke Saraga" ia berbalik lalu berlari dengan kencang. Mau tak mau aku akan mengejarnya, mengingat dia akan keSaraga, dan kristalnya ada di dirinya!

Hingga akhirnya dalam beberapa menit ia sudah sampai disamping Saraga dan memberika kristal tersebut yang membuat diriku secara insting memberhentikan langkah lariku

Chaotics-HnK1 [END]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin