The Legend Of Blood Clan : Angrynis

1K 62 6
                                    

Shiro POV
__________________

Kulangkahkan kaki ku dengan cepat. Aku melihatnya! Aku melihatnya!! Uugh!!

Menyebalkan! Kenapa ... kenapa mereka begitu dekat?! Khh..! Menyebalkaaaan!!

Suara hentakan kaki terdengar dari taman belakang sekolah. Ya. Itu adalah suara hentakan kaki milikku sendiri

"AAAGGH!! KUSSOO!!" kupukuli dinding sekolah yang berada di sebelah kiri

Entah mengapa rasanya sangat menyakitkan. Aku memegang dada kiriku dan meremas kemeja putih yang sedang kupakai

Nafasku terengah engah katna sakit keyika aku melihatnya. Ya.. saat kejadian barusan

"Ting.. Tong.. Ting.. Tong.."

Bel istirahat telah berbunyi .. lagi? Kulihat jam tangan yang berada ditangan kananku. Pukul 12 siang tepat. Tak terasa ternyata...

'Kau.. tersenyum?'

Aaahh!! Kenapa kata kata itu.. teriang.. dikepalaku!!

'Bukan.. urusanmu!'

Kh.. suara yang menandakan malu dan suka.. aku membencinya! Membenci nya!! Aaaghh!!

"Kusoo! KUSOO! KUSSO KUSSO KUSSOOO!! (Sialan)" suara bentakkan serta teriakkanku akhirnya meluap

"Haah.. haah.." ku mulai kendalikan diri ku seperti semula. Lalu aku berjalan menuju tempat dimana seperti kran air.

Kubasuh muka ku agar segar kembali. Yaah.. walaupun masih ada rasa sebal dan geram dihatiku

"Kau ingin menghancurkannya?" Aku mendengar suara seorang gadis

"Hancurkan saja~ kita bisa membantumu~" terdengar suara gadis juga namun suaranya agak berbeda

Kudongakkan kepala ku kedepan dan melihat boneka kucing berwarna peace dan boneka kelinci berwarna merah muda melayang layang

Mataku terbelalak kaget dengan kejadian seperti ini. Apa ini mimpi?! Tidak tidak! Aku merasakan sakit jadi ini bukan mimpi!

"Ayo?"

"Tidak terima kasih" ujarku tegas dan aku mulai meninggalkan mereka berdua

"Bukankah.. kau ingin mendapatkan Gadis itu?" Suara yang agak berat terdengar dari suara boneka kucing

"Gadis?" Tanyaku yang sedikit menoleh tapi mataku tertutupi poni hitam rambutku

"Ya.."

"Gadis itu.."

"...?" Aku semakin kebingungan

"Aonohi Shinri"

Mataku terbelalak kaget akan hal itu. Senyum mereka terlihat sangat menyukai ekspresi ku ini

Amarah ku, jengkelku, geraman ku, semua nya mulai kembali merasuki diriku

"Bagaimana?"

"Ya.. aku terima"

"Baiklah~"

Entah mengapa rasanya aku pasrah mengatakan hal itu. Mengapa aku ingin .. ingin sekali mendapatkan Shinri

Mataku mulai terasa kosong. Mereka mulai melakukan sebuah mantra untuk diriku

"Wahais Tuanko.. denganny iniyan kamikin membuatonas dirimunoks menjadianr Tuanko!" Kata kedua boneka itu yang mulai menjadi membentuk seperti gadis seumuranku

Sebuah segel mulai membentuk dileherku. Aku dapat merasakannya.. kesakitan ini ..menyakitkan

"Aaaah.. AAAH... AAAAAAAAAAAAAAHHH!!!" suara teriakanku mulai menggema entah sampai kemana

Chaotics-HnK1 [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora